Tanggal:22 November 2024

8 Elemen Komunikasi Massa Menurut para Ahli

Elemen komunikasi pada komunikasi secara umum juga berlaku bagi komunikasi massa. Secara ringkas proses sederhana komunikasi meliputi komunikator mengirimkan pesan melalui saluran kepada komunikan (penerima). Perbedaan komunikasi massa dengan komunikasi pada umumnya lebih berdasarkan pada jumlah pesan berlipat-lipat yang sampai pada penerima. Kadang-kadang mereka menerimanya secara serentak, langsung sebagaimana yang dilakukan oleh televisi. Di waktu yang lain mereka menerimanya secara individu seperti dalam film.

Kursus belajar TOEFL online Vocasia

Dalam komunikasi massa pengirim sering disebut sebagai sumber (source) atau komunikator. Sedangkan penerima pesan yang berjumlah banyak disebut audience, komunikan, pendengar pemirsa, penonton, atau pembaca. Sementara itu, saluran dalam komunikasi massa yang dimaksud antara jam televisi, radio, surat kabar, buku, film, kaset/CD, dan internet. Semua itu juga sering disebut sebagai media massa. Bedasarkan buku Pengantar Komunikasi Massa, karya Nurudin. Ada delapan elemen dalam komunikasi massa, simak dibawah ini yuk!

8 Elemen Komunikasi Massa Menurut para Ahli

1. Komunikator

Komunikator dalam komunikasi massa sangat berbeda dengan komunikator dalam bentuk komunikasi yang lain. Di sini komunikator meliputi jaringan, stasiun lokal, direktur, dan staf teknis yang berkaitan dengan sebuah acara televisi. Jadi, komunikator merupakan gabungan dari berbagai individu dalam sebuah lembaga media massa. Saat ini kita mengenal konglomerasi pers. Dengan kata lain, sebuah media mempunyai beberapa media lain, tetapi satu manajemen bahkan satu penanam saham. Misalnya Kompas atau Jawa Pos. Dalam kasus ini, bisa jadi ada satu orang yang dominan dalam menentukan aliran pesan yang disiarkan. 

Dengan demikian, komunikator dalam komunikasi massa bukan individu, tetapi kumpulan orang yang bekerja sama satu sama lain. Meskipun ada orang yang dominan, pada akhirnya ia akan terbatasi perannya oleh aturan kumpulan orang. Kumpulan orang itu bisa disebut organisasi, lembaga, institusi, atau jaringan. Jadi, apa yang dikerjakan oleh komunikator dalam komunikasi massa itu “atas nama” lembaga. Bukan atas nama masing-masing individu dalam lembaga tersebut.

Komunikator dalam komunikasi massa bersifat mencari keuntungan. Bukan semata-mata mencari keuntungan, tetapi orientasi keuntungan menjadi dasar pembentukan organisasi. Media massa tentu tidak sekadar menyiarkan informasi semata, tetapi membutuhkan pemasukan bagi kelangsungan hidup lembaga itu sendiri. Bagaimana mungkin sebuah lembaga media massa akan bisa bertahan sementara orang-orang di dalamnya tidak mendapatkan gaji?. Penghasilan ini hanya bisa didapatkan ketika pemasukan pada media massa tetap ada. Semua itu bisa dilakukan kalau lembaga itu berorientasi profit. Maka dari itu, lembaga di sini bukan lembaga sosial atau pun lembaga amal. 

2. Isi

Masing-masing media massa mempunyai kebijakan sendiri-sendiri dalam pengelolaan isinya. Sebab, masing-masing media melayani masyarakat yang beragam juga menyangkut individu atau kelompok sosial. Bagi Ray Eldon Hiebert dkk (1985) isi media setidak-tidaknya bisa dibagi ke dalam lima kategori yakni:

  • Berita dan informasi, 
  • Analisis dan interpretasi,
  • Pendidikan dan sosialisasi, 
  • Hubungan masyarakat dan persuasi, 
  • Iklan dan bentuk penjualan lain, 
  • Hiburan.

Berita dan informasi merupakan hal pokok yang harus dimiliki oleh media massa. Setiap hari media massa memberikan informasi dan berbagai kejadian di seluruh dunia kepada para audience-nya. Televisi menyediakan laporan terkini sebagai salah satu tanggung jawab menyediakan berbagai informasi kejadian di seluruh dunia kepada penontonnya. Surat kabar menyediakan berbagai bentuk informasi agar masyarakat memahami dan lebih tahu. Media cetak tidak hanya memberitakan dengan bentuk straight news semata. Tetapi juga feature, investigative reporting (laporan investigasi), tajuk rencana, dan ulasan lain. Intinya, media massa menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya, Anda termasuk penggemar sepak bola. Semua hasil pertandingan, ulasan, dan kejadian lain yang berhubungan dengan sepak bola tersaji dalam media massa. Media menggali semua peristiwa yang terjadi di masyarakat dan dikembalikan lagi ke masyarakat yang dilayaninya.

3. Audience

Audience yang dimaksud dalam komunikasi massa sangat beragam. Dari jutaan penonton televisi, ribuan pembaca buku majalah, koran atau jurnal ilmiah. Masing-masing audience berbeda satu sama lain di antaranya dalam hal berpakaian, berpikir, menanggapi pesan yang diterimanya, pengalaman, dan orientasi hidupnya. Akan tetapi, masing-masing individu bisa saling mereaksi pesan yang diterimanya.  Menurut Hiebert dan kawan-kawan, audience dalam komunikasi massa setidaknya mempunyai lima karakteristik sebagai berikut :

  • Pertama, audience cenderung berisi individu-individu yang condong untuk berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial di antara mereka. Individu-individu tersebut memilih produk media yang mereka gunakan berdasarkan seleksi kesadaran.
  • Kedua, audience cenderung besar. Besar di sini berarti tersebar ke berbagai wilayah jangkauan sasaran komunikasi massa. Meskipun begitu, ukuran luas ini sifatnya bisa jadi relatif. Sebab, ada media tertentu yang khalayaknya mencapai ribuan, ada yang mencapai jutaan. Baik ribuan maupun jutaan tetap bisa disebut audience meskipun jumlahnya berbeda, tetapi perbedaan ini bukan sesuatu yang prinsip. Jadi tak ada ukuran pasti tentang luasnya audience itu.
  • Ketiga, audience cenderung heterogen. Mereka berasal dari berbagai lapisan dan kategori sosial. Beberapa media tertentu mempunyai sasaran, tetapi heterogenitasnya juga tetap ada. 
  • Keempat, audience cenderung anonim, yakni tidak mengenal satu sama lain. Bagaimana mungkin audience bisa mengenal khalayak televisi yang jumlahnya jutaan?. Tidak mengenal tersebut tidak ditekankan satu kasus per kasus, tetapi meliputi semua audience.
  • Kelima, Audience secara fisik dipisahkan dari komunikator. Misalnya kamu berada di Yogyakarta yang sedang menikmati acara stasiun saja sesama audience televisi di Jakarta. Bukankah hal ini dipisahkan dengan jarak ratusan kilometer? dapat juga dikatakan audience dipisahkan oleh ruang dan waktu.

4. Umpan Balik

Ada dua umpan balik (feedback) dalam komunikasi, yakni umpan balik langsung (immediated feedback) dan tidak langsung (delayed feedback). Umpan balik langsung terjadi jika komunikator dan komunikan berhadapan langsung atau ada kemungkinan bisa berbicara langsung. Misalnya, dalam komunikasi antarpersona yang melibatkan dua orang atau komunikasi kelompok. Di dalam komunikasi massa umpan balik biasanya terjadi tidak secara langsung. Artinya, antara komunikator dengan komunikan dalam komunikasi massa tidak terjadi kontak langsung yang memungkinkan mereka mengadakan reaksi langsung satu sama lain.

Selanjutnya, umpan balik secara tidak langsung, misalnya bisa ditunjukkan dalam letter to the editor/surat pembaca/pembaca menulis. Dalam rubrik ini biasanya sering kita lihat koreksi pembaca atas berita atau gambar yang ditampilkan media cetak. Tidak terkecuali dengan kritikan yang ditujukan pada media yang bersangkutan. Kritikan yang ditujukan pada pihak lain berdasarkan berita yang pernah dimuat juga merupakan salah satu umpan balik tidak langsung yang dimaksud.

5. Gangguan

Gangguan dalam saluran komunikasi massa selalu ada. Di dalam media gangguan berupa sesuatu hal, seperti kesalahan cetak, kata yang hilang, atau paragraf yang dihilangkan dari surat kabar. Hal itu juga termasuk gambar tidak jelas di pesawat televisi. Kemudian gangguan gelombang radio, baterai yang sudah aus, atau langganan majalah yang tidak datang. Kenyataannya, semakin kompleks teknologi yang digunakan masyarakat, semakin besar peluang munculnya gangguan. Semakin banyak variasi program acara yang disajikan, semakin meningkat munculnya gangguan.

Selain itu, gangguan juga bisa disebabkan oleh faktor luar. Misalnya, sepanjang menonton acara televisi atau membaca koran ada dua pasang anak-anak yang sedang berkelahi. Interupsi orang lain ketika kita membaca majalah juga termasuk gangguan. Sementara itu, gangguan yang lain misalnya dering telepon yang berbunyi secara terus-menerus ketika kita sedang melihat televisi. Bahkan banyaknya sajian acara menarik pada jam yang sama dan juga banyaknya alternatif media cetak yang akan kita pilih. Keduanya termasuk juga dalam gangguan.

6. Gatekeeper

Istilah gatekeeper ini pertama kali dikenalkan oleh Kurt Lewin dalam bukunya Human Relations (1947). Seorang ahli psikologi dari Australia pada tahun 1947. Kata tersebut merupakan sebuah istilah yang berasal dari lapangan sosiologi tetapi kemudian digunakan dalam lapangan penelitian komunikasi massa. John R. Bittner (1996) mengistilahkan gatekeeper sebagai “individu-individu atau kelompok orang yang memantau arus informasi dalam sebuah saluran komunikasi (massa)”. Jika diperluas maknanya, yang disebut sebagai getekeeper adalah orang yang berperan penting dalam media massa. Seperti surat kabar, majalah, televisi, radio, internet, video tape, compact disk, dan buku. Dengan demikian, mereka yang disebut sebagai gatekeeper antara lain reporter, editor berita. Bahkan editor film atau orang lain dalam media massa yang ikut menentukan arus informasi yang disebarkan.

Semua saluran media massa mempunyai sejumlah gatekeeper. Mereka memainkan peranan dalam beberapa fungsi. Kemudian mereka dapat menghapus pesan atau mereka bahkan bisa memodifikasi dan menambah pesan yang akan disebarkan. Selain itu, mereka pun bisa menghentikan sebuah informasi dan tidak membuka “pintu gerbang” (gate) bagi keluarnya informasi yang lain.

7. Pengatur

Yang dimaksud pengatur dalam media massa adalah mereka yang secara tidak langsung ikut memengaruhi proses aliran pesan media massa. Pengatur ini tidak berasal dari dalam media tersebut, tetapi di luar media. Namun demikian, meskipun di luar media massa, kelompok itu bisa ikut menentukan kebijakan redaksional. Pengatur tersebut antara lain pengadilan pemerintah, konsumen, organisasi professional, dan kelompok penekan, termasuk narasumber, dan pengiklan. Semua itu berfungsi sebagai pengatur.

8. Filter

Sederhanya, filter adalah kerangka pikir melalui mana audience menerima pesan. Filter ibarat sebuah bingkai kacamata tempat audience bisa melihat dunia. Hal ini berarti dunia riil yang diterima dalam memori sangat tergantung dari bingkai tersebut. Ada beberapa filter, antara lain fisik, psikologis, budaya, dan yang berkaitan dengan informasi.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai delapan elemen komunikasi massa menurut para ahli. Bagaimana menurutmu ? komen dibawah ya!

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *