Tanggal:22 November 2024

Represif: Pengertian, Contoh, beserta Jenis Tindakannya

Represif adalah tindakan atau proses mengendalikan, menundukkan, atau menekan individu, kelompok, atau agregasi sosial yang lebih besar melalui sarana interpersonal. Sederhananya, represif yakni suatu sifat pengendalian sosial dari dalam diri. Secara psikologis saat kamu mengalami gangguan tertentu, hal itu akan dibiarkan tetap berada di alam bawah sadar. Berbagai rasa penolakan dan perlawanan kamu biarkan larut dalam diri yang menjadi bagian represif. Tujuan dari tindakan represif adalah mengembalikan keserasian yang pernah terganggu karena terjadinya suatu pelanggaran dengan cara menjatuhkan suatu sanksi.

Jenis Tindakan Represif

Ilustrasi Tindakan Represif pada Diri Sendiri (pexels)

1. Tindakan pribadi

Tindakan pribadi represif adalah yaitu pengaruh yang datang dari orang atau tokoh tertentu yang menjadi panutan. Pengaruh ini dapat bersifat baik ataupun buruk. Namun, kamu bisa mengendalikan diri berkat adanya pengaruh baik dari orang tertentu. Kamu bisa mendekati satu tokoh yang penuh inspiratif agar mampu belajar mengendalikan diri sendiri. Tokoh yang kamu anggap sebagai panutan dapat menuntun kamu ke jalan yang lebik baik. Kamu pun dapat mengurangi tindakan kasar dan lebih sabar dalam mengontrol diri sendiri.

2. Tindakan institusional

Tindakan institusional adalah pengaruh yang ditimbulkan dari adanya suatu institusi atau lembaga. Pola perilaku lembaga tersebut tidak hanya mengawasi para anggota lembaga itu saja, akan tetapi juga mengawasi dan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Lembaga atau instansi yang berada di dekat kamu dapat memberikan pengaruh dalam dirimu. Hal ini karena begitu banyaknya terpaan yang kamu lihat dan secara tidak sadar hal tersebut akan mempengaruhi diri kamu sendiri. Tetapi, kamu bisa menjaga dan mengendalikan diri dari pengaruh buruk dengan melihat hal positif di sekitar. Pelajari hal yang baik dan terapkan dalam diri kamu.

3. Tindakan resmi

Tindakan resmi yaitu pengendalian atau pengawasan sosial yang dilakukan oleh lembaga resmi negara sesuai peraturan perundang-undangan dengan sanksi yang jelas dan mengikat. Pengendalian resmi dilakukan oleh aparat negara seperti kepolisian, satpol PP, kejaksaan, ataupun kehakiman untuk mengawasi ketaatan masyarakat terhadap hukum. Adanya sanksi yang berlaku tentu akan semakin memberatkan kamu saat terbukti melanggar norma sosial. Oleh karena itu, kamu harus pandai mengendalikan diri sendiri dari berbagai tindakan perlawanan. Buang jauh-jauh hal negatif dari dalam diri. Berusahalah untuk taat peraturan dan tidak membuat onar atau kegaduhan.

4. Tindakan tidak resmi

Tindakan tidak resmi adalah pengendalian atau pengawasan sosial yang dilakukan tanpa rumusan aturan yang jelas dan tanpa sanksi hukum yang tegas. Namun, pengendalian tidak resmi juga memiliki efektivitas dalam mengawasi atau mengendalikan perilaku masyarakat. Kamu sebagai bagian dari kelompok masyarakat harus patuh dan pandai menahan emosi diri. Jauhi hal-hal buruk yang bersifat negatif. Kontrol rasa emosional sebaik mungkin. Menjadi pribadi yang patuh akan peraturan tentu lebih baik dibandingkan pemberontak yang tak tahu aturan.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *