Dalam dunia bisnis, peningkatan kualitas produk sangat penting dilakukan. Setiap perusahaan tentu menginginkan kualitas dan kuantitas produk yang mumpuni saat dipasarkan. Metode six sigma sangatlah lekat dengan dunia bisnis. Six sigma mempunyai keunggulan dalam membantu peningkatan kualitas produk yang dipasarkan. Metode ini dapat digunakan untuk melakukan pengendalian dan perbaikan produk secara berkala. Six sigma adalah sebuah tool atau cara perusahaan untuk dapat mengembangkan kapasitas proses bisnis. Tujuannya agar mampu meningkatkan performa dan menurunkan kemungkinan kesalahan. Kamu pun bisa mempraktikkannya pada bisnis yang ditekuni.
Six sigma dituntut mampu mewujudkan proses sebuah perusahaan dengan kualitas produksi yang lebih baik. Baik dari segi peningkatan mutu, kualitas, hingga hal terkait dengan bisnis tersebut. Tak hanya itu saja, six sigma juga harus mampu meningkatkan keuntungan bisnis. Bahkan meningkatkan semangat karyawan agar tetap giat bekerja memperbaiki kualitas produk yang dipasarkan. Saat kamu memiliki suatu bisnis, tentu saja menginginkan segala sesuatunya diproduksi dengan baik. Ibarat konsumen adalah raja, semua produk yang dipasarkan harus memikat hatinya. Kamu bisa menerapkan metode six sigma agar bisnis yang dijalankan bisa memproduksi kualitas produk terbaik.
Prinsip Six Sigma
1. Fokus pada konsumen
Six sigma adalah metode yang berfokus pada konsumen. Kamu harus memiliki pandangan bahwa konsumen adalah kunci keberhasilan bisnis yang dijalankan. Prinsip six sigma berfokus pada ketertarikan konsumen mengenai berbagai hal dalam bisnis tersebut. Mulai dari produk, layanan, hingga jasa yang ditawarkan pada setiap konsumen. Kamu dituntut mampu menjamu konsumen dengan produk dan layanan terbaik. Konsumen pun akan merasa puas dan terpenuhi segala macam kebutuhannya. Buat konsumen nyaman dan merasa yakin dengan kualitas yang kamu berikan, ya.
Baca juga : Ghost Shopping, Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pelanggan
2. Identifikasi masalah
Bisnis yang sedang berjalan pasti memiliki hambatan tersendiri. Kamu harus bisa mengatasi hal tersebut dengan mencari sumber masalahnya. Identifikasi masalah bisa kamu mulai dari evaluasi internal. Kamu bisa mulai dari produk yang ditawarkan di pasaran. Pastikan semuanya kamu lakukan pengecekan dengan detail. Kamu pun harus jeli melihat celah permasalahan yang terjadi. Menulis segala data dan informasi terkait kekurangan atau kelemahan produk bisa juga kamu lakukan. Dan kamu harus memastikan agar permasalahan tersebut teridentifikasi secara jelas.
3. Eliminasi proses yang tidak diperlukan
Suatu bisnis pastinya memiliki sistem yang terintegrasi dengan baik. Berbagai proses dan program baru bisa kamu jalankan dalam mencapai keberhasilan bisnis. Namun, saat kamu menemukan proses yang tidak sesuai tentu saja perlu dihilangkan. Bahkan, saat proses tersebut tidak berjalan semestinya tentu perlu dieliminasi dalam menjalankan bisnis. Six sigma membantu kamu menghilangkan proses atau bagian yang tidak diperlukan dalam membangun keberhasilan bisnis. Kamu tak perlu ragu menghempaskannya dari susunan sistem yang telah dirancang sebelumnya.
4. Partisipasi seluruh pihak
Stakeholder dalam sebuah perusahaan wajib terikat satu sama lain. Setiap pihak yang berkepentingan harus menjalankan tugasnya dengan baik. Bisnis tidak bisa berjalan secara individu. Kamu harus pandai menyikapinya dengan kerja secara tim. Seluruh stakeholder dituntut berkontribusi dengan maksimal dalam mendukung keberhasilan bisnis. Berbagai pihak yang menjadi ujung tombak seperti pihak pemasaran juga wajib berkontribusi penuh. Seluruhnya tergabung menjadi satu kesatuan untuk mewujudkan kesuksesan bisnis yang dibangun.
5. Ekosistem fleksibel dan responsif
Dalam konsep six sigma, segala bentuk pemborosan harus disingkirkan. Kamu perlu melakukan evaluasi terkait fleksibilitas dan tindakan responsif seluruh pihak. Kamu wajib melakukan eliminasi saat ditemukan ekosistem tertentu yang bersifat acuh terhadap pembangunan kemajuan bisnis. Oleh karena itu, perusahaan harus membangun budaya perusahaan yang fleksibel dan responsif. Hal ini perlu dibangun terutama dalam melakukan perubahan prosedur agar lebih efektif. Semua pihak yang terlibat, termasuk kamu, harus siap melakukan perubahan dengan cepat.
Teknik Six Sigma
1. Brainstorming
Brainstorming merupakan langkah pertama sebelum menggunakan tool dalam six sigma. Kamu bisa melakukan pemetaan pikiran dari berbagai hal terkait bisnis. Mulai dari tahap terkecil atau terluar hingga tahap terdalam mengenai bisnis kamu. Tahapan ini terkait pembuatan ide dan cara kreatif untuk menyelesaikan masalah. Kamu wajib melakukan evaluasi dan menciptakan solusi terbaik bagi perkembangan bisnis yang dijalankan.
2. Root cause analysis
Root cause analysis atau analisis akar masalah menggunakan 5W (why, who, when, what, where). Teknik ini digunakan untuk menganalisis dan menemukan akar permasalahan. Kamu perlu menjawab pertanyaan 5W tersebut terkait bisnis. Hasilnya, kamu akan menemukan akar permasalahan dengan jelas. Kamu akan mengerti kelemahan atau kekurangan yang dihadapi. Pastikan seluruh komponennya terjawab dengan baik, ya.
3. Suara konsumen
Langkah ini dilakukan dengan mendengarkan suara konsumen atau pendapat yang dilontarkan. Kamu harus mendengarkan setiap detail konsumen baik secara eksternal maupun internal. Suara konsumen adalah tahapan pengambilan data yang dinilai sangat efektif. Konsumen akan memberikan gambaran atas apa yang dirasakannya dengan jujur. Kamu pun harus menanggapinya dengan penuh senyum. Hal ini bisa membuat kamu mengetahui apa yang bisa dikembangkan atau diperbaiki berdasarkan keinginan konsumen.
4. Sistem 5R
Sistem 5R adalah ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin. Lima langkah ini bertujuan untuk mengeliminasi hal-hal yang tidak perlu dilakukan. Sistem bisnis haruslah berjalan secara efektif dan efesien. Kamu harus pandai mengelola segala komponen bisnis dengan sistem 5R ini, ya. Sistem ini juga dikenal mampu menurunkan tingkat hambatan dalam proses menjalankan sebuah bisnis. Terapkan seluruhnya agar bisnis kamu berjalan dengan baik.
5. Kaizen
Teknik keizen merupakan strategi untuk meningkatkan bisnis. Kamu bisa melakukannya dengan cara terus memantau, mengidentifikasi, dan melakukan pengembangan secara berkelanjutan. Saat kamu menemukan sebuah permasalahan, teknik ini bisa kamu lakukan. Pasalnya, kamu bisa terus melakukan pengembangan bisnis secara berkelanjutan dari akar permasalahan yang ditemukan. Perbaiki masalahnya dan buatlah seluruh komponen bisnis menjadi lebih baik.
6. Benchmarking
Benchmarking adalah proses menentukan standar pengukuran. Standar tersebut kamu dapatkan setelah proses perbandingan dengan kompetitor. Kamu bisa membandingkan beragam aspek agar memperoleh detail perbedaan yang perlu diperbaiki. Kamu pun bisa mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dimiliki kompetitor dibanding bisnis yang dijalankan sekarang.
Baca juga : Yuk, Belajar Memahami Benchmarking dalam Pemasaran!
7. Poka-yoke
Poka-yoke adalah teknik yang dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan. Kamu bisa melakukan penyusunan strategi yang baik untuk melakukannya. Hindari kesalahan dalam bisnis supaya bisnis yang dijalankan dapat berkembang dengan pesat. Kamu harus mampu mengidentifikasi dan membuang hal-hal yang menyebabkan kesalahan dalam proses bisnis.
Baca Juga : Product Knowledge, Pentingkah Untuk Bisnis?
8. Value stream mapping
Value stream mapping merupakan teknik pengukuran alur material dan informasi untuk mendesain proyek yang akan datang. Kamu bisa melakukan pengukuran material dan mendesain proyek sesuai rancangan sistem yang ada. Tujuannya adalah memaksimalkan pengurangan kesalahan dalam bisnis dan membuat operasi yang lebih sederhana. Kamu harus mampu melakukan teknik ukur dan desain sesuai kebutuhan bisnis yang diperlukan.
Nah, itulah penjelasan mengenai six sigma. Metode ini bisa kamu gunakan dalam bisnis sesuai kebutuhan yang diperlukan. Rancang bisnis dengan baik diikuti produksi produk yang berkualitas. Kamu harus pandai melakukan evaluasi demi terciptanya kuantitas dan kualitas bisnis yang mumpuni. Terapkan dan pelajari dengan seksama, ya!
Leave a Reply