Diabetes adalah penyakit yang berbahaya dan mematikan. Menurut laporan International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes tipe 1 di Indonesia mencapai 41,8 ribu orang pada 2022.
Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan penderita diabetes tipe 1 terbanyak di ASEAN, serta peringkat ke-34 dari 204 negara di skala global.
Mayoritas penderita diabetes tipe 1 di Indonesia berusia antara 20-59 tahun. Namun, penderita yang usianya muda juga cukup banyak.
Dalam kasus diabetes tipe 1, tubuh tidak bisa memproduksi insulin sama sekali. Berbeda dengan diabetes tipe 2, di mana tubuh masih bisa menghasilkan insulin, tapi jumlahnya sedikit hingga tidak berfungsi dengan baik.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penderita diabetes tipe 1 lebih sedikit dibanding tipe 2, dengan proporsi hanya sekitar 10% dari total penderita diabetes.
Adapun produksi insulin yang terganggu bisa menyebabkan gula menumpuk di dalam darah, yang kemudian berpotensi menimbulkan penyakit seperti serangan jantung, tekanan darah tinggi, kebutaan, dan gagal ginjal.
Apa sih penyebab gula darah tinggi (Diabetes) ?
Gula darah yang normal adalah yang memiliki kadar kurang dari 100 mg/dL. Apabila kadar gula darah sudah mencapai 100-125 mg/dL berarti sudah masuk status prediabetes. Sementara itu, kadar gula darah yang sudah mencapai 126 mg/dL ke atas sudah tergolong diabetes.
Kadar gula darah tinggi dikenal sebagai hiperglikemia. Pada dasarnya hiperglikemia adalah kondisi ketika kadar gula dalam darah meningkat atau berlebihan. Sementara itu diabetes merupakan penyakit yang sebagian besar dipengaruhi oleh hiperglikemia.
Penyebab kadar gula darah tinggi dari penyakit gula adalah terjadi gangguan dalam tubuh. Yaitu terganggunya kemampuan tubuh untuk menggunakan glukosa ke dalam sel. Hal ini menyebabkan, glukosa menumpuk dalam darah.
Pada penyakit gula tipe 1, gangguan ini terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang biasanya menyerang virus atau bakteri berbahaya lainnya, malah menyerang dan menghancurkan sel penghasil insulin.
Akibatnya, tubuh kekurangan atau bahkan lebih parahnya tidak dapat memproduksi insulin sehingga gula yang seharusnya diubah menjadi energi oleh insulin, menyebabkan terjadinya penumpukan gula dalam darah.
Sedangkan pada penyakit gula tipe 2, tubuh bisa menghasilkan insulin secara normal. Tetapi, insulin tidak dapat tubuh gunakan secara normal. Kondisi ini dikenal juga sebagai resistensi insulin.
Gejala – gejala apa saja yang muncul
Kedua tipe diabetes baik tipe 1 maupun tipe 2 memiliki gejala yang sama diantaranya :
-
Kelaparan dan kelelahan.
Tubuh mengubah makanan menjadi glukosa yang digunakan untuk menghasilkan energi. Ketika insulin tidak optimal lagi atau tidak ada, maka tubuh akan merasa mudah lelah dan cepat lapar.
-
Kencing lebih sering dan menjadi mudah haus.
Rata-rata orang biasanya berkemih antara 4–7 kali dalam 24 jam, tapi orang-orang yang mengidap penyakit ini menjadi lebih sering. Mengapa? Karena biasanya ginjal akan menyerap glukosa diikuti oleh penyerapan air. Tetapi pada penderita diabetes, kadar gula darah sudah meningkat sehingga tubuh tidak mungkin menyerap ulang glukosa. Akhirnya, air yang melewati ginjal menjadi lebih banyak.
-
Mulut kering dan kulit gatal.
Karena semakin sering berkemih, terjadi kekurangan air pada bagian tubuh lainnya. Anda bisa mengalami dehidrasi dan mulut terasa kering. Kulit kering dapat membuat Anda gatal.
-
Penglihatan kabur.
Perubahan tingkat cairan dalam tubuh bisa membuat lensa di mata membengkak sehingga lensa mata berubah bentuk dan kehilangan kemampuan untuk fokus.
Pengobatan pada penyakit Diabetes
Pengobatan untuk penyakit diabetes akan disesuaikan dengan jenis penyakit gula yang dialami oleh penderita. Terapi insulin menjadi salah satu pengobatan yang bisa dilakukan oleh pengidap diabetes ini, baik tipe 1 maupun tipe 2.
Bahkan, pada diabetes tipe 1 yang cukup berat, transplantasi pankreas dapat menjadi pilihan guna mengatasi kerusakan pada pankreas.
Sedangkan pada pengidap diabetes tipe 2 akan diberikan beberapa jenis obat-obatan. Namun, umumnya ada beberapa perawatan yang harus dilakukan untuk menurunkan risiko diabetes, seperti:
- Menerapkan pola hidup sehat
- Rutin melakukan aktivitas fisik
Meskipun faktor risiko diabetes seperti riwayat keluarga dan ras tidak dapat diubah, tapi ada faktor risiko lain yang dapat dicegah dari sekarang melalui penerapan hidup sehat.
Berikut adalah beberapa langkah gaya hidup sehat yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit diabetes, antara lain:
- Mempertahankan berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan rendah lemak.
- Mengonsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur.
- Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis.
- Berolahraga secara rutin dan banyak melakukan aktivitas fisik.
- Mengurangi waktu duduk diam terlalu lama, seperti ketika menonton televisi.
- Menghindari atau berhenti merokok.
Sekian penjelasan mengenai penyakit diabetes. Sudah saatnya kita untuk menerapkan pola hidup sehat sedari sekarang untuk mencegah penyakit mematikan ini.
Ditulis Oleh ELSA NOVIA (Mahasiswa Peserta Studi Independen Batch 4) Kelompok B
Leave a Reply