Site icon Vocasia

Bahaya Keyword Stuffing Dalam SEO dan Cara Menghindarinya

Keyword stuffing (rawpixel.com)

Keyword stuffing (rawpixel.com)

Pengertian Keyword Stuffing

Keyword stuffing adalah memasukan keyword secara berlebihan ke dalam suatu artikel. Google dalam melakukan indexing caranya dengan mencari kata kunci yang sesuai dengan apa yang dicari pengguna.

Baca Juga | Pengertian Keyword, Jenis – Jenisnya, dan Tips Lengkap

Tetapi untuk sekarang ini Google akan memberikan nilai buruk kepada artikel yang memiliki keyword tidak wajar. Artikel-artikel seperti ini akan sulit dalam merangking halaman pertama Google, artinya konten yang dibuat memiliki kualitas rendah dan tidak bermanfaat bagi pengguna. Jadi keyword stuffing tidak direkomendasikan untuk diaplikasikan sekarang ini.

Baca Juga | 6 Tips Mudah Membuat Newsletter Marketing dan Contohnya

Hindari density yang berlebihan, Anda bisa menggunakan keyword LSI (Latent Semantic Indexing). Tetapi perlu diingat gunakan sewajarnya saja jangan sampai terdeteksi stuffing keyword.

Mengapa Keyword Stufing Buruk untuk SEO?

Konten yang dibuat memiliki kualitas rendah dan tidak bermanfaat bagi pengguna. Jadi keyword stuffing tidak direkomendasikan untuk diaplikasikan sekarang ini. Karena ketika menggunakan keyword stuffing akan dianggap spam oleh Google. Maka, Google bisa tak meranking website Anda atau bahkan menghapus dari SERP.

Cara Optimasi Kata Kunci

Ilustrasi strategi optimasi keyword (rawpixel.com)

Berikut ini adalah cara optimasi kata kunci yang benar dan sesuai dengan peraturan Google sekarang:

1. Menetapkan kata kunci utama

Saat akan menulis konten, Anda perlu menentukan keyword utamanya terlebih dahulu yang akan ditargetkan. Setelah itu Anda bisa melanjutkan dengan membuat kerangka artikel dan membuat mapping keyword, pastikan peletakan keywordnya merata pada setiap paragraf.

Baca Juga | 10 Skill yang Harus Dimiliki Risk Manager Andal

2. Usahakan menulis artikel lebih dari 500 kata

Dengan menulis artikel panjang agar bisa bersaing pada mesin pencarian Google adalah 500 kata. Anda juga bisa membuat standar panjang artikel yang lebih tinggi, tetapi dengan catatan artikel harus berkualitas. Tujuannya agar saat google mengindeks artikel, pembahasannya bisa relevan dan lengkap sehingga bermanfaat untuk pembaca. Buatlah konten yang berbobot dengan sumber yang jelas agar optimasi On Page SEO website menjadi lebih bagus.

Baca Juga | Mengenal SEO Marketing

3. Hindari keyword stuffing

Keyword stuffing akan membuat website kamu terlalu penuh dan pada akhirnya mesin pencari bisa menganggapnya sebagai spam. Maka, sebisa mungkin jangan pakai kata kunci kamu secara bertumpuk di satu artikel website anda.

Baca Juga | Mulai Tulis Artikel Ilmiah Kamu dengan 5 Cara Mudah Ini!

4. Menggunakan keyword steaming

Penggunaan keyword stemming akan memudahkan mesin pencari untuk menemukan kata kunci yang kamu targetkan dengan penambahan imbuhan.

5. Cek density keyword

Baca Juga | Pengertian Keyword Density dan Strateginya

Rekomendasi density keyword maksimal adalah 2%, jadi Anda perlu menghitung kembali agar tidak terjadi keyword stuffing. Gunakan keyword;

– Turunan tambahkan

keyword turunan, LSI (Latent Semantic Indexing) dan sinonim kata kunci utama pada artikel agar Anda bisa merangking keyword-keyword lain yang masih relevan dengan keyword utama.

– Distribusi keyword

Agar tidak terlihat stuffing keyword, Anda perlu mendistribusikan keyword secara merata pada artikel website. Pastikan pembahasannya masih nyambung dengan keyword yang ditarget jangan sampai dipaksakan.

6. Menggunakan kata – kata yang berhubungan dengan keyword yang dipakai

Kata-kata yang berhubungan ini bisa diambil dari sinonim, variasi, atau juga berhubungan dalam segi konteks dengan kata kunci yang kamu targetkan.

penulis konten artikel suatu website diharapkan untuk sering membaca website ataupun blog yang berhubungan dengan websitenya. Penambahan pengetahuan dan kosa kata sangat penting supaya frekuensi keyword yang dihasilkan tetap dalam presentase yang aman.

Baca Juga | 200+ Ragam Kosakata Serapan Bahasa Indonesia yang Berasal dari Bahasa Belanda

7. Hindari kesalahan menulis dan jangan berlebihan

Perhatikan dalam pembuatan artikel jangan sampai ada kesalahan menulis kata Karena mesin pencari sudah memiliki format keyword yang sering dicari dan typo pastinya membuat keyword kamu tidak terbaca oleh mesin pencari, walaupun hanya ada huruf yang terbalik posisinya, huruf yang terketik dobel, ataupun huruf yang keliru. Selalu cek artikel website kamu sebelum diluncurkan secara online.

Baca Juga | 10 Marketing Tools yang Wajib Kamu Ketahui

Jangan juga menggunakan pengulangan kata kunci yang terus menerus karena ini akan membuat keyword density artikel kamu tidak optimal. Selain itu, pembaca juga akan mudah jenuh dan enggan untuk meneruskan membaca artikel kamu. Hal itu juga dapat membuat pengunjung website kamu berpikir dua kali untuk kembali berkunjung. Perbendaharaan kata dan kepekaan penulis yang baik dalam menulis artikel website ataupun blog akan sangat membantu optimalisasi SEO dan pengendalian frekuensi keyword dalam batas aman.

Demikian penjelasan mengenai keyword stuffing dan bagaimana cara mengoptimasikan kata kunci. Pilihlah kata kunci menggunakan teknik SEO yang sesuai dengan rekomendasi Google agar lebih mudah.

Exit mobile version