Tanggal:28 December 2024

Purposive Sampling: Pengertian, Tujuan, Rumus dan Contohnya

Pengertian Purposive Sampling

Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel nonrandom sampling dimana peneliti menentukan sampel yang akan diambil dengan cara memberikan karakteristik khusus yang sesuai untuk menjawab permasalahan dari peneliti.

Kursus online belajar TOEFL PBT Vocasia

Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016: 85). Purposive sampling disebut juga sebagai sampel penilaian jenis sampel nonprobabilitas. Sampling ini jenis bertujuan untuk menghasilkan sampel yang secara logis yang bisa mewakili dari populasi.

Definisi menurut para ahli

  • Berdard (2002) & Lewis & Sheppard (2006): teknik ini merupakan nonrandom yang tidak membutuhkan teori atau himpunan yang mendasari jumlah informan. Purposive sampling adalah suatu teknik yang disengaja dilakukan oleh peneliti dari seorang informan berdasarkan kualitas yang dimiliki informan.
  • Dana P. Turner (2020) : purposive sampling digunakan ketika peneliti ingin menargetkan seorang individu dengan menerapkan ciri khas minat dalam suatu penelitian.
  • Notoatmodjo (2010) : teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel yang didasarkan suatu pertimbangan, seperti karakteristik atau sifat dari suatu populasi.
  • Winarno (2013) : teknik purposive sampling digunakan karena adanya pertimbangan tertentu. Sampel yang digunakan atau diambil bukan berdasarkan strata, pemilihan acak, atau daerah, tetapi berdasarkan pada suatu tujuan.
  • Arikunto (2006) : teknik purposive sampling adalah teknik mengambil data tidak berdasarkan pemilihan acak, tetapi mempunyai pertimbangan-pertimbangan untuk mencapai target atau fokus tujuan tertentu.

Dari pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa purposive sampling adalah teknik pengambilan data dari sebuah populasi yang diambil berdasarkan adanya tujuan tertentu dan tidak diambil secara acak.

Teknik purposive sampling biasanya digunakan dalam penelitian kualitatif. Oleh sebab itu, teknik purposive sampling sangat tepat diterapkan di penelitian kualitatif. Biasanya dalam penelitian kualitatif, hasil yang diperoleh lebih baik untuk menghindari adanya generalisasi terhadap populasi dalam penelitian.

Ilustrasi pengambilan sampel. Sumber: unsplash.com

Tujuan Purposive Sampling

Teknik purposive sampling dalam suatu penelitian memiliki target tertentu. Tujuan dari purposive sampling sendiri adalah untuk memilah-milah dan menentukan suatu sampel dalam penelitian berdasarkan kriteria yang ditentukan secara khusus oleh peneliti. Ciri-ciri sampel yang diambil oleh seorang peneliti telah ditentukan sebelumnya.

Teknik pengambilan sampel ini bertujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan dalam sebuah penelitian. Selain itu, teknik ini dapat menguraikan permasalahan secara lebih detail dan memberikan nilai yang representatif.

Syarat untuk melakukan teknik purposive sampling

Syarat yang diperlukan untuk melakukan teknik purposive sampling adalah:

  1. kriteria atau batasan yang ditetapkan secara teliti; 
  2. sampel yang dipilih harus benar-benar menjadi ciri-ciri dari semua populasi; dan
  3. sampel yang diambil sebagai subjek penelitian adalah sampel yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

Rumus Purposive Sampling

Sumber : Detik.com

Sumber : Detik.com

Keterangan :

n = Jumlah sampel penelitian

N = Jumlah populasi

e = batas kesalahan (margin of error)

Purposive Sampling yang diterapkan dalam penelitian eksploratif dan kualitatif harus memperhatikan rumus perhitungannya secara teliti. Berikut ketentuan yang perlu dipahami dalam melakukan purposive sampling:

  • Semakin banyak sampel yang diambil, maka akan semakin baik hasil penelitian yang didapatkan.
  • Banyaknya ukuran sampel tergantung peneliti.
  • Latar belakang sampel harus memiliki ciri khas yang relevan dengan penelitian.

Contoh Purposive Sampling

Contoh studi dari penerapan Purposive Sampling seperti topik pembahasan yang disepakati sebagai berikut:

Pendapat masyarakat tentang penerapan kawasan tanpa rokok di Kota Bandung. Peneliti menetapkan sampel masyarakat umum berusia produktif, pejabat publik yang berwenang dalam pembuatan kebijakan dan pengelola kawasan tanpa rokok. Sampel yang dipilih dengan pertimbangan variasi informasi dari berbagai sudut pandang yang berbeda.

Sekian artikel Vocasia tentang purposive samping, semoga bisa membantu sobat-sobat dalam melaksanakan penelitian di lapangan bagi yang menerapkan teknik ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *