Di era digital saat ini, opini publik telah menjadi salah satu saluran yang sangat menentukan kebijakan negara. Dalam berbagai sektor tata kelola negara, opini publik seringkali diletakkan sebagai salah satu pertimbangan dalam menyusun kebijakan. Terutama kebijakan yang mengatur kepentingan publik.
Pada konteks inilah opini publik sangat berkaitan erat dengan wilayah sosial (publik), ekonomi (media), dan politik (negara). Berdasarkan sumber buku Opini Publik (2019). Opini publik memiliki karakteristik, dan elemen-elemen sebagai faktor pembentukannya. Simak penjelasannya, dibawah ini ya!
- Baca Juga : 3 Pengaruh Jajak Pendapat terhadap Pengukuran Opini Publik
- Baca Juga : 7 Teknik Dasar Propaganda yang Sering Muncul dalam Dunia Politik
Karakteristik Opini Publik
Sebuah opini memiliki karakteristik, dan karakteristik utama opini pribadi, yaitu. Mempunyai isu (opini adalah tentang sesuatu). Arah (percaya-tidak percaya, mendukung menentang). Serta intensitas (kuat, sedang, atau lemah). Selanjutnya, opini publik memiliki tiga unsur utama, yakni.
- Belief/keyakinan
Kepercayaan terhadap sesuatu. Misalnya, masyarakat akan percaya. Terhadap berita yang disampaikan oleh media massa atau oleh para pemimpin opini (opinion leader) yang dipercayainya.
- Attitude/sikap
Apa yang sebenarnya dirasakan oleh seseorang. Misalnya, masyarakat bersikap ingin tahu atau sebaliknya terhadap berita yang disampaikan oleh media massa.
- Persepsi
Proses memberi makna pada sensasi (apa yang ditangkap oleh alat indra). Sehingga manusia mendapatkan pengetahuan yang baru.
Secara umum, opini publik memiliki tiga bentuk utama, yakni opini massa.opini kelompok, dan opini masyarakat. Definisi dari opini massa adalah pengungkapan pendapat yang sebagian besar tidak terorganisasi. Yang disebut sebagai publik, komunitas, opini latar belakang, consens atau suasana publik. Sementara itu, opini massa berasal dari perseorangan yang mencapai pilihan personal dan koinsidensi pilihan tersebut. Melalui selektivitas konvergen, suatu alat mencapai ketertiban sosial yang telah dikemukakan penting. Dalam menghasilkan pimpinan simbolik, persuasi massa, dan komunikasi massa.
Sedangkan opini kelompok, yaitu setiap kelompok merupakan publik tersendiri yang dipengaruhi oleh konsekuensi pertikaian tertentu dengan berbagai cara. Wajah opini publik ini muncul, baik melalui alat kontrol sosial yang terorganisasi seperti propaganda. Maupun melalui proses memberi dan menerima dari kelompok yang melakukan negosiasi dengan satu sama lain.
Sementara opini rakyat, yaitu jumlah opini perorangan, seperti yang diukur oleh polling dan survei politik. Kecenderungan ukuran yang lain, pilihan membeli pada konsumen pemberian suara pada pemilihan umum. Nah opini publik ini diturunkan dari proses kontrol sosial. Konvergensi seleksi diri, dan negosiasi. Yang merupakan gabungan dari lingkupan propaganda, periklanan, dan retorika media organisasi, massa, serta personal.
Kesimpulan dari Karakteristik Opini Publik
Biasanya, opini publik terjadi akibat persepsi-persepsi yang timbul, dan kemudian berkembang. Karena opini publik bukan organisasi dan tidak ada pemimpinnya. Maka opini publik tidak bisa dikendalikan, dan hampir dipastikan selalu ada pro serta kontra di dalamnya. Perbedaan-perbedaan tersebutlah yang kemudian membawa dampak di masyarakat.
Dampak opini publik bisa positif/negatif bagi masyarakat. Kalau dampak negatifnya adalah menyebarluasnya desas-desus akan sesuatu hal tanpa bukti akibat opini publik. Sedangkan dampak positif, misalnya menyebarluasnya berita baik seseorang akibat opini publik yang dapat meningkatkan prestise orang yang diberitakan. Sebagian dari dampak opini publik yang banyak adalah terbentuknya mitos, ideologi, dan utopia.
Dari definisi dan sifat-sifat opini publik tersebut. Dapat dikemukakan bahwa opini publik memiliki karakteristik sebagai berikut.
- Peristiwa-peristiwa yang bersifat luar biasa dapat mengubah opini publik seketika. Umumnya, opini publik tidak akan stabil sebelum peristiwa yang luar biasa tersebut menunjukkan perkembangan yang jelas.
- Cenderung sangat peka terhadap berbagai peristiwa penting.
- Pada umumnya lebih banyak ditentukan oleh peristiwanya, daripada oleh kata-kata. Kecuali jika kata-kata itu sendiri merupakan suatu peristiwa.
- Pernyataan lisan dan tindakan penanggulangan hanya bisa dilakukan pada saat opini publik terbentuk. Kemudian pada waktu orang-orang masih dalam keadaan bimbang. Serta mencari keterangan dari sumber yang dapat dipercaya.
- Secara psikologis, opini pada dasarnya ditentukan oleh kepentingan pribadi. Berbagai peristiwa, kata-kata, dan hal-hal lain mempengaruhi opini. Bila ada hubungannya dengan kepentingan pribadi dan sebagainya.
Elemen-elemen dalam Opini Publik
Lima elemen utama dari opini publik, yakni adanya isu, masyarakat yang memiliki keterkaitan dan kepentingan. Kemudian kompleksitas preferensi, ekspresi, serta sejumlah orang yang membahasnya. Dari kelima elemen tersebut, ada satu elemen yang perlu dijelaskan lebih lanjut, yakni isu.
Menilik konteks opini publik, yang dimaksud dengan isu bukanlah sekadar kabar atau berita biasa. Isu dalam opini publik haruslah sesuatu yang memiliki arti penting (salience) dalam masyarakat. Sebuah isu akan memiliki arti penting jika ia memiliki keterkaitan dengan kehidupan masyarakat. Misalnya isu tentang rencana kenaikan harga BBM, pergantian menteri dalam kabinet pemerintahan. Dalam masyarakat modern, sebuah isu biasanya dimunculkan terlebih dahulu melalui media massa. Walaupun demikian, tidak semua isu yang disampaikan melalui media massa kemudian dianggap menjadi isu penting.
Didalam komunikasi, terdapat sejumlah faktor yang memiliki efek langsung terhadap arti penting pada sebuah objek yang harus disikapi. Yakni pengalaman langsung (direct experience), ketertarikan diri (self interest), serta kebutuhan dan aspirasi (needs and aspirations).
Nah, itu tadi penjelasan mengenai karakteristik dan elemen-elemen dalam opini publik. Semoga artikel ini bermanfaat. Jangan lupa, cek postingan artikel lainnya, ya!
Leave a Reply