Tanggal:22 November 2024

Perbedaan Cross Selling dan Upselling, Yuk Kenali Lebih Dekat!

Bisnis tentu akrab dengan teknik penjualan. Kamu yang bergelut dibidang ini tentu sudah paham betul. Namun, apakah kamu tahu perbedaan spesifik teknik cross selling dan upselling? Tentu dua istilah penjualan tersebut tak asing di telinga kamu. Selling tentu saja erat dengan teknik penjualan produk ataupun jasa. Ada perbedaan spesifik antara cross selling dengan upselling, loh. 

Teknik cross selling erat kaitannya dengan produk pelengkap terhadap produk yang ditawarkan. Kamu dapat menggunakan teknik ini untuk menawarkan barang pelengkap dari produk utama yang ditawarkan. Sedangkan upselling ialah teknik menawarkan barang sejenis yang nilainya lebih tinggi dari produk utama yang hendak dibeli. Kamu bisa menggunakan kedua teknik ini sebagai cara ampuh meningkatkan penjualan. Yuk, simak perbedaan spesifik antar cross selling dan upselling.

1. Produk yang ditawarkan 

https://www.pexels.com/id-id/foto/mode-pakaian-perbelanjaan-toko-5531746/

Teknik cross selling tidak membatasi produk yang ditawarkan kepada pelanggan. Kamu dapat memilah produk pelengkap yang sesuai untuk produk utama. Tidak ada pembatasan dalam menentukan produk pelengkap ini, ya. Kamu dibebaskan menawarkannya pada pelanggan. Buat pelanggan merasa terpenuhi akan kebutuhan belanja mereka. Tentunya agar produk lain juga dapat ikut terjual melalui teknik ini.

Sedangkan upselling hanya menawarkan produk sejenis dari produk yang dicari oleh pelanggan. Dalam penawaran produk juga menggunakan ukuran harga yang lebih tinggi dari produk utama. Hal ini dapat membantu meningkatkan penjualan. Pasalnya pelanggan akan dibuat penasaran dengan produk sejenis. Rasa penasaran tersebut memicu keterbukaan informasi seputar produk sejenis. Dan akhirnya mampu meningkatkan nilai jual.

2. Harga produk yang ditawarkan

https://www.pexels.com/id-id/foto/makanan-piring-pemasaran-kaca-7262998/

Dalam cross seling, harga produk yang ditawarkan lebih variatif. Harga produk dapat berkisar dari yang tinggi hingga rendah. Pasalnya jenis produk tidak dibatasi dalam penggunaan teknik cross selling. Kamu dibebaskan untuk menawarkan beragam produk pelengkap kepada pelanggan. Dan tentunya tanpa menggunakan ukuran harga apa pun.

Sedangkan teknik upselling menentukan produk yang lebih mahal saja. Kamu hanya bisa menawarkan produk sejenis yang memiliki harga lebih tinggi. Pelanggan akan dibuat tertarik dan ingin mengetahuinya lebih lanjut. Berikan informasi yang mendukung agar pelanggan kamu merasa kepincut untuk membeli. Hal ini akan mendorong produk sejenis dengan nilai tinggi menjadi lebih mudah digemari pelanggan.

3. Perbedaan profit

https://www.pexels.com/id-id/foto/tampilan-dekat-tangan-manusia-327540/

Teknik cross selling memungkinkan kamu memiliki dua profit yang berbeda. Pasalnya penawaran tidak terikat dengan nilai harga tertentu. Pelanggan bebas memilih produk pelengkap yang dibutuhkan. Dari segi harga pun dapat menyesuaikan dengan keuangan pelanggan. Pelanggan diberi kebebasan memilih. Kamu pun dapat memperoleh dua keuntungan penjualan produk sekaligus. 

Berbeda dengan cross selling, upselling tidak memiliki peluang tersebut. Kamu yang menggunakan teknik ini hanya memiliki satu peluang keuntungan. Upselling hanya menawarkan produk sejenis dengan nilai harga lebih tinggi. Tentu saja pelanggan akan memilih jenis produk tersebut lebih cepat dibandingkan harus berbalik arah memilih pilihan produk utama. 

4. Perbedaan promosi produk 

https://www.pexels.com/id-id/foto/pakaian-diobral-2292953/

Teknik cross selling mengharuskan kamu melakukan identifikasi kebutuhan pelanggan. Riset pasar harus kamu lakukan terlebih dahulu. Hal ini dapat menjawab kebutuhan utama akan produk pelangkap sesuai sarana promosi. Kamu dapat lebih mudah mengenali kebutuhan produk pelengkap melalui pengadaan riset.Tulis semua hasil opini yang diutarakan pelanggan demi perkembangan kemajuan bisnis kamu, ya.

Sedangkan teknik upselling tidak mewajibkan kamu mengutamakan kebutuhan pelanggan. Kamu hanya perlu melibatkan nilai unggul dan harga dari produk yang ditawarkan. Fokus utama terhadap harga produk dapat menjadi sarana menentukan strategi promosi. Kamu harus jeli menentukan promosi secara tepat sesuai nilai produk. 

Search Lebih Banyak : 6 Tips Penerapan Cross Selling dan Up Selling yang Lebih Maksimal

5. Perbedaan penerapan 

https://www.pexels.com/id-id/foto/jalan-karet-olahraga-istirahat-4931355/

Teknik cross selling dapat diikuti penawaran produk pelengkap. Kamu dituntut pandai membaca kebutuhan pelanggan. Seluruh kebutuhan pelanggan harus kamu akomodasi dengan baik. Salah satu penerapannya ialah pada produk olahraga badminton. Kamu dapat menawarkan produk pelengkap seperti kok, sepatu olahraga, ataupun aksesoris pelengkap tas. 

Sedangkan teknik upselling mengharuskan kamu melakukan penawaran terhadap produk bernilai lebih tinggi. Hal ini dapat kamu terapkan salah satunya melalui produk tas. Produk pilihan pelanggan dapat kamu cari alternatif produk yang sejenis. Tentunya dengan harga yang berbeda. Tas sejenis dengan harga lebih mahal dapat kamu tawarkan didukung tambahan informasi pelengkap, ya.

Kesimpulan yang dapat kamu petik ialah terletak pada nilai harga dan jenis produk. Cross selling berfokus pada penawaran produk pelengkap dengan beragam variasi harga. Sedangkan upselling mengutamakan penawaran produk sejenis dengan nilai harga lebih tinggi. Kedua hal tersebut memiliki kegunaan untuk meningkatkan aspek penjualan produk. 

Itulah beberapa perbedaan cross selling dan upselling. Kamu dapat menerapkannya sesuai kebutuhan bisnis yang dijalankan. Jangan ragu mencobanya. Kedua teknik tersebut dapat menjadi strategi baru bisnis kamu. Pelajari terlebih dahulu lalu terapkan dengan benar, ya. Semoga bermanfaat!

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
kiat menjadi pengusaha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *