Pengertian Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah catatan semua transaksi ekonomi yang dilakukan suatu negara dengan negara lain selama periode waktu tertentu. Komponen neraca pembayaran dibagi menjadi dua bagian, yaitu transaksi berjalan dan transaksi keuangan dan modal. Hal-hal yang tidak tercatat dalam neraca pembayaran Indonesia saat ini antara lain transaksi perdagangan elektronik (e-commerce), perdagangan antar jemput di daerah perbatasan, dan penyelundupan barang yang seharusnya termasuk dalam transaksi barang.
Juga tidak termasuk dalam catatan adalah transfer imigran, pelepasan aset non-keuangan yang tidak terbarukan yang harus dimasukkan dalam transaksi modal, dan tunggakan pokok dan bunga yang harus menjadi bagian dari transaksi keuangan. Secara sederhana, neraca pembayaran adalah catatan sistematis transaksi ekonomi antara suatu negara dan penduduk negara lain, berlaku untuk jangka waktu tertentu, biasanya adalah selama setahun. Pada sistem akuntansi pencatatan tersebut lebih dikenal dengan double entry book keeping atau transaksi yang bisa dicatat dua kali untuk debit dan juga kredit.
Fungsi Neraca Pembayaran
Adapun fungsi dari dibuatnya catatan sistematis atas transaksi ekonomi satu negara dengan negara lainnya adalah untuk:
- Menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam menentukan langkah-langkah transaksi ekonomi dengan negara lain. Di mana transaksi tersebut bisa berupa investasi atau penanaman modal, ekspor, impor ataupun pinjaman luar negeri.
- Sebagai bahan pertimbangan atas kebijakan moneter maupun kebijakan fiskal yang dibuat oleh pemerintah. Kebijakan tersebut diperuntukkan bagi kesejahteraan ekonomi negaranya.
- Membantu pemerintah melihat pengaruh hubungan ekonomi antar negara dengan jumlah pendapatan nasional negaranya. Dengan begitu akan lebih mudah memutuskan apakah hubungan ekonomi tersebut layak dilanjutkan atau tidak.
- Dijadikan bahan pertimbangan atau acuan atas kebijakan terkait politik perdagangan internasional yang dibuat oleh pemerintah. Dengan tujuan agar hubungan ekonomi antar negara tersebut bisa menguntungkan dan menjadi salah satu sumber ketahanan ekonomi negaranya.
Jenis Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran dapat dibagi ke dalam 3 jenis, yaitu defisit, surplus, dan seimbang. Berikut adalah penjelasan dari ketiga jenis neraca pembayaran ini.
1. Defisit
Jenis neraca ini menandakan nilai impor yang lebih besar ketimbang ekspor sehingga negara selalu mengalami defisit yang membuat sektor keuangannya melambat. Imbasnya, pertumbuhan ekonomi menjadi lebih sulit berkembang. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah mendorong komoditas ekspor dengan melakukan subsidi serta premi ekspor, diversifikasi ekspor, devaluasi, perjanjian internasional, serta mengendalikan harga di dalam negeri.
2. Surplus
Sebaliknya, neraca pembayaran jenis surplus menandakan transaksi debit dengan nominal yang perlu dibayar ke negara lain lebih kecil ketimbang penerimaan dari negara lain. Sederhananya, neraca pembayaran surplus terjadi saat jumlah pemasukan melebihi jumlah pengeluaran sebuah negara. Neraca pembayaran yang mengalami surplus mengindikasikan sebuah negara memiliki cadangan dana dan devisa yang lebih banyak dan dapat digunakan untuk proses pembangunan nasional.
3. Seimbang
Sesuai namanya, jenis neraca pembayaran ini memiliki nilai yang seimbang pada transaksi kredit dan transaksi debit. Saat sebuah negara ingin menambah pendapatan atau surplus, maka nilai impor perlu diturunkan dan menambah nilai ekspor. Barulah dengan begitu neraca pembayaran seimbang bisa didapatkan.
Komponen Neraca Pembayaran
Berikut adalah penjelasan beberapa komponen yang ada di dalam neraca pembayaran:
1. Transaksi Berjalan
Transaksi berjalan masih dibagi lagi ke dalam:
- Pendapatan atas investasi
- Transfer sepihak
- Neraca perdagangan yang berisikan transaksi ekspor juga impor
2. Transaksi Modal
Pada komponen ini berisikan aktivitas atau transaksi jual beli aset. Di sini juga bisa berisi catatan penjualan atas aset non financial, seperti pendapatan dari sewa juga pemasaran.
3. Transaksi Keuangan
Di dalam komponen ini, Anda bisa mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan investasi. Baik investasi langsung, portofolio, transaksi derivatif dan lain sebagainya.
Mekanisme pengerjaannya adalah apabila transaksi berjalan hasilnya bernilai positif, maka transaksi modal termasuk transaksi keuangan harus bernilai negatif atau bisa juga dalam posisi sebaliknya. Dengan begitu, ketika dijumlahkan secara keseluruhan maka hasilnya nol atau mencapai keseimbangan neraca pembayaran. Namun apabila hasil menunjukkan pada posisi defisit, maka artinya negara tersebut membutuhkan suntikan dana untuk menutup defisitnya.
Nah kira-kira begitulah neraca pembayaran, apakah Anda sudah paham? Anda bisa mencari artikel di website Vocasia untuk mengetahui berbagai hal yang saat ini Anda ingin ketahui. Semoga Anda sukses selalu di mana pun Anda berada.
Baca juga: Apa Itu Split Bill? Metode Pembayaran Yang Sering Jadi Masalah Saat Kencan Pertama, Ini Solusinya
Leave a Reply