Tanggal:22 November 2024
capital gain

Capital Gain: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitung

Dunia investasi tergila-gila akan peningkatan nilai modal atau keuntungan. Tidak diragukan lagi, investasi bukan hanya solusi jitu untuk menyelamatkan diri dari melambungnya inflasi tetapi juga mampu menambah nilai aset. Peningkatan atau keuntungan modal ini dalam bahasa investasi disebut capital gain.

Pengertian Capital Gain

Pengertian capital gain adalah jumlah keuntungan yang didapatkan oleh investor ketika menjual kembali aset yang dimiliki. Keuntungan modal menandakan kemenangan investor atas dinamika nilai aset. Sebagai ilustrasi, apabila hari ini kamu membeli 1 gram emas seharga Rp500.000, 10 tahun kemudian kamu dapat menjualnya seharga Rp1.000.000/gram. Selisih nilai beli dan nilai jual aset itulah yang disebut sebagai capital gain.

Baca juga: Trading atau Investasi, Mana yang lebih menguntungkan?

Jenis dan Contoh Capital Gain

Jangka Pendek (Short-Term Capital)

Keuntungan modal jangka pendek didapatkan ketika investor menjual asetnya dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Investasi jangka pendek umumnya dilakukan oleh investor agresif yang siap menanggung risiko naik-turunnya nilai aset. Instrumen investasi yang lumrah dimanfaatkan untuk investasi jangka pendek adalah saham dan reksa dana. Keuntungan dari jual-beli saham dan reksa dana dapat diperoleh kapan saja tanpa harus menunggu periode tertentu.

Jangka Panjang (Long-Term Capital)

Keuntungan modal jangka panjang didapatkan ketika investor menjual asetnya dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Investasi jenis ini digemari oleh investor santai yang tidak ingin menghabiskan waktu untuk memantau pergerakan nilai aset. Contoh instrumen investasi jangka panjang adalah emas, tanah, dan rumah. Mayoritas instrumen tersebut tidak akan mengalami peningkatan yang signifikan dalam waktu dekat.

Baca juga: Mau Berinvestasi Emas tapi Masih Pemula? Ikuti 5 Tips Ini

Cara Menghitung Capital Gain

Setiap perolehan capital gain akan disertai dengan pengenaan pajak. Pajak capital gain adalah biaya pajak tambahan penghasilan yang dibebankan kepada investor dan wajib dibayarkan sebagai pajak terutang. Berikut adalah rumus dan cara menghitung beserta contohnya.

Capital gain = (harga jual – harga beli) x jumlah produk yang diinvestasikan

  • Contoh 1

Seorang investor membeli sebuah rumah seharga Rp100 juta pada tahun 2011. Investor tersebut mempertahankan asetnya selama 10 tahun. Tahun 2021 ia memutuskan untuk menjual rumah tersebut dengan nilai jual Rp500 juta.

Harga jual: Rp500 juta rupiah

Harga beli: Rp100 juta rupiah

Jumlah: 1

Capital gain: (Rp500 juta – Rp100 juta) x 1 = Rp400 juta

Keuntungan yang diperoleh dari penjualan tersebut adalah Rp400 juta. Diketahui jumlah pajak yang harus dibayarkan pada masa itu adalah sebesar 10%. Maka …

Besar pajak: 10% x Rp400 juta = Rp40 juta

Keuntungan yang didapat oleh investor atas penjualan rumah tersebut setelah dikurangi pajak adalah Rp360 juta.

  • Contoh 2

Pada tahun 2018, seorang investor membeli saham AAA dengan harga Rp16.000 per lembar sebanyak 30 lot (1 lot=100 lembar saham). Ketika hendak dijual pada tahun 2020, harga saham tersebut adalah Rp26.000 per lembar.

Harga jual: Rp26.000

Harga beli: Rp16.000

Jumlah: 30 x 100= 3000

Capital gain: (Rp26.000 – Rp16.000) x 3000 = Rp30.000.000

Keuntungan yang diperoleh dari penjualan tersebut adalah Rp30 juta. Diketahui jumlah pajak yang harus dibayarkan pada masa itu adalah sebesar 0.1%. Maka …

Besar pajak: 0.1% x Rp30 juta = Rp3 juta

Keuntungan yang didapat oleh investor atas penjualan saham tersebut setelah dikurangi pajak adalah Rp27 juta.

Demikianlah pengertian, jenis, contoh, dan cara menghitung keuntungan modal investasi. Semakin tinggi keuntungan berarti semakin sukses pula investasi yang dilakukan.

Baca juga: Beberapa Cara Untuk Mencari Investor 

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *