Tanggal:15 November 2024

Cara Membuat Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

Sumber: Pexels

Dalam sebuah bisnis, pasti terdapat suatu laporan rutin yang berisi tentang perkembangan usaha terutama di bidang keuangan atau akuntansi. Salah satu laporan yang harus ada adalah laporan laba rugi. Mungkin bagi beberapa pemilik usaha, dengan membuat laporan laba rugi merupakan hal yang cukup sulit dan merepotkan karena isinya yang banyak dan harus detail.

Namun, yang namanya bisnis yang baik hendaknya harus memiliki laporan guna mengetahui perkembangan pendapatan usahanya bukan? Nah, berikut ini adalah cara membuat laporan laba rugi perusahaan dagang.

Baca juga: 4 Perbedaan Neraca dan Laporan Laba Rugi 

Pengertian Laporan Laba Rugi

Apa itu laporan laba rugi? (Sumber: Pexels)

Laporan laba rugi suatu usaha adalah sebuah laporan yang dibuat dalam periode atau kurun waktu tertentu yang berisi tentang informasi keuangan atau akuntansi dengan cara menghitung total pendapatan dan beban yang ditanggung oleh perusahaan sehingga akan menghasilkan suatu laba atau rugi.

Laporan ini berfungsi untuk mengetahui total pajak yang harus dibayar, mengecek efektivitas dan efisiensi usaha yang didasarkan pada besaran biaya, dan mengecek untung ruginya suatu bisnis dari antar periode sehingga bisa menjadi dasar evaluasi untuk langkah kerja berikutnya.

Beberapa Komponen yang Ada Dalam Laporan Laba Rugi

Beberapa komponen dalam laporan laba rugi (Sumber: Unsplash)

Sebelum menghitung laporan laba rugi, ada beberapa hal yang perlu disiapkan agar penghitungan bisa detail dan tidak keliru, seperti:

1. Menghitung Total Pendapatan

Hal pertama, yaitu menghitung total pendapatan yang bisa saja berupa penjualan dan bunga pendapatan. Terdapat dua jenis pendapatan yang bisa dijadikan dasar dalam membuat laporan laba rugi, yaitu:

Pendapatan kegiatan pokok atau pendapatan usaha, merupakan semua pendapatan yang berasal dari kegiatan operasional sehari-hari. Msalnya, jual beli barang dagangan, pendapatan bunga, dan lainnya. Pendapatan ini juga bisa dikatakan sebagai penghasilan utama bisnis

Kemudian yang kedua ada pendapatan kegiatan di luar usaha produk, yaitu penghasilan sampingan dari sebuah bisnis, hasil ini didapat dari bisnis sekunder yang turut diperdagangkan dalam bisnis utamanya. Misal, sebuah toko kue yang juga menjual alat dan bahan pembuatan kue maka hasil untung dari penjualan alat dan bahan pembuatan kue inilah yang disebut dengan pendapatan kegiatan di luar usaha produk.

Baca juga: Cara Menghitung Laba dan Contohnya

Setelah itu, langkah selanjutnya, yaitu menyiapkan semua nota, dokumen, dan pencatatan dari semua pendapatan tersebut.

2. Menghitung Beban Perusahaan

Setelah total pendapatan telah dihitung, langkah selanjutnya, yaitu menghitung beban usaha. Beban usaha adalah jumlah pengeluaran yang digunakan perusahaan untuk keperluan pada kegiatan operasionalnya. Terdapat beberapa jenis beban perusahan yang perlu diperhatikan lagi dalam membuat laporan laba rugi, seperti:

  • Upah pekerja
  • Biaya sewa
  • Penjualan
  • Perlengkapan
  • Pembayaran pajak
  • Penyusutan
  • Biaya Asuransi

Semua beban usaha ini tidak dijumlahkan secara keseluruhan, namun, hanya menjumlah setiap beban usaha lalu baru ditambahkan dalam laporan laba rugi. Seperti halnya total pendapatan, semua total beban perusahaan juga harus terinput dalam laporan laba rugi.

3. Menghitung Harga Pokok Penjualan

HPP juga biasa disebut dengan nama biaya penjualan atau COGS (Cost of Good Sold) merupakan keseluruhan jumlah pengeluaran atau beban yang dikeluarkan, baik secara langsung maupun tidak untuk memproduksi barang dan jasa, seperti biaya produksi, impor, biaya karyawan, biaya operasional, dan bahan produksi.

Dengan membuat harga pokok penjualan, dapat membantu pebisnis agar tidak salah dalam menetapkan harga jual produk dan mengalami kerugian. Karena melalui penghitungan harga pokok penjualan ini, hasil laba atau ruginya suatu bisnis dapat diketahui.

Baca juga: Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan

Cara Menghitung Laporan Laba Rugi

Cara menghitung laporan laba rugi (Sumber: Pexels)

Langkah selanjutnya setelah menyiapkan semua elemen laporan dalam menyusun laporan laba rugi yang pada umumnya berbentuk tabel. Terdapat dua jenis laporan laba rugi dalam suatu perusahaan, yaitu single step dan multiple step. 

Kedua jenis ini bisa digunakan oleh semua perusahaan, bukan berarti bisnis kecil menggunakan laporan single step, atau sebaliknya. Perbedaan keduanya hanya terdapat pada elemen atau rincian anggaran yang ditulis dalam tabel.

Baca juga: Cara Membaca Laporan Keuangan Dengan Mudah dan Benar

Laporan Laba Rugi Single Step

Dalam model laporan ini, jumlah pendapatan kegiatan pokok dan pendapatan di luar kegiatan pokok ditulis di bagian atas dan dijadikan satu kelompok. Lalu, dibagian bawah laporan terdapat jumlah beban usaha dan biaya operasional ditempatkan menjadi satu.

Setelah kedua elemen ini telah dihitung, selanjutnya menghitung selisih antara total pendapatan dan beban usaha yang kemudian menunjukkan hasil apakah perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan atau malah mengalami kerugian. Hasil akhir inilah yang disebut dengan laporan laba rugi. Jika hasil pendapatan lebih besar daripada beban maka perusahaan tersebut mendapatkan laba bersih. Namun, jika sebaliknya maka perusahaan mendapatkan rugi bersih.

Keuntungan menggunakan laporan jenis ini, yaitu penghitungan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah dibaca. Namun, jenis laporan ini tidak bisa menjelaskan arus keuangan secara rinci. Untuk lebih jelasnya, berikut ada contoh laporan laba rugi single step.

Laporan Laba Rugi Multiple Step

Dalam jenis laporan ini, menunjukkan adanya keterkaitan antar elemen yang membuat laporan, dapat dianalisis lebih detail. Oleh karena itulah, pada laporan ini memiliki langkah yang sedikit panjang untuk menghitungnya.

Walaupun terlihat sedikit ribet, ada beberapa kelebihan jika menggunakan jenis laporan ini, seperti terlihatnya arus keuangan perusahaan dengan rinci dan lengkap sehingga kinerja perusahaan bisa diteliti lebih baik. Sesuai dengan hasil yang rinci dan jelas maka pembuatan laporan ini pun lebih rumit dan membutuhkan ketelitian, agar hasilnya juga rinci. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut adalah contoh laporan laba rugi jenis multiple step.

PERUSAHAAN JASA NUSADUA

LAPORAN LABA RUGI

PER 31 DESEMBER 2019

Demikian ulasan mengenai cara membuat laporan laba rugi sebuah perusahaan. Memang laporan ini membutuhkan ketelitian di kedua jenisnya. Karena penghitungan ini berpotensi dalam perkembangan bisnis untuk kedepannya. Jika kamu ingin mengetahui lebih dalam tentang mengurus keuangan bisnis? Kamu bisa mengikuti kursus online Vocasia bernama “Kursus Akuntan: Tata Kelola Keuangan Perusahaan”. Di sini kamu bakalan belajar tentang skill untuk menata dan mengelola keuangan perusahaan. Yuk, kunjungi lamannya!

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *