Surabaya – Lewat pendanaan Google, The Asia Foundation bekerjasama dengan PUPUK (Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil) Surabaya mengadakan pelatihan Perhutanan Sosial untuk Perempuan dan Generasi Muda (PS-PGM). Acara tersebut berlangsung di Hotel Santika Surabaya, pada tanggal 1 – 3 Agustus 2022.
Peserta dalam pelatihan ini adalah, 16 orang yang berasal dari 4 Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) daerah. Diantaranya; Pesona Kalbar Hijau (PKH) Kalimantan Barat, Yayasan Sikola Mombine Sulawesi Tengah, Kawal Borneo Community Foundation (KBCF) Kalimantan Timur, dan LiVE Bengkulu.
Pelatihan yang diselenggarakan selama tiga hari itu, memberikan bekal kepada mitra Civil Society Organization (CSO) untuk mendampingi Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS), seperti pendekatan ke masyarakat yang responsif gender, serta pengelolaan usaha yang berorientasi pasar namun tetap memerhatikan kelestarian lingkungan.
PUPUK surabaya, sebagai penyelenggara acar (ToT) PS-PGM sudah memiliki pengalaman dalam pelatihan maupun pendampingan CSO Kelompok Usaha Perhutanan Sosial. Melalui kegiatan ini, diharapkan CSO dapat menjadi akselerator pengembangan usaha Perhutanan Sosial yang mampu menggambarkan model bisnis, menganalisis, menyusun target dan strategi serta perkembangan KUPS sesuai target capaian.
Adapun hasil yang diharapkan dari Training of Program (ToT) PS-PGM diantaranya :
- CSO pendamping KUPS dapat melakukan pendampingan berdasarkan pendekatan responsif gender.
- CSO pendamping KUPS mampu melakukan penguatan dan pendidikan publik terkait perlunya keberpihakan kepada perempuan pengelola KUPS.
- CSO pendamping KUPS memiliki pengetahuan dalam pendampingan KUPS terkait dengan produksi yang berorientasi pasar, pengelolaan usaha KUPS, dan strategi membangun pasar.
- CSO pendamping KUPS mampu menyusun rencana kerja pendampingan yang dapat memperkuat bisnis perempuan KUPS.
Menurut Rara salah satu peserta (ToT) PS-PGM dari Sikola Mombine Sulawesi Tengah, selama tiga hari mengikuti pelatihan merasa sangat berkesan. Ia jua merasa bersyukur dapat memperoleh ilmu yang nantinya bisa diterapkan di kampung halamannya, dan berguna untuk masyarakat luas.
“ Acara ini sangat berkesan bagi saya, karena saya mendapatkan ilmu baru yang bisa diimplementasikan di kampung. Dan semoga ilmu yang sudah saya dapat bisa berguna bagi masyarakat sekitar,” ujar Rara.*
Penulis : Fariz Ilham Rosyidi
Editor : Yodi
Sumber : Kolaborasi TAF dan PUPUK Surabaya Selenggarakan ToT Perhutanan Sosial Yang Responsif Gender
Leave a Reply