Dalam dunia desain istilah Golden Ration wajib kamu terapkan karena akan membuat karyamu lebih hidup dan menarik. Memang benar seni adalah hal yang tidak pasti, tapi salah satu faktor yang membuat karya itu indah dan menarik adalah golden ratio.
Hal ini bisa dibuktikan bahwa keindahan wajah manusia juga dikarenakan komposisi wajah yang sesuai dengan golden ratio. Lantas, apa itu golden ratio? Dan seperti apa penerapan golden ratio pada suatu desain? Maka dari itu, dalam artikel ini akan menjelaskan secara lengkap mengenai golden ratio. Yuk simak penjelasan berikut ini.
Apa itu Golden Ratio?
Golden Ratio adalah angka yang digunakan ketika dua kuantitas dibagi sedemikian rupa sehingga menghasilkan rasio yang sama dari rasio jumlah terbesar dari kedua kuantitas. Angkanya adalah 1.618 atau disebut dengan Phi. Golden ratio digunakan untuk membantu menciptakan hasil desain agar komposisinya lebih seimbang.
Setidaknya, golden ratio telah digunakan selama 4000 tahun dalam seni dan desain manusia. Bahkan, bisa lebih lama dari itu. Beberapa ada yang berpendapat bahwa orang-orang Mesir Kuno menggunakan prinsip ini untuk membangun Piramida. Zaman dahulu, orang Yunani menggunakan deret Fibonacci untuk membentuk pola visual pada sebuah desain.
Deret tersebut merupakan penjumlahan dari dua angka sebelumnya yaitu 0,1,1,2,3,5,8,13,21,… dan selanjutnya. Cara menghitungnya, seperti 1+2=3, 3+2=5, dan seterusnya. Arsitektur Yunani Kuno juga menggunakan golden ratio untuk menentukan hubungan antara dimensi lebar dan tinggi bangunan, hingga posisi kolom yang menopang struktur.
Golden ratio tidak hanya ditemukan di dalam desain, melainkan dapat dijumpai di mana saja, mulai dari alam, arsitektur, lukisan, hingga musik. Ketika diterapkan ke dalam desain, maka mampu menghasilkan komposisi yang organik, seimbang, dan estetis. Perlu dipahami, meski tidak setiap komposisi desain bisa diturunkan menggunakan golden ratio, namun ini bisa menjadi alat yang berguna bagi desainer.
Jika melenceng, biasanya desain akan terlihat ganjil dan hasilnya tidak nyaman untuk dipandang. Dibutuhkan banyak latihan untuk menyempurnakannya. Saat ini, sudah banyak aplikasi yang bisa membantumu dalam menggunakan golden ratio tanpa harus mengukurnya secara manual ketika ingin mendesain apapun.
Baca juga: 15+ Tools Corel Draw Dan Fungsinya Untuk Desain Grafis
Pentingnya Golden Ratio
Seperti yang telah dijelaskan diatas, sebutan golden ratio itu sendiri berasal dari pembagian dua kuantitas yang menghasilkan perbandingan dalam jumlah sama dari dua kuantitas yang terbesar. Kamu bisa menggunakan urutan Fibonacci untuk mendemonstrasikannya, yaitu menambahkan angka sebelumnya, seperti 0,1,1,2,3,5,8,13,21,34 dan lain-lain.
Pembahasan di atas telah menyebutkan bahwa rasio emas merupakan rumus dalam membuat karya desain, sehingga memiliki fungsi yang sangat penting. Golden ratio adalah angka-angka matematika yang bisa digunakan desainer untuk membuat layout, tipografi, transformasi gambar, dan lainnya.
Baca juga: 10 Tools Photoshop Dan Fungsinya, Biar Kamu Jago Desain!
Bagi seorang desainer, membuat gambar desain tidak hanya sekedar terlihat unik, tapi juga harus memperhatikan detail yang sangat kecil sekalipun. Nah, apabila desainer grafis menerapkan rumus rasio emas dengan baik, maka ia pun akan mampu menciptakan karya estetik dan memiliki tampilan proporsional.
Suatu karya bisa dikatakan memiliki nilai estetika apabila mampu memberikan kepuasan pada penglihatan dan bagian otak yang paling dalam. Nah, golden ratio adalah cara desainer membuat karya agar desain meninggalkan kesan yang melekat pada setiap orang yang melihatnya.
Baca juga: 15 Kata Kunci Elemen Canva Agar Desainmu Menarik
Tips Menerapkannya
Setelah mengetahui penjelasan di atas, akan menjadi lebih mudah untukmu menerapkan golden ratio dalam sebuah desain. Kamu cukup mengkalikan ukuran suatu elemen senilai 1,618. Maka kamu akan mendapatkan komposisi sesuai dengan golden ratio dalam desainmu. Dilansir dari Invisionapp berikut adalah beberapa penerapan golden ratio dalam desain.
1. Hierarki Penulisan
Salah satu penerapan yang dapat kamu lakukan adalah pada hierarki penulisan. Seperti diketahui, salah satu prinsip dalam membuat suatu desain, khususnya UX adalah adanya hierarki penulisan. Hal ini untuk membedakan antara tulisan untuk judul, isi, atau tulisan mana yang menjadi pesan utama.
Dengan menggunakan golden ratio, maka kamu dapat lebih mudah menentukan hierarkinya. Contoh sederhananya adalah, jika ukuran font untuk body text berukuran 12pt, maka ukuran untuk header adalah nilai golden ratio, 1,618 x 12 = 19, 416, atau dibulatkan menjadi 20pt.
2. Meletakan elemen pada desain
Penerapan golden ratio dalam desain selanjutnya adalah pada saat meletakkan elemen pada suatu desain. Tentu, untuk membuat tampilan desain yang menarik, kamu tak bisa asal dalam meletakkan tiap elemen-elemennya. Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan golden ratio.
Kamu dapat membagi lembar kerjamu ke dalam beberapa bagian yang sesuai dengan nilai golden ratio. Mudahnya, kamu cukup meletakkan spiral golden ratio pada lembar kerjamu, dan letakkanlah elemen sesuai dengan golden ratio tersebut.
Baca juga: Apa Itu CMYK? Kenali Perbedaannya Dengan RGB Dalam Desain Grafis
3. Komposisi pada Layout
Selanjutnya, golden ratio juga bisa kamu terapkan dalam pembuatan layout. Hal ini dapat bermacam-macam, seperti untuk keperluan desain web majalah, bahkan poster. Dengan penerapan ini, maka pengguna akan lebih nyaman dalam melihat konten yang ditampilkan.
Hal ini karena adanya proporsi yang jelas antara suatu konten utama, dengan konten pendukung. Cara melakukannya hampir sama dengan menentukan hierarki font, kamu cukup menghitung ukuran konten utama terhadap konten pendukung berdasarkan rasio tersebut. Hal lain, kamu juga bisa menggunakan spiral golden ratio untuk menentukannya.
4. Pembuatan Logo
Cukup berbeda dengan yang sebelumnya, pada kali ini kamu perlu menentukan bentuk dasar dari logo yang kamu buat. Apakah lingkaran, persegi, atau segitiga. Setelah menentukan, kemudian kamu dapat meng-copy bentuk tersebut sebanyak-banyaknya, namun dengan ukuran berdasarkan golden ratio tersebut.
Selanjutnya, kamu dapat meletakkan berbagai bentuk dasar tersebut, sesuai dengan bentuk logo yang diinginkan. Langkah terakhir adalah membuat kembali logo berdasarkan bentuk dasar yang telah sesuai dengan golden ratio.
Baca juga: Prinsip Dasar Desain Grafis Yang Wajib Diketahui Calon Desainer!
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai golden ratio. Semoga bermanfaat.
Temukan dan bacalah artikel menarik dan informatif lainnya hanya di Vocasia.
Leave a Reply