Tanggal:23 December 2024

Mengenal Inkremental BMI: Pengertian, Syarat, dan Keuntungan

Tentunya para pebisnis memiliki cara atau strategi sendiri untuk mengembangkan usahanya, ada yang berbasis offline dengan membangun toko, properti, atau berbasis online yang telah tersambung dengan internet dan social media. Saat ini kebutuhan konsumen semakin tinggi, terhitung sejak tahun 2020 yang ditandai dengan Pandemi Covid-19.

Tingginya kebutuhan konsumen tersebut tentunya menjadi peluang para pebisnis untuk meraup untung sebesar-besarnya dengan strategi pemasaran yang jitu. Namun, masih terdengar asing di telinga para pebisnis jika disebutkan kata inkremental. Apalagi jika hal tersebut berbau dengan strategi pemasaran atau disebut inkremental BMI.

Penasaran dengan strategi pemasaran yang satu ini? Apa saja syarat-syaratnya? Dan apa saja keuntungan yang akan di dapat?  Simak jawaban atas pertanyaan tersebut pada pemaparan di bawah ini, ya!

Baca juga: Mencari Pasar yang Tepat  

Pengertian Inkremental BMI

Inkremental. Sumber: freepik.com

Inkremental (Sumber: freepik.com)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan kata Inkremental, yaitu berkembang sedikit demi sedikit secara teratur. Jika dikaitkan dengan berbagai aspek maka makna inkremental akan menjadi lambang untuk selalu berproses hingga menuai hasil yang maksimal. Begitu juga pada bidang ekonomi terdapat istilah inkremental BMI (Business Model Inovation).

inkremental BMI merupakan bisnis model yang bertitik tumpu pada proses perubahan melalui kegiatan yang ada agar dapat beradaptasi dan siap untuk keberlanjutan bisnis dalam segala aspek. Bentuk perubahan inkremental BMI meliputi perubahan bertahap pada desain kemampuan organisasi dan manajerial serta desain struktur internal dengan interaksi para pemangku kepentingan.

Selain itu juga dengan melakukan beberapa perubahan pada komponen bisnis model dan teknologi serta menerapkan kreativitas secara bertahap untuk memaksimalkan nilai-nilai produk dan layanan dengan tidak melakukan banyak investasi yang besar. Inovasi model inkremental BMI ini merupakan cara yang baik bagi manajemen untuk mengatur perusahaan dalam sisi kualitas secara berkelanjutan dan analisis keuangan perusahaan sebagai evaluasi efisiensi rantai nilai serta efektivitas pemasaran.

Syarat-syarat Inkremental BMI

Inkremental Diagram (Sumber: freepik.com)

Menurut Edurne et al. (2017) ada tiga dimensi kapabilitas dinamis sebagai syarat untuk melakukan inkremental BMI, antara lain :

A. Sensing capabilities

  1. Pemangku kepentingan mengintegrasikan bertahap tujuan dari bisnis model, lalu mendapatkan teknologi yang diperlukan dan teknik untuk mencapai keberlanjutan yang disesuaikan dengan BMI. Contoh: perusahaan mengagendakan pertemuan bagi para stakeholder untuk saling berdialog terkait dengan bisnis model. Hal ini berfungsi sebagai saluran komunikasi antar stakeholder.
  2. Responsif terhadap lingkungan eksternal dari perusahaan, khususnya terkait kebijakan sosial dan lingkungan. Contoh: memonitor perubahan kebijakan mengenai permasalahan lingkungan dan sosial perusahaan serta menggunakannya untuk mengembangkan solusi inovatif yang mengedepankan sikap proaktif terhadap perubahan peraturan tersebut.
  3. Mematuhi semua peraturan dan terbuka kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) eksternal dan membuat relasi atau jaringan diasosiasi terkait keberlanjutan. Contoh: aktif berpartisipasi dalam asosiasi sehingga perusahaan dapat belajar untuk mencari jalan keluar yang dapat diterapkan oleh perusahaan di sektor lain yang masih relevan dengan bisnis model mereka.

Baca juga: 6 Model Bisnis E-Commerce Beserta Metode Operasinya, Kamu Wajib Tahu!

B. Seizing capabilities

Kapabilitas selanjutnya adalah seizing, yaitu kemampuan untuk merebut informasi-informasi atau peluang yang diperoleh dari sensing capabilities dan mengaplikasikan ke pengetahuan dan SDM (Sumber Daya Manusia) perusahaan untuk menunjang keberlanjutan usaha. Bentuk-bentuk dari seizing capabilities, yaitu:

  1. Mengembangkan dan mengintegrasikan bisnis model baru untuk keberlanjutan usaha. Contoh : belajar tentang teknologi baru untuk mengembangkan bisnis model baru bagi produk-produknya dengan cara melakukan kolaborasi di pusat penelitian dengan melakukan eksperimen dalam melakukan inkremental BMI di lini bisnis utama perusahaan untuk beradaptasi dengan kegiatan bisnis model yang baru.
  2. Mengintegrasikan pengetahuan dari stakeholder dan menyebarkannya kepada seluruh bagian organisasi untuk merancang produk baru, jasa, dan proses yang berkelanjutan. Contoh : melakukan integrasi pengetahuan dari para pemangku kepentingan kepada seluruh pihak dalam perusahaan dan melibatkannya untuk berorientasi pada bisnis model berkelanjutan, sehingga BMI dapat diimplementasikan di seluruh perusahaan.
  3. Menciptakan inovasi bisnis model yang berkelanjutan maka setiap pelaku usaha harus mau membuka diri untuk bekerja sama dengan asosiasi atau organisasi baru. Contoh : menjadikan LSM (Lembaga Swadaya Masyrakat), asosiasi sipil, dan klien sebagai mitra untuk mengembangkan inovasi bisnis model baru.

C. Reconfiguring capabilities

Berikut transformasi tambahan terkait dengan kemampuan konfigurasi ulang (reconfiguring), yaitu:

  1. Menyebarkan pola pikir terkait keberlanjutan usaha kepada seluruh bagian organisasi. Contoh : melakukan desentralisasi upaya inovasi keberlanjutan kepada unit khusus atau divisi yang mengarah ke BMI dan membuat organisasi lebih tahan terhadap perubahan.
  2. Mendistribusikan pengetahuan tentang manajemen dan tata kelola perusahaan. Contoh : memiliki struktur organisasi umum untuk manajemen pengetahuan dan penelitian dasar dengan mengalokasikan tata kelola unit khusus untuk perusahaan yang berbeda atau organisasi yang lebih besar.
  3. Membangun kepercayaan dan komitmen untuk tujuan perusahaan di seluruh tingkatan organisasi. Contoh : membangun kepercayaan dan rasa memiliki di antara karyawan, sehingga membuat mereka lebih terbuka untuk BMI dan pembelajaran kapabilitas.

Keuntungan Inkremental BMI

Benefit (Sumber: freepik.com)

1. Mampu memberikan peluang bagi para pelaku bisnis terutama manajer untuk dapat menangkap nilai potensial dari adanya perkembangan teknologi.

2. Mampu mengomersialkannya dengan cara menemukan proposisi nilai yang benar, segmen pasar, rantai nilai, struktur biaya, potensi keuntungan, jaringan nilai, dan strategi bersaing.

3. Jika dilihat dari berbagagai sudut pandang:

  • Dilihat dari sisi ekonomi, perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari variabel sebagai sumber pendapatan dan struktur biaya.
  • Dilihat dari sisi operasional, lebih mengarah pada konfigurasi arsitektur operasional dengan tujuan untuk menciptakan nilai melalui desain infrastruktur bisnis.
  • Dilihat dari sisi strategis, lebih mengarah pada perusahaan dalam menentukan pangsa pasarnya dan dalam melihat peluang pertumbuhan pasar.

Baca juga:Tantangan Entrepreneur Beserta Solusinya, Kamu Wajib Waspada!

Nah, itu dia penjelasan tentang inkremental BMI yang dapat menjadi referensi kawan-kawan pebisnis yang lagi pusing mencari strategi pemasaran jitu agar dapat bersaing dengan kompetitor sehingga bisnisnya dapat bertahan. Inkremental BMI menekankan pada proses sehingga dalam setiap proses pengkajian secara matang dan terukur dilakukan agar menuai hasil yang maksimal.

Agar lebih mendapat feel belajarnya, kawan-kawan pebisnis juga dapat belajar langsung melalui kursus Bisnis di Vocasia (Kursus menjadi Pengusaha Sukses dari Nol) agar pengetahuan bisnis anda lebih matang dan sukses.

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
Keakraban pelanggan
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *