Tanggal:22 November 2024

Anti Ribet, Ini 6 Cara Budidaya Kelengkeng Agar Cepat Berbuah!

Cara budidaya kelengkeng.

Meski ukurannya kecil, kelengkeng menjadi salah satu buah yang sering dikonsumsi masyarakat di samping buah lainnya. Hal itu karena kelengkeng memiliki rasa yang manis dengan daging buah yang lembut. Belum lagi ditambah dengan banyaknya kandungan gizi yang ada di dalam kelengkeng. Buah ini memiliki kandungan gizi seperti protein, serat, kalsium, zat besi, fosfor, vitamin, dan lain sebagainya. Selain itu, buah kelengkeng juga memiliki beragam manfaat bagi kesehatan manusia seperti bisa mencegah dan melawan radikal bebas, memperkuat tulang, menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan otak, menjaga kesehatan jantung, mencegah penuaan dini, mengatasi insomnia, dan banyak lagi.

Nah, melihat banyaknya kegunaan dan peminatan masyarakat pada buah kelengkeng ini, kamu bisa memanfaatkannya dengan memulai budidaya kelengkeng, baik itu untuk usaha atau untuk ditanam sendiri. Nah, bagaimana caranya? Berikut enam cara budidaya kelengkeng yang anti ribet, dijamin sukses, dan cepat berbuah untukmu!

1. Syarat Tumbuh Buah Kelengkeng

Syarat budidaya.
Syarat budidaya. Sumber: Pixabay

Cara budidaya kelengkeng #1 yang harus kamu lakukan adalah mengetahui dan memahami syarat tumbuh buah ini. Nah, berikut beberapa syaratnya.

  1. Di dalam proses budidayanya, kelengkeng bisa tumbuh dengan baik jika ditanam di tanah yang gembur, banyak kandungan hara, dan dapat mengikat air dengan baik.
  2. Adapun jenis tanah yang baik untuk dijadikan media budidaya adalah andosol, vertisol, latosol, dan laterit.
  3. Media tanam yang digunakan tersebut setidaknya harus memiliki tingkat keasaman atau pH sekitar 5,5 – 6,5.
  4. Buah kelengkeng ini bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal jika ditanam di wilayah yang memiliki curah hujan sekitar 2500 – 3000 mm per tahun.
  5. Selain itu, buah kelengkeng juga membutuhkan sinar matahari yang penuh untuk dapat tumbuh.
  6. Buah kelengkeng bisa tumbuh di wilayah yang yang memiliki suhu sekitar 20 – 33 derajat celcius dengan kelembapan udara sekitar 65 – 90%.

2. Pembibitan Kelngkeng

Pemilihan bibit.
Pemilihan bibit. Sumber: Pixabay

Setelah mengetahui persyaratan yang dibutuhkan, maka cara budidaya kelengkeng #2 adalah pembibitan atau memilih bibit budidaya. Bibit tersebut bisa didapatkan melalui dua cara yaitu melalui biji dan cangkok. Untuk mendapatkan buah kelengkeng yang berkualitas baik, tentunya kamu juga harus memilih bibit yang sama baiknya.

  1. Bibit dari biji. Jika kamu menggunakan bibit dari biji, maka usahakan untuk memilih biji yang berasal dari buah kelengkeng yang sudah tua. Bibit dari biji ini terbilang cukup mudah untuk didapatkan. Sayangnya, pertumbuhannya tergolong lambat.
  2. Bibit dari cangkok atau stek. Jika kamu ingin menggunakan cangkok atau stek, maka pilih batang yang berasal dari indukan yang telah memperoduksi kelengkeng. Adapun batang yang akan dicangkok atau stek tersebut harus berukuran sekitar 15 – 20 sentimeter.

3. Penyemaian

Bibit disemai.
Bibit disemai. Sumber: Pixabay

Setelah bibit telah didapatkan, maka cara budidaya #3 adalah melakukan penyemaian terhadap bibit tersebut. Dikarenakan terdapat dua cara pembibitan, maka akan dijelaskan juga dua cara melakukan penyemaiannya yaitu penyemaian biji dan cangkok.

  1. Penyemaian biji. Pertama, siapkan media semai berupa campuran tanah, humus, dan pupuk, serta masukkan ke dalam polybag yang telah disiapkan. Kedua, masukkan biji kelengkeng tersebut ke dalam tanah dengan kedalaman sekitar 1 – 2 sentimeter. Ketiga, letakkan polybag di tempat yang teduh. Keempat, siram secara rutin hingga biji tumbuh. Jika sudah berukuran sekitar 30 – 50 sentimeter, tanaman bisa dipindah ke lahan budidaya.
  2. Penyemaian cangkok atau stek. Pertama, batang yang telah dipotong tadi kemudian dibungkus dengan menggunakan plastik atau serabut kelapa. Kedua, ikat cangkokan tersebut dengan pangkal batang pohon kelengkeng yang telah dikupas. Ketiga, isi dengan tanah humus dan siram dengan rutin.

4. Persiapan Lahan Budidaya Kelengkeng

Pengolahan lahan budidaya.
Pengolahan lahan budidaya. Sumber: Pixabay

Cara budidaya kelengkeng #4 adalah menyiapkan lahan budidaya. Setelah benih di semai, maka setelah tumbuh, benih tersebut harus dipindahkan ke lahan budidaya. Oleh karena itulah, kamu harus menyiapkan dan mengolah lahan budidaya tersebut. Pada saat mempersiapkan lahan budidaya, kamu harus memperhatikan pesyaratan yang telah dijelaskan di awal ya! Khususnya yang berkaitan dengan media tanam. Nah, bagaimana mengolah media tanamnya?

  1. Pastikan lahan budidayanya nantinya akan terkena sinar matahari secara penuh.
  2. Bersihkan lahan budidaya dari segala kotoran, sampah, gulma yang adda.
  3. Cangkul atau bajak tanah hingga menjadi gembur.
  4. Buat lubang untuk penanaman benih.
  5. Campurkan tanah di lubang tersebut dengan pupuk, dan diamkan selama beberapa hari.
  6. Ukuran lubang bisa disesuaikan dengan ukuran lahan yang dimiliki. Catatan: lubang memiliki jarak yang cukup untuk tumbuh kembang keleleng.

5. Menanam dan Merawat Kelengkeng

Pemeliharaan kelengkeng.
Pemeliharaan kelengkeng. Sumber: Pixabay

Setelah media siap digunakan, maka cara selanjutnya adalah memindahkan dan menanam benih yang telah disemai ke dalam media budidaya. Pemindahan dan penanaman tersebut usahakan saat sore hari ya! Nah, pada saat ditanam di lubang, berikan penyangga seperti kayu sehingga tanaman kelengkeng bisa tumbuh dengan tegak. Setelah berhasil ditanam, maka cara selanjutnya adalah melakukan perawatan. Berikut beberapa cara melakukan perawatannya.

  1. Berikan pengairan sesuai kebutuhan yaitu dua kali sehari.
  2. Berikan pupuk sesuai dosis.
  3. Lakukan penggemburan ulang pada tanah di sekitar tanaman yang sudah mengeras. Usahakan lakukan penggemburan dengan hati-hati agar tidak merusak akar.
  4. Lakukan pemangkasan pada batang-batang yang tidak dibutuhkan.
  5. Lakukan juga penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu yang tumbuh di sekitar tanaman kelengkeng.

6. Masa Panen Kelengkeng

Panen kelengkeng.
Panen kelengkeng. Sumber: Pixabay

Seteleh berhasil dirawat dan tumbuh besar, maka cara budidaya selanjutnya adalah melakukan panen. Panen teresbut dapat dilakukan pada pagi atau soren hari. Nah, bagaimana ciri kelengkeng yang sudah siap dipanen?

  1. Kelengkeng sudah memasuki usia 4 – 6 bulan setelah berbunga.
  2. Buah kelengkeng memiliki warna cokelat tua.
  3. Buah kelengkeng memiliki rasa yang manis.

Untuk kamu yang ingin mendapatkan informasi-informasi lainnya, segera klik tautan berikut. Jangan lupa juga untuk mengikuti media sosial Instagram Vocasia untuk mengetahui update dan informasi terbaru mengenai kursus-kursus menarik dan edukatif yang pastinya sangat berguna untuk kamu!

Nikmati segala kursus online di berbagai topik dengan penawaran khusus yang menarik hanya di Vocasia berupa potongan harga yang sangat pas untuk kantongmu! Buat dirimu semakin mahir dan memiliki kemampuan dengan mengikuti kursus online hanya di Vocasia! Segera temukan kursus terbaru yang cocok untuk kamu hanya dengan klik tautan berikut.

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
kursus pelatihan membuat bisnis pempek vocasia
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *