Site icon Vocasia

Mengenal Misogini: Rasa Benci Terhadap Wanita

Misogini adalah bentuk diskriminasi terhadap perempuan yang melibatkan kebencian. Misoginis akan berpikir bahwa perempuan harus ditindas, dianiaya dan dieksploitasi. Misogini terhadap perempuan sering terjadi di mana saja, baik di rumah, di tempat kerja, atau bahkan di birokrasi.

Lebih jauh lagi, bagi kita yang masih hidup dalam budaya patriarki, kebencian terhadap perempuan sepertinya sudah menjadi bagian dari makanan kita sehari-hari. Perempuan masih menderita misogini, menurut survei terhadap 397 jurnalis perempuan Indonesia

Faktor Penyebab Seseorang Menjadi Misoginis

Ada banyak kemungkinan mengapa seseorang bisa memiliki pandangan yang buruk terhadap wanita sehingga terbentuk sikap misoginis. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat membuat seseorang menjadi sangat membenci wanita:

1. Trauma Masa Kecil

Misogini dapat berkembang sejak kecil. Jika seseorang mengalami trauma atau pelecehan perempuan sebagai seorang anak, ia mungkin misoginis. Misalnya, seorang misoginis mungkin menjadi korban pelecehan oleh ibu atau pengasuh, diganggu oleh saudara perempuan atau teman perempuan, atau dihukum oleh guru perempuan yang kejam.

Selain itu, trauma atau pengalaman buruk saat dewasa pun bisa membuat seseorang menjadi misoginis, misalnya pernah menjalani hubungan asmara yang tidak sehat dengan seorang wanita.

2. Pola Asuh yang Salah

Perilaku misogini juga sering dikaitkan dengan pola asuh yang salah. Misalnya, jika seorang anak laki-laki dididik dengan keras sementara saudara perempuannya menerima perlakuan istimewa dari orang tuanya, dia berisiko menjadi misoginis di kemudian hari.

Sikap ini bisa dimulai dengan kecemburuan dan semakin parah hingga berubah menjadi misogini. Oleh karena itu, untuk mencegah misogini, orang tua perlu memperlakukan anak-anak mereka secara setara dan adil tanpa memandang jenis kelamin.

3. Pola Pikir Maskulinitas Toksik (Toxic Masculinity)

Kesalahpahaman tentang maskulinitas disebut maskulinitas beracun. Kondisi ini juga sering disebut-sebut sebagai salah satu penyebab misogini pada pria. Pria tidak boleh menangis, pria selalu lebih kuat dan lebih kuat dari wanita, atau gagasan bahwa wanita adalah objek seksual adalah semacam racun maskulinitas.

Terbentuknya pola pikir tersebut bisa membuat sebagian pria menjadi tidak bisa menerima bahwa ada wanita yang lebih sukses daripada dirinya, sehingga muncul rasa benci terhadap wanita. Sikap ini biasanya lahir dari budaya patriarki yang kuat di dalam masyarakat atau keluarga.

Ciri-Ciri Pria Misoginis

Tidak semua laki-laki menunjukkan bahwa dirinya seorang misoginis. Ada pria yang terlihat sopan dan baik terhadap teman wanitanya, tetapi sebenarnya ia memiliki perilaku misogini.

Berikut ini adalah beberapa ciri pria atau wanita yang merupakan seorang misoginis:

Memperlakukan Wanita Secara Berbeda

Seorang misoginis akan bersikap baik, ramah, dan bersahabat dengan sesama pria, tetapi bersikap sebaliknya kepada wanita. Ia kerap berbicara kasar, berperilaku sinis, dan sering merendahkan.

Misoginis tidak akan merasa bersalah setelah mengolok-olok, mengintimidasi secara fisik maupun emosional, atau bahkan melakukan pelecehan terhadap wanita, baik di lingkungan sosial atau dalam hubungan personal.

Merasa Tidak Ingin Tersaingi

Pria yang berperilaku misogini biasanya sangat kompetitif terhadap wanita dan tidak mau atau sulit menerima bila ada rekan atau teman wanitanya lebih sukses daripada dirinya. Baginya, wanita tidak boleh lebih baik daripada pria dalam hal apa pun.

Berperilaku Egois dan Suka Mengatur

Seorang misoginis meyakini bahwa posisinya sebagai pria bersifat superior dan berada jauh di atas wanita. Sifat ini membuat mereka sulit berkompromi dan cenderung otoriter dalam suatu hubungan.

Dalam hubungan asmara atau pernikahan, pria yang berperilaku misogini biasanya hanya akan lebih mementingkan diri sendiri, tidak memedulikan pendapat maupun keinginan pasangannya, serta selalu menganggap pasangannya lemah dan salah. Seorang misoginis juga bisa saja bersifat posesif terhadap pasangannya.

Menyalahkan Wanita

Pria misoginis sering menyalahkan wanita untuk segalanya, baik dalam hubungan mereka maupun dalam hidup mereka. Dari hal-hal kecil, seperti kenapa dia terlambat masuk kerja, hingga hal-hal besar, seperti kenapa dia tidak mendapat promosi di kantor.

Namun, itu bukan salah wanita itu. Jadi wanita yang hidup dengan pria misoginis sering harus terus-menerus meminta maaf atas hal-hal yang tidak mereka lakukan. Anda mungkin bertanya-tanya, bisakah pria misoginis jatuh cinta? Jawabannya iya.

Misoginis dapat menjalin hubungan dan bahkan menikah karena mereka masih orang-orang dengan kebutuhan fisik dan emosional. Sampai saat ini, misogini belum diklasifikasikan sebagai gangguan jiwa.

Baca juga: Apa Itu Trust Issue? Arti, Gejala, Penyebab, Dampak, Contoh Dan Cara Mengatasinya

Exit mobile version