Ulasan pengguna merupakan salah satu pertimbangan penting ketika hendak membeli produk atau menggunakan jasa produk tertentu. Ulasan tersebut ternyata memiliki efek yang signifikan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen. Terlebih lagi, saat ini sosial media sudah begitu marak digunakan sehingga konten seperti itu sudah semakin mudah dan biasa untuk ditemukan.Nah, foto atau ulasan tersebut biasa disebut sebagai user generated content atau UGC.
Saat ini banyak bisnis yang mengandalkan konten dari pengguna sebagai strategi marketing mereka. Hal ini karena user generated content sangat terlihat alami dan langsung berdasarkan experienced-user bukan brand ambassador. Sebelum mengenal jauh mengenai user generated content, ada baiknya untuk mengetahui definisi, manfaat, contoh, dan tipsnya di bawah ini.
Definisi User Generated Content
User Generated Content merupakan salah satu bentuk dari content marketing yang mengalami perkembangan. Saat ini banyak bisnis yang mengandalkan konten dari pengguna sebagai bentuk strategi pemasaran. User generated content atau UGC bisa berupa foto, tulisan, video, ulasan, dan lainnya, yang dibuat oleh pelanggan atau followers. Nantinya, brand tersebut akan mengunggah kembali konten yang sudah dibuat user di media sosialnya sebagai testimonial.
Brand lazimnya akan meminta izin atau menyertakan suatu kredit tertentu di caption foto atau videonya. Dengan cara tersebut, UGC dinilai mampu meningkatkan kepercayaan followers atau target audiens karena UGC sangat terlihat alami berdasarkan pengalaman pelanggan.
Karakteristik User Generated Content
Karakteristik UGC pada umumnya menitikberatkan pada konsep iklan yang dilakukan secara organik oleh pengguna jasa atau konsumen. Dengan mengedepankan konsep tersebut, memudahkan pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya. Berikut adalah beberapa karakteristik UGC yang sering muncul dalam dunia bisnis.
- Konten menyebutkan nama brand maupun produk pada caption.
- Konten berisi unggahan foto atau video atas produk yang dimaksud.
- Konten ulasan tentang produk secara original, ulasan terkadang berisi secara detail ataupun secara singkat. Ulasan biasanya juga berisi tentang manfaat suatu produk. Ulasan lengkap biasanya diunggah pada media blog, podcast, atau Youtube.
- Konten yang berupa video biasanya berisi tentang pengalaman penggunaan sebuah produk dengan menampilkan secara jelas seperti yang diinginkan konsumen.
Pentingnya User Generated Content untuk Sebuah Brand
Mungkin dalam benak kalian akan bertanya-tanya mengapa UGC sangat penting untuk sebuah brand. Padahal menggunakan brand ambassador mungkin akan jauh terlihat profesional. Ada beberapa alasan UGC menjadi senjata utama untuk sebuah brand yang sedang mengembangkan usahanya di platform digital.
1. Terkesan Autentik
Konsumen cenderung lebih menyukai UGC karena dianggap sangat alami dan asli dibanding menggunakan brand ambassador atau konten promosi yang dibuat oleh brand itu sendiri. Konten yang dibuat oleh konsumen terlihat jujur karena berdasarkan kesan dan pengalaman pribadi terhadap sebuah brand.
Ada dua kemungkinan seseorang berani memberikan pengalaman ketika membeli sebuah produk di sosial media. Dua hal tersebut adalah apakah produk yang dibelinya berkesan positif atau justru kecewa terhadap produk tersebut. Kejujuran ini yang diperhatikan oleh konsumen lain untuk meningkatkan kepercayaan mereka atas sebuah produk.
2. Menuntun Keputusan Pembeli
Kepercayaan yang dipegang oleh konsumen akan berdampak terhadap keputusan pembelian. Setelah konsumen merasa nyaman dan percaya, mereka akan memutuskan untuk mencobanya secara langsung. Apakah pengalaman atau ulasan yang di media sosial memang benar atau tidak.
Terlebih, fitur pada media sosial selalu diperbarui. Hal ini memungkinkan untuk sebuah brand dalam mengembangkan ide dalam memasarkan produknya. Contohnya adalah fitur story dan highlight dalam Instagram yang merupakan paduan yang pas untuk mengumpulkan UCG. Hal-hal tersebut membuat followers dapat melihat pengalaman konsumen lain ketika membuka halaman profil brand tersebut.
3. Menciptakan Kepercayaan dan Loyalitas Pelanggan
Salah satu tujuan utama UGC adalah meningkatkan kepercayaan konsumen. Mereka mungkin ingin mengetahui segala detail dari sebuah brand mulai dari produk, layanan, dan pengalaman orang lain.
Dengan adanya pengalaman orang lain, konsumen baru cenderung lebih percaya terhadap brand tersebut meskipun belum pernah mencoba produknya. Hal ini tentu akan meningkatkan brand awareness terhadap brand tersebut. UGC terbukti dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan terhadap brand.
Jika dikelola dengan tepat, tidak menutup kemungkinan sebuah brand akan menciptakan brand community yang tentunya akan bermanfaat bagi strategi pemasaran merek di kemudian hari.
4. Hemat Biaya Pemasaran
UGC membuat sebuah brand atau perusahaan menghemat biaya untuk memasarkan produknya. Tidak perlu harus memasang iklan atau membayar brand ambassador yang tentunya akan mengeluarkan banyak biaya, dengan UGC brand sudah mendapatkan konten gratis dari konsumen.
5. Menunjang Strategi SEO
Brand dapat memperoleh backlink dari konten yang dipublikasikan pengguna. Studi menemukan bahwa 20 merek terbesar dunia, 25 persen dari hasil pencarian mereka adalah tautan ke konten yang dibuat oleh pengguna. Ulasan positif akan meningkatkan peringkat SEO (search engine optimization) sehingga traffic organic akan meningkat.
6. Meningkatkan Jangkauan dan Pertumbuhan Media Sosial
Menjalankan kampanye UGC di media sosia merupakan strategi yang baik untuk meningkatkan jumlah follower, reach, brand awareness, traffic, situs brand dan metrik seperti likes, share, comment, dan retweet.
Baca Juga| Pengertian Social Media Engagement Dan Strategi Meningkatkannya
Tips Menjalankan User Generated Content dalam Strategi Pemasaran
Agar penerapan user generated content lebih efisien, terdapat beberapa tips yang sering diterapkan oleh para pelaku usaha. Berikut adalah tips menjalankan USG dalam strategi pemasaran:
Membangun Branding
Sebelum membuat sebuah konten, pastikan terlebih dahulu membuat penggambaran tentang apa yang diinginkan. Selain itu, buatlah juga target market atau target audiens agar visual, gaya bahasa, dan ilustrasi dapat relevan dengan branding yang diinginkan. Hal tersebut tentu dapat membuat konten yang dibuat oleh brand dan submission dari followers terlihat selaras.
Memahami Target Pasar
Target audiens menjadi hal yang penting ketika hendak membuat UGC. Memahami target audiens menjadi hal yang mendasar agar campaign bisa berjalan dengan baik. Berbeda target audiens tentu akan berbeda pula cara penanganannya. Misal, ketika target audiens bukan anak muda yang tech-savvy, cara mengumpulkan UGC bisa dengan melakukan campaign ‘submit your story’ dengan menuliskan di halaman Facebook atau kolom komentar pada Instagram.
Meminta Izin
UGC sangat bergantung dengan konten pengguna, maka brand sebaiknya harus meminta izin untuk mengunggah ulang. Brand bisa meminta izin menggunakan fitur direct message atau juga kolom komentar si pemilik karya. Dengan selalu meminta izin, brand akan terbebas dari segala tuntutan yang akan berimbas dengan citra brand. Sebagai bentuk penghormatan, sebaiknya brand bertanya terlebih dahulu apakah karya user bersedia untuk diunggah ulang atau tidak.
Mencantumkan Sumber
Ketika izin telah diperoleh, jangan lupa juga tetap mencantumkan sumber dari UGC tersebut. Unggah UGC dengan mencantumkan sumber dengan username media sosial, menulis website pengguna, menulis channel Youtube, atau sekadar menyebutkan nama pengguna secara langsung. Dengan begitu, pengguna akan merasa dihargai dan lebih bersemangat ketika menggunakan produk Anda di lain kesempatan.
Jika berencana memasang UGC di berbagai media sosial sekaligus, jangan lupa untuk bertanya kepada pembuat konten, apakah mereka juga memiliki akun pada media sosial tersebut atau tidak.
Menawarkan Sesuatu Sebagai Timbal Balik
Untuk dapat memperoleh UGC, tawarkan sesuatu atau hadiah untuk para followers yang sudah mengirimkannya. Anda bisa menawarkan sebuah kontes berhadiah dengan syarat utama bersedia mengirimkan sebuah konten. Tapi, jangan terlalu fokus pada konten giveaway.
Terlalu banyak membuat konten giveaway akan berdampak langsung pada 30 persen followers yang mengirimkan hanya karena ingin hadiahnya saja, bukan secara jujur. Gunakan cara ini sebijaksana mungkin dengan memadukan kejujuran pengguna.
Jelaskan Konten yang Ingin Didapatkan
Brand harus mampu menjelaskan konten apa yang sebenarnya diinginkan agar bisa memperoleh UGC sesuai dengan branding yang telah dibangun. Penjelasan seperti ini bisa melalui campaign yang memanfaatkan fitur hashtag.
Hashtag tersebut berguna untuk para followers agar membuat konten yang sesuai dengan branding yang diusung brand. Dengan cara ini Anda dapat meningkatkan keterlibatan audiens, membangun kesadaran brand, dan tidak menutup kemungkinan meningkatkan jumlah penjualan. Jangan lupa juga untuk membuat hashtag yang sederhana, mudah diingat, namun tetap memiliki ciri khas.
Buatlah Gamification
Cara lain membuat UGC dan melibatkan pengguna adalah dengan gamification. Ciptakan gamification dimana pengguna harus menyelesaikan beberapa tugas untuk mendapatkan reward atas partisipasi mereka.
Gunakan konsep seperti level, papan peringkat, poin, dan lainnya untuk membuat pengguna bersemangat dalam menyelesaikan tugas tertentu dan membagikan pencapaiannya di media sosial. Contoh sederhana dari konsep ini adalah pada brand Nike yang memasukan unsur gamification dalam aplikasinya dimana pelari dapat melacak aktivitas fisik mereka seperti jarak, kalori yang terbakar, dan sebagainya.
Hasil gamification ini kemudian dapat dibagikan ke pengguna media sosial. Pelanggan mungkin akan membagikan hasilnya karena merasa puas telah menyelesaikan suatu misi. Di sisi lain brand juga akan diuntungkan ketika pelanggan membagikan konten tersebut ke media sosial, secara tidak langsung akan membantu meningkatkan kehadiran dan visibilitas brand di media sosial.
Baca Juga| Intip Prospek Kerja Menjanjikan Sosial Media Specialist
Contoh User Generated Content
Sebagai media yang populer, sosial media saat ini cenderung lebih diminati oleh konsumen. Hal ini secara signifikan dapat menciptakan peluang usaha atas bisnis yang telah dijalankan. Contoh UGC yang belum lama ini ditemukan adalah mengenai kampanye yang dilakukan Netflix dalam mempromosikan series terbarunya.
Ketika mempromosikan Stranger Things 2, Netflix mengajak para penggemarnya untuk memposting segala kegiatannya dengan menggunakan hashtag “Stranger Things”. Hasilnya luar biasa, tercatat hanya dalam waktu satu minggu mereka berhasil mendapatkan lebih dari satu juta penonton.
Berikut adalah contoh penggunaan UGC yang sering ditemukan dalam dunia bisnis di media sosial:
- Foto produk di media sosia seperti Instagram.
- Video produk singkat di media sosial seperti Reels, Tiktok, maupun Youtube Short.
- Video ulasan produk secara detail di Youtube.
- Repost konten atas suatu produk.
- Mencantumkan hashtag pada konten yang diunggah atas suatu produk.
- Ulasan atau testimonial atas suatu produk di media sosial maupun e-commerce.
Baca Juga| Yuk Ketahui Tentang Copywriting Dan Contohnya
Uraian di atas menjelaskan secara singkat mengenai definisi, karakteristik, manfaat, hingga contoh user generated content yang dapat ditemukan dalam dunia bisnis sehari-hari. Jika dimanfaatkan secara optimal, UGC menjadi salah satu teknik pemasaran yang efektif.
Bagaimana sih membuat para followers tertarik untuk membuat konten mengenai produk yang mereka gunakan? Tentu saja senjata utamanya adalah caption yang menarik dari seorang copywriter atau content writer. Tertarik menjadi content writer atau copywriter? Langsung saja ikuti kursus Vocasia di sini!