Tanggal:27 December 2024

Metode Observasi dalam Penelitian Kualitatif, Beserta Penjelasannya

Dalam penelitian kualitatif, tentu diperlukan yang namanya pengumpulan data untuk menyusun sebuah laporan penelitian. Berdasarkan manfaat empiris, bahwa metode pengumpulan data kualitatif yang paling independen. Terhadap semua metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. Salah satunya adalah metode observasi. Menurut sumber buku Penelitian Kualitatif edisi ke-2 (2007). Berikut adalah penjelasan mengenai metode observasi dalam penelitian kualitatif. Simak dibawah ini, ya!

pelatihan belajar aplikasi fluid simulator untuk pemula vocasia

Baca Juga : Metode Wawancara dalam Penelitian Kualitatif, Beserta Penjelasannya

Metode Observasi dalam Penelitian Kualitatif

Beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut.

1. Observasi Partisipasi (Participant Observer)

Definisi observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya. Lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Karena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya. Melalui hasil kerja panca indra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya. Di dalam pembahasan ini kata observasi dan pengamatan digunakan secara bergantian. Seseorang yang sedang melakukan pengamatan tidak selamanya menggunakan apa yang terlihat di mata saja. Tetapi selalu mengaitkan apa yang dilihatnya dengan apa yang dihasilkan oleh anggota tubuh lainnya. Seperti apa yang ia dengar, apa yang ia cicipi, apa yang ia cium dari penciumannya. Bahkan dari apa yang ia rasakan dari sentuhan-sentuhan kulitnya.

Dari pemahaman observasi atau pengamatan di atas. Sesungguhnya yang dimaksud dengan metode observasi. Adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Suatu kegiatan pengamatan baru dikategorikan sebagai kegiatan pengumpulan data penelitian. Apabila memiliki kriteria sebagai berikut:

  • Pertama, pengamatan digunakan dalam penelitian dan telah direncanakan secara serius.
  • Kedua, pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan.
  • Ketiga, pengamatan dicatat secara sistematik dan dihubungkan dengan proposisi. Bukan dipaparkan sebagai suatu yang hanya menarik perhatian.
  • Keempat, pengamatan dapat di cek dan dikontrol mengenai keabsahannya.

2. Observasi Tidak Berstruktur

Maksud dari observasi tidak berstruktur, yaitu observasi dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Dengan demikian, pada observasi ini pengamat harus mampu secara pribadi mengembangkan daya pengamatannya, dalam mengamati suatu objek. Pada observasi ini, yang terpenting adalah pengamat harus menguasai “ilmu” tentang objek secara umum. Dari apa yang hendak diamati, hal mana yang membedakannya dengan observasi partisipasi. Yaitu pengamat tidak perlu memahami secara teoritis terlebih dahulu objek penelitian. Dengan demikian, akan membantu lebih banyak pekerjaannya dalam mengamati objek yang baru itu.

3. Observasi Kelompok

Bentuk observasi lain yang sering digunakan pula adalah observasi kelompok. Biasanya observasi ini dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus. Misalnya, suatu tim peneliti yang sedang mengamati gejolak perubahan harga pasar. Akibat kenaikan BBM biasanya bekerja dengan mengamati sekian banyak gejala lain. Dalam hal ini, yang berpengaruh terhadap perubahan harga pasar tersebut.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan Observasi

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengamatan, yaitu:

  • Hal-hal apa yang hendak diamati,
  • Bagaimana mencatat pengamatan,
  • Alat bantu pengamatan,
  • Bagaimana mengatur jarak antara pengamat dan objek yang diamati.

Kemudian hal-hal tersebut di atas hendaknya dipertimbangkan sebelum seseorang melakukan observasi. Karena hal-hal tersebut di atas amat menentukan berhasil tidaknya pengamat melakukan tugasnya.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai metode observasi dalam penelitian kualitatif. Semoga artikel ini bermanfaat, jangan lupa cek postingan artikel yang lainnya juga, ya!

Baca juga : Perbandingan Desain Penelitian Kualitatif Burhan Bungin dan Craswell

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *