Tanggal:22 November 2024

7 Strategi Negosiasi Untuk Meyakinkan Klien dan Mencapai Kesepakatan, Kamu Wajib Tahu!

Sulit untuk mencapai kesepakatan? Hmm tandanya Anda belum menerapkan cara bernegosiasi yang baik dan benar untuk meyakinkan klien Anda. Untuk mencapai suatu kesepakatan, Anda harus menggunakan strategi negosiasi yang tepat untuk meyakinkan klien agar dapat mencapai suatu kesepakatan.

Apabila Anda bingung bagaimana caranya, tenang saja. Anda semua jangan khawatir karena Vocasia sudah menyiapkan materi strategi negosiasi untuk meyakinkan klien dan mencapai kesepakatan yang wajib Anda ketahui. Berikut adalah 7 strategi negosiasi untuk meyakinkan klien dan mencapai kesepakatan.

Strategi Negosiasi Untuk Meyakinkan Klien

1. Perhatikan Bahasa Tubuh

Saat berbicara, baik secara sadar maupun tidak, pasti ada beberapa bagian tubuh yang mengikuti pergerakan saat Anda berbicara. Pada saat negosiasi dan penawaran Anda ditolak dapat dipastikan ekspresi wajah akan berubah, cobalah untuk mengontrolnya agar tidak terlalu tampak saat berbicara. Saat berbicara dengan klien, hindari memegang sesuatu seperti tas atau apapun yang dapat membuatmu semakin terlihat gugup.

Jika Anda ingin menolak secara halus, cukup mengangguk dan tersenyum, cara ini merupakan cara yang paling mudah untuk penolakan pendapat. Nah, giliran Anda yang berbicara mulailah ungkapkan apa yang Anda rasakan. Ini hanyalah segelintir cara agar negosiasi yang Anda lakukan dengan calon klien dapat berjalan lancar. Apakah Anda memiliki strategi lain? Write a comment below and give us your brilliant ideas.

2. Perhatikan Nada dan Intonasi Saat Bicara

Strategi negosiasi yang pertama dan paling penting adalah cara bicara Anda sendiri. Penelitian menemukan bahwa suara seseorang saat berbicara menentukan bagaimana pesannya dapat tersampaikan dengan baik. Perlu Anda ketahui, bahwa nada atau suara seseorang bahkan lebih penting jika dibandingkan dengan pesan itu sendiri.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jika nada suara mulai meninggi, bisa jadi ada 2 kemungkinan: pertama, Anda terlalu excited tentang topik pembicaraannya. Atau yang kedua, Anda malah menggebu karena tidak setuju dengan arah topik pembicaraan. Jadi, ketika Anda merasa seperti itu, alangkah baiknya diam sejenak untuk mengatur nada bicaramu selanjutnya.

3. Lakukan Negosiasi dengan Decision Maker

Contoh strategi negosiasi yang selanjutnya adalah dengan berbicara langsung dengan pengambil keputusan atau decision maker. Misalnya kamu adalah sales yang sedang meyakinkan seorang wanita yang ingin membeli apartemen.

Coba ketahui siapa sebenarnya decision maker yang nantinya akan melakukan pembelian. Apakah si wanita tersebut atau suaminya. Jika sudah tahu siapa decision maker-nya, kamu bisa menyiapkan strategi negosiasi yang sesuai baik itu dari cara bicara atau topik yang relevan dengan karakter klien.

4. Utamakan Klien, Bukan Uang

Saat bernegosiasi, cobalah untuk berempati dan tidak hanya bertujuan untuk mengejar keuntungan besar semata. Seorang sales yang tidak mampu menunjukkan empati pada klien pasti tidak akan bisa menjaga hubungan baik dengannya.

Klien pun akan malas untuk menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan. Bahkan, jika pelayananmu sangat buruk maka bisa saja ia tidak akan merekomendasikan produkmu kepada orang lain. Karena itu, saat sedang bernegosiasi cobalah untuk memikirkan apa yang dibutuhkan oleh klien dan bukan hanya keuntunganmu saja.

Cobalah cari keputusan yang mampu memfasilitasi kebutuhan klien dengan produk dan aturan perusahaan agar kedua pihak bisa sama-sama mendapat yang dibutuhkan. Bahasa sederhananya adalah win-win solution. Dengan menerapkan strategi negosiasi ini tentu bisa membuat hubunganmu dan klien lebih panjang, sehingga ia akan terus melakukan transaksi denganmu.

5. Perhatikan Harga yang Sedang Ditawar

Dalam melakukan negosiasi, harga dari produk atau jasa tentunya akan menjadi pembahasan utama bagi sales dan klien. Namun, biasanya klien akan tetap melakukan negosiasi untuk menentukan harga yang sesuai dengan budget dan keuntungan yang didapatkan dari produk tersebut. Bagi seorang sales sebaiknya jangan sampai memberikan kisaran harga yang tidak rasional, pasalnya nanti klien pasti telah menyiapkan strategi negosiasi untuk mendapatkan harga terbaik.

Berikan harga yang paling realistis dan sesuai dengan kebutuhan klien, selain itu jangan asal menawarkan diskon besar yang tidak masuk akal. Jangan sampai kamu kelewatan saat memberikan diskon hingga akhirnya malah tidak mendapatkan keuntungan apa pun. Selain itu, jangan pula memberikan patokan harga yang terlalu tinggi agar klien tidak “lari”.

6. Hindari Kata-Kata yang Kurang Meyakinkan

Calon klien Anda bisa jadi ragu terhadap kredibilitas perusahaanmu, jika pada saat negosiasi tidak berjalan lancar. Hal ini bisa saja terjadi jika saat negosiasi, Anda mengeluarkan kata hubung seperti “uhm”, “ah”, “uh” dan lain sebagainya.

Selain menghilangkan kredibilitas perusahaanmu, kata-kata gumaman seperti itu juga akan merusak momen proses negosiasi yang tengah berlangsung. Hasil studi mengatakan bahwa penggunaan kata sepeti itu, akan mengurangi nilai worth-to-buying produk/jasa Anda.

7. Lakukan Riset

Strategi negosiasi selanjutnya adalah kesiapan Anda dalam berbicara dan menjelaskan poin Anda. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan riset yang cukup. Riset ini sangat perlu dilakukan sebelum proses negosiasi dilakukan. Selain untuk memperkuat argumen yang telah Anda miliki, riset juga dapat membantu menunjukkan betapa profesional-nya Anda dan perusahaan ketika melakukan presentasi.

Dan ingat, riset ini tidak melulu tentang data. Anda juga bisa cari tau tentang visi misi mereka, sehingga pada saat melakukan negosiasi Anda akan menyesuaikan dengan profil si calon klien. Sampai sini sudah paham?

Apakah Anda sudah mengerti bagaimana cara bernegosiasi yang baik dan benar? Semoga berhasil, ya!

Baca juga: Negosiasi: Pengertian, Tujuan, Dan Jenisnya

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
pelatihan mengelola peran dan tanggung jawab pekerjaan vocasia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *