Bekerja tentu harus memiliki strategi yang matang, terutama saat mempresentasikan sesuatu saat meeting berlangsung. Dalam merencanakan sesuatu, kamu harus menggunakan strategi dan gambaran yang bagus. Gambaran itu dapat membuat kamu lebih mudah dalam mengerjakan rencana-rencana kamu, lho!
Mind mapping adalah solusinya, kamu dapat membuat mind mapping sebelum mengerjakan pekerjaanmu. Mau tahu apa itu mind mapping? Yuk, simak rangkuman Vocasia mengenai mind mapping di bawah ini.
Baca Juga | Wajib Coba! Inilah 12 Rekomendasi Aplikasi Mind Mapping Terbaik
Pengertian Mind Mapping
Mind mapping merupakan salah satu jenis pemetaan atau peta pikiran. Peta pikiran adalah diagram yang secara visual menggambarkan ide, konsep, informasi, atau hal lainnya. Setiap ide, konsep atau informasi berada dalam kotak mind map yang dihubungkan dengan garis secara terorganisir.
Sebagai analogi, Sobat Vocasia dapat melihat peta/peta di buku, dinding atau telepon. Misalnya, pada peta Pulau Jawa, bayangkan nama setiap kota pada peta dalam kotak atau lingkaran. Lalu setiap bujur sangkar atau lingkaran yang memuat nama kota tersebut saling terhubung – apakah kota-kota tersebut benar-benar terputus?
Baca Juga | Mengenal 3 Tipe Gaya Belajar Untuk Memudahkan Proses Belajar Kamu!
Pengertian Mind Mapping Menurut Ahli:
Pertama, seorang ahli bernama Tony Buzan, sebagaimana dikutip melalui romadecade.org menyebutkan bahwa mind mapping atau pemetaan pikiran adalah mengembangkan proses berpikir sehingga dari yang awalnya satu arah kemudian menjadi segala arah. Selain itu, istilah dapat menarik berbagai macam pemikiran ke dalam berbagai sudut pandang dan mind mapping mengembangkan cara berfikir yang bercabang-cabang dan kreatif.
Kedua, melalui laman yang sama, disebutkan Caroline Edward mendefinisikan mind mapping sebagai sebuah cara yang efektif dan efisien untuk mengekspresikan berbagai macam data atau informasi dari otak. Sistem tersebut berlangsung secara alami yang dilakukan oleh otak manusia.
Pendapat lain datang dari Melvin L. Sliberman bahwa mind mapping merupakan sebuah tata cara seseorang dalam berpikir yang disampaikan secara kreatif guna menghasilkan ide-ide yang dapat dierapkan dari hal yang sedang dipelajari, mencatat sebuah pelajaran, atau cara kreatif dalam merencanakan sebuah penelitian baru.
Baca Juga | Yuk Mengenal Apa Itu Journaling Dan 11+ Manfaatnya Untuk Kita
Manfaat dan Fungsi Mind Mappping
Ada tiga manfaat belajar menggunakan mind mapping, yaitu:
1. Memperkuat Memori
Alih-alih melihat teks yang tersusun rapi, kita melihat gambar atau diagram pada sebuah mind map. Saat itulah imajinasi, kreativitas, dan visualisasi yang menjadi dominasi otak kanan kita berperan aktif. Sementara saat membaca teks, sisi otak kiri kita yang lebih dominan berperan.
Hal-hal yang berkaitan dengan imajinasi dan kreativitas tersimpan dalam memori bawah sadar kita. Itulah sebabnya, kita lebih mudah mengingat satu halaman mind map ketimbang satu halaman teks.
Baca Juga | Sering Lupa ? Lakukan Cara Ini Untuk Meningkatkan Daya Ingat
2. Memahami Konsep dengan Lebih Mudah
Ingatan kita juga lebih kuat karena kita memahami hubungan antar konsep. Misalnya, saat belajar tentang teks eksposisi dalam pelajaran Bahasa Indonesia, kita pun belajar tentang struktur dan pola penyusunannya. Jika teks eksposisi terdiri dari tiga struktur, maka pola penyusunannya dapat dikembangkan melalui empat cara.
Sebagai analogi, bayangkan sebuah kota di peta Pulau Jawa tadi, Sobat. Misalnya, kota Semarang dengan sejarahnya dan kulinernya. Jika Semarang punya gedung Lawang Sewu, maka kota ini juga terkenal akan lumpianya. Mudah banget menghubungkan kata-kata kunci itu dengan mind mapping kan, Sobat Vocasia?
Baca Juga | Storytelling: Tips Yang Baik Dalam Bercerita? Definisi, Fungsi, Struktur, Dan Prosesnya
3. Belajar Lebih Menyenangkan
Let’s be honest, bosan nggak sih, baca buku teks pelajaran? Bagaimana jika poin-poin penting di buku pelajaran itu dialihkan menjadi sebuah peta pemikiran yang penuh warna?
Cara Membuat Mind Mapping
- Siapkan alat-alat tulismu, seperti kertas, pensil warna, penggaris bila perlu, atau yang lain.
- Mulai dari tengah, tuliskan tema utama dalam satu kata atau frasa. Seperti contoh di atas, kita bisa menuliskan “Teks Eksposisi” sebagai tema utama di tengah halaman.
- Turunkan tema utama menjadi beberapa tema yang masih berkaitan. Pada contoh yang sama di atas, kita membuat dua garis kaki dari Teks Eksposisi, yaitu “Struktur” dan “Pola Penyusunan.”
- Pada tema Struktur, kita menghasilkan tema turunan “Pendahuluan,” “Penjelasan,” dan “Penegasan Ulang.” Pada tema Pola Penyusunan, kita membuat tema turunan “Deduktif,” “Induktif,” “Perbandingan,” dan “Ilustrasi.”
- Setiap tema berdiri sendiri dan memiliki garis sendiri. Hubungan antar tema ditunjukkan oleh garis yang mengaitkannya – misalnya, garis dari tema utama dibuat lebih tebal.
- Semakin banyak tema turunan, garis yang dibuat semakin memancar ke segala arah dari tengah (dari tema utama).
Baca Juga | Hukum Pareto 80/20, Membantu Meraih Kesuksesan Bisnis Lho!
Semakin banyak warna yang digunakan, semakin menarik peta pikiranmu. Begitu pula dengan gambar. Semakin banyak ilustrasi yang dibuat, semakin menarik pula mind map yang dihasilkan. Sobat Vocasia bisa menilai mana mind map yang lebih menarik pada contoh mind mapping di atas, bukan?
Baca Juga | Apa Itu Etos Kerja? Penting Banget Untuk Karier Lho!
Sayangnya, tak setiap kita punya alat tulis warna-warni yang lengkap. Kalau tak pandai menggambar, peta pikiran yang kita hasilkan juga tentu tak semenarik peta pikiran yang penuh ilustrasi lucu. Namun terlepas dari kelebihan dan kekurangan mind mapping, belajar dengan menggunakan mind map itu harus banget dicoba loh, Sobat Vocasia!
Baca juga | 10+ Cara Presentasi Yang Baik Dan Benar Untuk Menarik Audience