Pandemi covid-19, yang disebabkan oleh virus corona jenis baru, telah menjadi bencana kesehatan global yang belum pernah terjadi sebelumnya. Virus ini pertama kali muncul di kota Wuhan, China pada akhir tahun 2019 dan menyebar ke seluruh dunia dalam waktu singkat. Virus ini sangat menular dan dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang parah, termasuk pneumonia. Oleh karena itu, pandemi covid-19 telah menimbulkan banyak kekhawatiran dan ketidakpastian di seluruh dunia.
Untuk mengatasi pandemi covid-19, pemerintah dan organisasi kesehatan di seluruh dunia telah mengambil tindakan untuk membatasi penyebaran virus dan meningkatkan kapasitas perawatan kesehatan. Beberapa tindakan pencegahan yang paling efektif termasuk memakai masker wajah, mencuci tangan secara teratur, menjaga jarak sosial, dan menghindari kerumunan. Banyak negara telah mengambil tindakan drastis untuk membatasi penyebaran virus, termasuk lockdown, karantina, dan pembatasan perjalanan.
Berjalannya waktu, penelitian mengenai virus ini terus berkembang dimana-mana hingga mencapai titik dapat diproduksinya vaksin covid sebagai salah satu antisipasi terjangkitnya covid-19. Saat ini, pengembangan vaksin covid-19 yang efektif dan aman juga menjadi prioritas utama bagi banyak negara. Di Indonesia sendiri, pemberian vaksin mulai digencarkan di seluruh provinsi dan daerah sebagai tindakan preventif terjangkit covid-19. Vaksin covid-19 adalah cara paling efektif untuk melindungi diri dan orang lain dari virus. Vaksin covid-19 yang tersedia di seluruh dunia telah terbukti efektif dalam mencegah infeksi virus dan mengurangi tingkat keparahan penyakit jika terinfeksi.
Vaksin sendiri merupakan suatu produk biologi yang dimasukan ke tubuh manusia untuk melindungi diri dari penyakit yang disebabkan oleh virus. Namun, bagaimana vaksin ini bekerja? Vaksin akan merangsang pembentukan kekebalan terhadap penyakit tertentu pada tubuh seseorang. Tubuh akan mengingat virus atau bakteri pembawa penyakit, mengenali dan tahu cara melawannya. Vaksin covid-19 yang telah disetujui untuk penggunaan darurat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan badan pengatur lainnya termasuk Pfizer-BioNTech, Moderna, Johnson & Johnson/Janssen, dan AstraZeneca.
Di Indonesia sendiri, terdapat 10 jenis vaksin yang tersebar dan digunakan. Vaksin ini sudah diawasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM dan sudah memperoleh izin edar. 5 Vaksin ini banyak beredar dan merupakan jenis yang banyak ditemukan dan sudah banyak digunakan oleh masyarakat, yaitu
-
Vaksin Sinovac
COVID-19 Vaccine (Vero Cell) Inactivated, CoronaVac® adalah sebuah vaksin inaktivasi terhadap COVID-19 yang menstimulasi sistem kekebalan tubuh tanpa risiko menyebabkan penyakit. Setelah vaksin inaktivasi ini bersentuhan dengan sistem kekebalan tubuh, produksi antibodi terstimulasi sehingga tubuh akan melakukan respons terhadap infeksi virus.
-
Vaksin Astrazeneca
Vaksin ChAdOx1-S/nCoV-19 adalah vaksin vektor adenovirus non-replikasi untuk covid-19. Efikasi atau penilaian terhadap suatu obat dalam uji-uji klinis pada peserta yang menerima vaksin ini dengan lengkap (dua dosis) di inggris, Brazil, dan Afrika Selatan tanpa memandang interval dosis adalah 61%, dengan median masa pengamatan 80 hari.
-
Vaksin Moderna
Vaksin covid-19 Moderna adalah sebuah vaksin berbasis RNA duta (messenger RNA/mRNA) untuk covid-19. Semua data yang dikaji memiliki kesimpulan bahwa manfaat yang diketahui dan potensial dari vaksin mRNA-1273 lebih besar dibandingkan risiko diketahui dan potensialnya dimana efikasi menurut uji-uji klinis pada peserta yang menerima dosis lengkap vaksin ini sebanyak dua dosis dan memiliki status awal SARS-CoV-2 negatif adalah sekitar 94% dengan median masa pengamatan sembilan minggu.
-
Vaksin Sinopharm
SARS-CoV-2 Vaccine (Vero Cell) adalah sebuah vaksin inaktivasi terhadap covid-19 yang menstimulasi sistem kekebalan tubuh tanpa risiko menyebabkan penyakit. Sebuah uji klinis dengan fase 3 besar menunjukkan bahwa dua dosis vaksin ini dengan interval 21 hari memiliki efikasi 79% terhadap infeksi SARS-CoV-2 simtomatik pada 14 hari atau lebih setelah dosis kedua.
-
Vaksin Pfizer
COMIRNATY® adalah sebuah vaksin berbasis RNA duta (messenger RNA/mRNA) untuk covid-19. Pda uji-uji klinis yang dilakukan, efikasi pada peserta dengan atau tanpa bukti infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya dan menerima dosis lengkap vaksin ini (dua dosis) diperkirakan 95% dengan median masa pengamatan dua bulan.
Lima vaksin lain yang saat ini tersedia yaitu Novavax, Sputnik-V, Janssen, Convidencia, dan Zifivax. Namun, kelima jenis vaksin ini bukan jenis vaksin yang umum digunakan dan tersebar secara umum di kalangan masyarakat yang bisa didapatkan semudah 5 vaksin sebelumnya. Penggunaan kelima vaksin ini ditujukan untuk penggunaan di keadaan darurat dan sudah mendapatkan izin edar, namun sampai saat ini prioritas pemberian vaksin masih menggunakan kelima vaksin yang disebutkan sebelumnya.
Namun, meskipun vaksin COVID-19 telah tersedia, banyak orang masih ragu untuk menerimanya. Beberapa orang khawatir tentang efek samping vaksin atau kemungkinan kurangnya keamanan dan efektivitas. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa vaksin COVID-19 telah melalui uji klinis yang ketat dan telah terbukti efektif dan aman untuk digunakan.
Penggunaan vaksin ini semata-mata menjadi salah satu tindakan preventif untuk menghindari terjangkitnya infeksi covid-19. Dalam kehidupan sehari-hari banyak tindakan yang bisa dilakukan dalam rangka mencegah penularan covid-19 antara lain:
-
- Mencuci tangan dengan benar
- Menggunakan masker medis
- Menjaga daya tahan tubuh
- Melakukan physical distancing
- Menerapkan etika bersin dan batuk
- Membatasi kontak dengan orang yang sedang sakit
- Menjaga kebersihan rumah dan diri dengan rutin melakukan disinfeksi
Leave a Reply