Salah satu manfaat menemukan relation database adalah agar mempercepat dan mempermudah proses analisa data mu. Biasanya relation database akan menggabungkan data yang serupa dari sumber yang berbeda sehingga memiliki hasil yang mirip namun masih bisa dibedakan.
Untuk penjelasan lebih lanjut kamu bisa simak artikel berikut!
Apa Itu Relational Database ?
Basis data relasional adalah kelompok desain atau model basis data yang paling sederhana dan mudah untuk diterapkan basis data. Relational database salah satu model data yang pertama kali diperkenalkan oleh E.F. Codd pada tahun 1970.
Basis data adalah elemen terpenting bagi informasi komputer, penampung kumpulan data yang saling berelasi ini menjadi sumber daya bagi informasi. Pangkalan data yang saling terkait ini dianggap sebagai masukan (Input) oleh sistem kemudian diolah sedemikian rinci dengan perintah prosedur proses sistem hingga menghasilkan keluaran (output) yang disebut informasi.
Relational database adalah basis data terstruktur untuk mengenali hubungan antara item informasi. Relational database merupakan basis data digital yang didasarkan pada model data relasional. Umumnya item ini disusun menjadi tabel yang terdiri dari kolom dan baris.
Tabel dipakai untuk menyimpan informasi objek yang direpresentasikan dalam database. Kolom dalam tabel memuat data tertentu dan nilai atribut. Baris pada tabel menunjukkan kumpulan nilai dari satu objek. Tiap baris pada tabel dapat ditandai secara unik atau dalam bentuk ID. Ini kerap disebut kunci utama.
Relational database adalah penyajian data yang digunakan untuk membuat kesimpulan atau analisis. Data ini dapat diakses langsung tanpa harus menyusun ulang menjadi tabel baru dalam database.
Baca juga: 11 Jenis Database Beserta Contohnya
Jenis – Jenis Relasional Database
1. One to One Relation
One to one adalah sebuah relasi dimana satu baris data dari sebuah tabel (Tabel A) hanya terhubung dengan satu baris data di tabel lain (Tabel B). One to one menjadi salah satu dari bentuk kemungkinan yang bisa terjadi dalam hubungan antar tabel di database.
One to one sebetulnya salah satu hubungan antar tabel yang jarang digunakan (berdasarkan pegalaman). Hal ini dikarenakan ada kecendrungan entitas tabel B dapat disatukan dengan menjadikannya sebagai atribut tabel A.
2. One To Many Relation
One to many relationship adalah suatu relasi yang berbentuk satu baris data di sebuah tabel dapat berhubungan dengan satu atau lebih baris data di tabel lain. Relasi one to many merupakan salah satu relasi yang sangat sering digunakan dalam pembuatan sebuah database. Apa itu bentuk relasi one to many dan bagaimana digunakan mari langsung saja kita bahas di bawah ini.
3. Many To Many Relation
Relasi many to many adalah sebuah relasi dimana satu atau lebih baris data di tabel A dapat berhubungan dengan satu atau lebih baris data di tabel B. Untuk menerapkan relasi many to many dibutuhkan tabel perantara (pivot table).
Meskipun begitu banyak relasi yang dapat kita selesaikan menggunakan relasi one to many. Namun ada beberapa kondisi yang harus kita selesaikan dalam bentuk many to many. Oleh karenanya kita harus mengetahui apa yang membedakan antara relasi one to many dengan many to many.
Kelebihan Relations Database
1. Mudah Digunakan
Database relational dapat dibaca dan juga dipahami relatif lebih mudah dengan tipe database lain seperti database tree dan database bertingkat yang lebih sulit. Dasar untuk memaham bentuk tabel dari database relasional yang berupa kolom dan juga baris dapat dengan mudah dibaca dan dipahami bagi pemula yang bahkan belum pernah mempelajari tentang pemrograman sekalipun.
Selain itu, tidak ada aturan khusus yang dibuat untuk bisa mengakses semua data yang sudah dibuat dalam bentuk tabel. Dalam relational database siapa pun bisa mengakses dengan mudah dan cepat. Bahkan, mereka bisa melakukan modifikasi seperti menggabungkan tabel atau data terkait dengan lebih cepat.
3. Fleksibel
Setiap data pada tabel yang ada pada database relasional yang datanya ingin diambil atau digunakan oleh program dapat dimanipulasi dengan operator operator tertentu. Operator seperti ‘join’, ‘where’, dan ‘and’ dapat membentuk informasi yang dinginkan sehingga bentuk dan jumlah data bisa sesuai dengan kebutuhan program.
4. Sistem Keamanan yang Baik
Pada database relasional, perancang database dapat menambahkan kendali keamanan dan juga authorisasi dengan mudah. Atribut dari database yang sensitif dapat di tempatkan pada tabel tersendiri dengan kendali keamanan yang spesial yang memerlukan ototentifikasi khusus.
Jika seorang user atau program memiliki ototenfikasi khusus ini, program atau user tersebut dapat mengambil data sensitif pada tabel. Sistem keamanan sepertini inilah yang membuat database relasional memiliki tingkat keamaman yang baik.
5. Tingkat Presisi yang Tinggi
Data yang diambil dari database relasional memiliki tingkat presisi yang tinggi. hal ini dikarenakan, database relasional melalukan berbagai macam operasi aljabar dan juga kalkulus relasional pada saat proses manipulasi relasi antar satu tabel dengan lainnya. Faktor ambiguitas data pun menjadi berkurang. Hal ini sangat berbeda pada tipe database lain yang memiliki hubungan kompleks antar tabel tabelnya.
Baca Juga : 6 Tipe Data Yang Wajib Programmer Tahu, Penting Banget Lho!
Contoh Relations Database
Dilansir dicoding.com beberapa contoh produk Relations Database sebagai berikut
1. MySQL
MySQL adalah sebuah sistem untuk manajemen basis data relasional. Banyak sekali produk-produk IT yang dibuat dengan menggunakan komponen utama MySQL. Beberapa aplikasi seperti WordPress, Google, Flickr, Youtube, Facebook, Joomla, phpBB, Drupal, dan MODx menggunakan sistem ini untuk manajemen basis data relasional mereka.
2. PostgreSQL
Sistem kedua yang merupakan sistem pengelolaan basis data relasional adalah PostgreSQL. Sistem ini berfungsi untuk menyimpan data secara aman dan dapat mengembalikan data tersebut sebagai respon atas request dari aplikasi lainnya. PostgreSQL dapat bekerja melalui aplikasi mesin tunggal kecil hingga aplikasi internet besar beserta pengguna yang banyak secara bersamaan.
Sistem ini biasa digunakan pada sistem operasi mac OS server, karena pengaturannya sudah tersedia secara default. Sistem operasi lainnya seperti Windows dan Linux juga dapat ditemukan dengan mengubah pengaturannya.
3. MariaDB
MariaDB adalah sistem yang dikembangkan dari MySQL. Pengembangan ini bertujuan untuk mempertahankan kompatibilitas yang tinggi dari MySQL dan cocok dengan API MySQL beserta perintah-perintahnya. MariaDB memiliki mesin penyimpanan XtraDB untuk mengganti InnoDB.
Sistem ini dikembangkan langsung oleh beberapa pengembang asli MySQL dengan pihak yang bercabang. Tujuannya adalah agar tidak diakuisisi oleh Oracle Corporation yang merupakan kompetitornya.
4. Oracle Database
Oracle Database adalah sistem relation database selanjutnya yang diproduksi dan dipasarkan oleh perusahaan Oracle. Dalam penggunaannya, sistem Oracle mengacu pada struktur memori server–side sebagai sistem area globalnya. Sistem area global dapat menyimpan cache, perintah SQL, dan informasi pengguna. Selain itu, sistem ini memungkinkan untuk menyimpan riwayat transaksional seperti redo log online.
Nah, itu dia pembahasan mengenai database relations. Semoga bermanfaat.
Baca juga : Database Administrator: Profesi Menjanjikan Di Era Digital!