Generasi Z atau Gen Z, yang lahir sekitar tahun 1997 hingga 2012, kini mulai mendominasi dunia kerja. Pada 2025, mereka akan menjadi kelompok usia terbesar dalam angkatan kerja global.
Lahir dan besar di era teknologi, Gen Z membawa pola pikir, nilai, dan ekspektasi baru yang turut membentuk tren dunia kerja ke depan.
Jadi, bagaimana sebenarnya Gen Z memengaruhi tren kerja di 2025? Yuk, kita bahas satu per satu!

Sumber: Kantor Kita
1. Nilai Fleksibilitas dan Work-Life Balance
Berbeda dari generasi sebelumnya yang menjunjung tinggi kerja keras nonstop, Gen Z lebih mengutamakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Mereka tidak takut menyuarakan kebutuhan akan jam kerja fleksibel, sistem kerja hybrid, dan waktu istirahat yang cukup.
Akibatnya, banyak perusahaan mulai mengadopsi kebijakan kerja jarak jauh, jam kerja yang bisa dinegosiasi, hingga konsep “four-day workweek” untuk menarik talenta muda ini.
Baca juga: Apa Sih Yang Dimaksud Work-Life Balance? Manfaatnya? Simak Penjelasan Berikut!
2. Melek Teknologi dan Adaptif terhadap Inovasi
Gen Z tumbuh di tengah perkembangan digital yang sangat cepat. Mereka terbiasa menggunakan berbagai tools digital, beradaptasi dengan teknologi baru, dan menyerap informasi dalam waktu singkat.
Perusahaan yang menginginkan tim agile dan siap belajar cepat jelas membutuhkan Gen Z. Mereka juga jadi pendorong utama dalam akselerasi transformasi digital di tempat kerja.
3. Pilih Perusahaan Berdasarkan Nilai, Bukan Sekadar Gaji
Bagi Gen Z, gaji tinggi bukan satu-satunya tolok ukur. Mereka lebih memilih bekerja di perusahaan yang punya nilai sosial yang selaras, seperti isu keberlanjutan, inklusivitas, dan kesehatan mental.
Perusahaan yang transparan, peduli terhadap isu sosial, dan punya budaya kerja sehat akan lebih mudah menarik (dan mempertahankan) Gen Z.
Baca juga: Simak 3 Panduan Praktis Memilih Perusahaan yang Tepat!
4. Butuh Ruang untuk Tumbuh dan Berpendapat
Gen Z tidak nyaman bekerja di lingkungan yang kaku dan hierarkis. Mereka menginginkan ruang untuk mengembangkan ide, didengar, dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan bahkan jika mereka masih junior.
Oleh karena itu, perusahaan mulai bertransformasi menuju budaya kerja yang lebih kolaboratif, terbuka, dan berbasis feedback dua arah.
5. Mendorong Tren Karier Portofolio dan Side Hustle
Karier bagi Gen Z bukan lagi satu jalur linear, tapi bisa multidimensi. Banyak dari mereka memiliki pekerjaan utama sambil menjalankan freelance, bisnis kecil, atau membuat konten digital.
Tren ini memunculkan konsep “karier portofolio” yang lebih fleksibel dan personal. Gen Z ingin punya kontrol penuh atas arah karier mereka.
Baca juga: Contoh-Contoh Pekerjaan Sampingan Yang Dapat Kamu Coba! Ada Apa Aja?
Kehadiran Gen Z membawa angin segar bagi dunia kerja. Mereka menantang sistem lama, mempercepat digitalisasi, dan menuntut budaya kerja yang lebih manusiawi.
Bagi perusahaan, memahami karakter dan kebutuhan Gen Z bukan hanya soal menarik karyawan muda, tapi tentang bertahan dan tumbuh di era baru. Dan bagi kamu yang termasuk Gen Z, inilah saatnya untuk terus belajar, bersuara, dan menunjukkan bahwa kamu bisa jadi pengubah permainan di dunia kerja 2025!
Leave a Reply