Tanggal:16 November 2024
Turnover Adalah

Turnover: Penyebab, Jenis, Dampak, dan Cara Menghitungnya

Apa aset paling berharga bagi perusahaan? Modal? Bukan! Aset paling berharga bagi perusahaan adalah karyawan yang loyal dan kompeten. Karyawan yang loyal dan kompeten adalah kekuatan tangguh perusahaan untuk menjadi semakin tumbuh dan berkembang. Namun, bagaimana bila karyawana-karyawan tersebut justru mengundurkan diri didasarkan pada berbagai pertimbangan? Misalkan, mendapat kesempatan kerja di tempat baru yang lebih bagus. Dalam dunia bisnis, fenomena ini disebut dengan turnover karyawan. Turnover adalah aktivitas yang cukup merugikan perusahaan. Mengapa? Yuk simak penjelasan di bawah ini!

Pengertian Turnover

Turnover adalah aktivitas pergantian karyawan di suatu perusahaan baik secara sukarela maupun terpaksa. Menurut Ronald dan Milkha, turnover adalah kecenderungan atau intensitas individu untuk meninggalkan organisasi dengan berbagai alasan dan diantaranya keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Turnover rate menunjukkan persentase karyawan meninggalkan perusahaan pada jangka waktu tertentu. Karyawan yang menerima keputusan “dirumahkan untuk sementara” tidak termasuk dalam perhitungan turnover rate. Mengapa turnover bisa terjadi?

Baca juga: Apa itu Employer Value Proposition (EVP)?

Penyebab Turnover Karyawan

Penyebab Turnover

  1. Faktor usia – karyawan mudah lebih berpotensi untuk mengundurkan diri dari perusahaan karena masih memiliki keinginan untuk mencoba jenis pekerjaan lainnya. Sementara itu, karyawan senior yang kinerjanya sudah menurun cenderung menerima keputusan pemberhentian.
  2. Masa kerjaturnover cenderung terjadi pada karyawan yang memiliki masa kerja lebih singkat sehingga ketika masa kerjanya habis perusahaan harus segera mencari penggantinya.
  3. Beban kerja – beban kerja yang terlalu berat dapat mengganggu kesehatan karyawan, secara fisik maupun mental.
  4. Faktor lingkungan – tidak semua perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung proses belajar karyawan. Lingkungan kerja yang menyenangkan pasti lebih menarik dan membuat karyawan betah.
  5. Kepuasan kerja – kepuasan kerja yang dimaksudkan adalah kesesuaian hasil kerja karyawan dengan deskripsi kerja yang sudah ditetapkan.
  6. Kepuasan gaji – gaji adalah persoalan yang cukup sensitif. Setiap karyawan pasti menginginkan usahanya diapresiasi dengan nilai yang pantas.
  7. Proses rekrutmenturnover dapat disebabkan karena proses rekrutmen yang gagal memilih orang yang tepat sehingga dalam menjalankan pekerjaannya menjadi tidak maksimal.
  8. Hubungan dengan pimpinan – hubungan kerja yang tidak harmonis antara karyawan dan atasan cenderung menambah angka turnover karena pada dasarnya setiap karyawan pasti menginginkan semua pihak menjadi rekan yang baik.
  9. Work-life balance – beratnya beban kerja dapat berimbas pada karyawan kehilangan waktu dengan keluarga dan diri sendiri. Perusahaan sebaiknya menerapkan work-life balance agar performa dan kewarasan karyawan tetap terjaga.
  10. Kesempatan menyampaikan ide – menghargai pendapat karyawan adalah salah satu cara menciptakan iklim yang kondusif. Apabila karyawan tidak diberikan kesempatan berbicara maka perusahaan dapat kehilangan berbagai ide dan inovasi cemerlang.

Baca juga: Hal Yang Harus Diperhatikan Ketika Menandatangani Kontrak Kerja

Jenis Turnover

Jenis Turnover

1. Voluntary Turnover

Voluntary turnover adakah ketika karyawan memutuskan berhenti dari suatu perusahaan secara sukarela. Alasan yang mendasari pengunduran diri sangat beragam, misalkan pindah kota dan mendapat tawaran kerja lain.

2. Functional Turnover

Functional turnover terjadi ketika perusahaan memutuskan untuk memberhentikan karyawan karena ia tidak memenuhi standar kerja di perusahaan tersebut. Tindakan ini sangat masuk akal ketika karyawan tersebut tidak mampu memenuhi ekspektasi perusahaan.

3. Involuntary Turnover

Involuntary turnover adalah pergantian karyawan atas kehendak perusahaan karena faktor tertentu, misalkan pemutusan hubungan kerja demi mencapai efisiensi produksi.

4. Dysfunctional Turnover

Dysfunctional turnover adalah kebalikan dari functional turnover. Pada kasus ini justru karyawan berkinerja baik yang mengundurkan diri dari perusahaan. Dikatakan dysfunctional karena tindakannya dapat mengganggu produktivitas perusahaan.

Baca juga: Definisi Produktivitas Karyawan, Apa Aja Sih Ciri-Cirinya?

Dampak Tingginya Tingkat Turnover

Dampak Turnover

1. Produktivitas Dalam Jangka Panjang Menjadi Terganggu

Tingkat turnover yang tinggi mengharuskan perusahaan untuk lebih sering melakukan rekrutmen. Kondisi ini dapat mengakibatkan terganggunya produktivitas perusahaan dalam jangka panjang. Setelah rekrutmen, karyawan perlu waktu untuk melakukan adaptasi terhadap deskripsi tugas dan budaya perusahaan.

2. Pengeluaran Semakin Besar

Proses rekrutmen yang diadakan berkali-kali akan memakan biaya berkali-kali pula. Akan lebih efisien apabila perusahaan berupaya untuk menekan angka turnover daripada kerap menyisihkan waktu, tenaga, dan biaya guna mengadakan rekrutmen.

3. Keuntungan Perusahaan Menurun

Menurunnya profit merupakan imbas dari dua dampak di atas. Produktivitas yang terganggu ditambah dengan pengeluaran yang tidak terkendali dapat mengakibatkan perusahaan tidak mampu mencapai keuntungan maksimal. Oleh karena itu, lebih baik perusahaan melimpahkan dedikasinya untuk membuat karyawan merasa nyaman sehingga output yang dihasilkan juga optimal.

Baca juga: Pengertian Dan Tujuan Pelatihan Kerja Pada Karyawan

Cara Menurunkan Angka Turnover

Berikut adalah beberapa cara yang dapat ditempuh perusahaan demi menurunkan angka turnover karyawan.

  1. Bersungguh dari proses rekrutmen – perusahaan sebaiknya merumuskan indikator yang harus dimiliki oleh kandidat sehingga proses rekrutmen berjalan secara efektif dan mendapatkan karyawan yang berdedikasi di posisi tersebut.
  2. Memberikan work-life balancehal yang satu ini harus diupayakan oleh perusahaan guna menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan produktif serta tidak merenggut seluruh kehidupan karyawan.
  3. Gaji yang pantas – penerimaan gaji yang menggiurkan membuat karyawan merasa lebih dihargai.
  4. Menyediakan pelatihan – pelatihan ini bertujuan agar karyawan tidak mengalami kebingungan saat mulai menjalani tanggung jawabnya. On the job training adalah salah satu cara untuk memperkecil kemungkinan human error di kemudian hari.
  5. Strategi engagement karyawan – aksi-aksi yang dapat dilakukan perusahaan untuk membuat karyawan semakin loyal adalah memberik fasilitas tertentu, pelatihan, reward, jam kerja fleksibel, dan sejenisnya.
  6. Pemanfaatan teknologi – kecanggihan teknologi adalah solusi atas kesulitan yang dihadapi manusia. Karyawan memerlukan akses teknologi yang memadai guna mendukung produktivitas kerja.

Baca juga: 6 Cara Memimpin Bisnis yang Baik di Mata Karyawan

Cara Menghitung Turnover

Setelah memahami apa itu turnover, kini saatnya kamu mengetahui cara menghitung turnover. Menghitung turnover dapat dilakukan menggunakan dua metode, yaitu: perhitungan satu tahun dan perhitungan masa kerja di bawah satu tahun. Manakah yang lebih efektif? Keduanya sama efektif sesuai dengan kebutuhan analisis.

A. Perhitungan Turnover Tahunan

Cara menghitung turnover tahunan: jumlah karyawan keluar dibagi dengan rata-rata jumlah karyawan pada akhir tahun sebelumnya dengan jumlah karyawan pada awal tahun saat ini.

Rumus Turnover Tahunan

Contoh: selama tahun 2019, jumlah karyawan yang keluar dari perusahaan A adalah 20 orang. Jumlah karyawan pada akhir tahun 2019 adalah 100 orang dan jumlah karyawan pada awal tahun 2020 adalah 100 orang. Berapa turnover rate tahunan perusahaan A?

cara menghitung Turnover Tahunan

Jadi, tingkat turnover karyawan di perusahaan A pada tahun 2019 adalah sebesar 20%.

B. Perhitungan Tingkat Turnover Bulanan

Cara menghitung turnover bulanan: perbandingan jumlah karyawan keluar dengan jumlah total karyawan pada periode perhitungan.

Rumus Turnover Bulanan

Contoh: pada bulan April 2022, jumlah karyawan yang keluar dari perusahaan B adalah 5 orang. Saat itu jumlah karyawan perusahaan B sebanyak 100 orang. Berapa turnover bulan April perusahaan B?

cara menghitung turnover bulanan

Jadi, tingkat turnover karyawan di perusahaan B pada April 2022 adalah 5%.

Turnover rate yang tinggi dapat membahayakan perusahaan. Maka dari itu, peran serta semua pihak sangat diperlukan agar tercipta lingkungan dan budaya kerja yang dapat menyeimbangkan kebutuhan karyawan dan perusahaan. Untuk mewujudkan hal tersebut, baik karyawan maupun pimpinan seharusnya memiliki etika berbisnis yang baik. Apa itu etika bisnis? Sederhananya, etika bisnis adalah sikap profesional dalam berbisnis. Bagaimana agar memiliki etika bisnis yang baik? Temukan jawabannya bersama Vocasia disini!

Baca juga: 7 Etika Saat Memecat Karyawan, HRD Wajib Miliki! 

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *