Tanggal:25 November 2024

Pengertian, Definisi, dan 3 Bentuk Jurnalistik

Apa sih perbedaan antara jurnalistik dengan pers ?. Dalam pandangan awam, junalistik dan pers seolah sama atau bisa dipertukarkan satu sama lain. Namun, sesungguhnya tidak, jurnalistik menunjuk pada proses kegiatan, sedangkan pers berhubungan dengan media. Dengan demikian, jurnalistik pers berarti proses kegiatan mencari, menggali, mengumpulkan, mengolah, memuat, dan menyebarkan berita. Melalui media berkala pers yakni surat kabar, tabloid atau majalah kepada khalayak seluas luasnya dengan secepat-cepatnya.

Selain jurnalistik pers atau jurnalistik media cetak, kita juga mengenal jurnalistik radio dan jurnalistik televisi. Kini bahkan muncul jurnalistik media on line internet. Untuk mengetahui lebih lanjut mwngenai pengertian, definisi, dan tiga bentuk jurnalistik. Artikel ini telah merangkum ketiga hal tersebut, bedasarkan sumber buku Jurnalistik Indonesia (2015). Simak dibawah ini yuk!

Pengertian Jurnalistik

Secara etimologis, jurnalistik berasal dari kata journ. Dalam bahasa Perancis, journ berarti catatan atau laporan harian. Secara sederhana jurnalistik diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan setiap hari. Dengan demikian jurnalistik bukanlah pers, bukan pula media massa. Jurnalistik adalah kegiatan yang memungkinkan pers atau media massa bekerja dan diakui eksistensinya dengan baik. Dalam kamus, jurnalistik diartikan sebagai kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis untuk surat kabar, majalah, atau berkala lainnya (Assegaff, 1983:9). 

Menurut Ensiklopedi Indonesia, jurnalistik adalah bidang profesi yang mengusahakan penyajian informasi tentang kejadian dan atau kehidupan sehari-hari. Pada hakikatnya dalam bentuk penerangan, penafsiran, dan pengkajian secara berkala, dengan menggunakan sarana-sarana penerbitan yang ada (Suhandang, 2004:22). Kemudian dalam Leksikon Komunikasi dirumuskan. Bahwa jurnalistik adalah pekerjaan mengumpulkan, menulis, menyunting, dan menyebarkan berita dan karangan untuk surat kabar, majalah dan media massa lainnya. Seperti radio dan televisi (Kridalaksana, 1977: 44).

Definisi Jurnalistik

Definisi dari para ahli, diberikan oleh F. Fraser Bond, Roland E Wolseley, Adinegoro, Astrid S. Susanto, Onong Uchjana Effendy. Serta Djen Amar, dan Kustadi Suhandang. F. Fraser Bond dalam An Introduction to Journalism (1961:1). Menulis jurnalistik adalah segala bentuk yang membuat berita dan ulasan mengenai berita sampai pada kelompok pemerhati. Roland E. Wolscley dalam Understanding Magazines (19693). Menyebutkan, jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran pemrosesan, dan penyebaran informasi umum, pendapat pemerhati, hiburan umum secara sistematik. Kemudian dapat dipercaya untuk diterbitkan pada surat kabar, majalah, dan disiarkan di stasiun siaran (Mappatoto, 1993:69-70).

Adinegoro menegaskan, jurnalistik adalah semacam kepandaian mengarang yang pokoknya memberi pekabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya. Astrid S. Susanto menyebutkan, jurnalistik adalah kegiatan pencatatan dan atau pelaporan serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari (1986:73). Onong Uchjana Effendy mengemukakan. Secara sederhana jurnalistik dapat didefinisikan sebagai teknik mengelola berita mulai dari mendapatkan bahan sampai kepada menyebarluaskannya kepada masyarakat (2003: 95).

Djen Amar menekankan, jurnalistik adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan berita kepada khalayak seluas-luasnya. Dengan secepat-cepatnya (1984:30). Erik Hodgins, Redaktur Majalah Time. Menyatakan, jurnalistik adalah pengiriman informasi dari sini ke sana dengan benar, saksama, dan cepat. Dalam rangka membela kebenaran dan keadilan berpikir yang selalu dapat dibuktikan (Suhandang, 2004:23). Selanjutnya Kustadi Suhandang. Menyebutkan, jurnalistik adalah seni dan atau keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah. Bertujuan untuk memenuhi segala kebutuhan hati nurani khalayaknya (2004-23).

Kemudian setelah memperhatikan dan menyelami para pendapat pakar tersebut, dengan segala kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berdasarkan buku Jurnalistik Indonesia (2015), mendefinisikan jurnalistik sebagai berikut. Secara teknis, jurnalistik adalah kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menyebarkan berita melalui media berkala kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya.

3 Bentuk Jurnalistik

Dilihat dari segi bentuk dan pengelolaannya, jurnalistik dibagi ke dalam tiga bagian besar. Simak dibawah ini!

1. Jurnalistik Media Cetak

Surat Kabar(pexels.com/cotton bro)

Dalam pengelolaannya, bentuk jurnalistik media cetak adalah meliputi jurnalistik surat kabar, tabloid, buletin dan majalah. Jurnalistik media cetak dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor verbal dan visual. Verbal, sangat menekankan pada kemampuan kita memilih dan menyusun kata dalam rangkaian kalimat dan paragraf yang efektif dan komunikatif. Visual, menunjuk pada kemampuan kita dalam menata, menempatkan, mendesain tata letak atau hal-hal yang menyangkut segi perwajahan.  Materi berita yang ingin kita sampaikan kepada pembaca memang merupakan hal yang sangat penting. Namun bila berita tersebut tidak ditempatkan dengan baik, dampaknya akan kurang berarti. Hal inilah yang harus diperhatikan oleh bagian desain visual, tata letak, atau perwajahan.

Dalam perspektif jurnalistik, setiap informasi yang disajikan kepada khalayak, bukan saja harus benar. jelas dan akurat. Melainkan juga harus menarik, membangkitkan minat dan selera baca (surat kabar, majalah), selera dengar (radio siaran), dan selera menonton televisi. Inilah antara lain yang membedakan karya jurnalistik dengan karya lainnya seperti karya ilmiah. Karya jurnalistik harus benar dan dikemas dalam bahasa dan penyajian yang menarik. Karya ilmiah, maaf, biasanya hanya benar tetapi kurang menarik. Membaca karya jurnalistik cepat tuntas. Membaca karya ilmiah jarang tuntas karena cepat mengantuk.

2. Jurnalistik Media Elektronik Auditif

Stasiun Radio(pexels.com/dmitry demidov)

Jurnalistik media elektronik auditif atau jurnalistik radio siaran. Lebih banyak dipengaruhi dimensi verbal, teknologikal, dan fisikal. Verbal, berhubungan dengan kemampuan menyusun kata, kalimat, dan paragraf secara efektif dan komunikatif. Teknologikal, berkaitan dengan teknologi yang memungkinkan daya pancar radio dapat ditangkap dengan jelas dan jernih oleh pesawat radio penerima. Fisikal, erat kaitannya dengan tingkat kesehatan fisik dan kemampuan pendengaran khalayak. Dalam menyerap dan mencerna setiap pesan kata atau kalimat yang disampaikan.

3. Jurnalistik Media Elektronik Audiovisual

TV(pexels.com/cotton bro)

Jurnalistik media elektronik audiovisual, atau jurnalistik televisi siaran, merupakan gabungan dari segi verbal, visual, teknologikal, dan dimensi dramatikal. Pertama verbal, berhubungan dengan kata-kata yang disusun secara singkat, padat, efektif. Kedua visual, lebih banyak menekankan pada bahasa gambar yang tajam, jelas, hidup, memikat. Ketiga teknologikal, berkaitan dengan daya jangkau siaran, kualitas suara dan gambar yang dihasilkan serta diterima oleh pesawat televisi penerima di rumah-rumah. Terakhir dramatikal, berarti bersinggungan dengan aspek serta nilai dramatik yang dihasilkan oleh rangkaian gambar yang dihasilkan secara simultan. Aspek dramatik televisi inilah yang tidak dipunyai media massa radio dan surat kabar. Aspek dramatik televisi menggabungkan tiga kekuatan sekaligus, kekuatan gambar, suara, dan kata-kata. Inilah yang disebut efek bersamaan dan efek simultan televisi.

Dengan aspek dramatik, seluruh pancaindra khalayak pemirsa bekerja secara optimal. Para pakar komunikasi kerap mengatakan, televisi memiliki daya hipnotis luar biasa. Sehingga emosi dan perilaku khalayak dapat dengan mudah dimainkan atau diciptakan dalam seketika. Televisi, secara psikologis dan visual. Dapat dengan mudah memindahkan setiap peristiwa yang terjadi di dunia, ke ruang tidur atau ruang tamu pemirsa pada saat bersamaan (real time). Semua lengkap dengan emosi dan aspek-aspek psikologi lainnya.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai pengertian, definisi, dan juga tiga bentuk jurnalistik. Bagaimana menurutmu ? komen dibawah ya!

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *