Tanggal:23 November 2024

Sudah Tahu Perbedaan Owner dan Founder? Kuy Simak Penjelasannya!

Sering kita dengar istilah founder dan owner ketika membicarakan tentang bisnis. Beberapa orang pun menganggap kedua posisi ini merupakan bagian krusial dalam bisnis. Namun, ada pula yang menganggap keduanya ini adalah peran yang sama. Tidak hanya orang awam saja yang belum bisa membedakannya. Bagi pelaku usaha pun terkadang masih menganggapnya sama, jadi alangkah baiknya jika kita dapat mengerti tentang perbedaan owner dan founder sehingga dapat mengidentifikasi peran yang dimilikinya dengan benar. Di sisi lain, bisnis pun bisa berjalan dengan kredibilitas yang jelas secara struktur usaha.

Padahal, founder dan owner merupakan kedudukan yang berbeda. Pun jua dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam mengurus bisnis. Lalu, apa perbedaan antara founder dan owner? Faktor apa saja yang membedakan keduanya? Yuk, simak bersama.

Perbedaan Pengertian Founder dan Owner

Pengertian Founder

Tugas founder (Sumber: Pexels)

Founder atau pendiri dalam sebuah bisnis, yaitu orang yang pertama kali mendirikan, menemukan, atau membuat ide suatu usaha/ bisnis. Founder bisa dikatakan sebagai jantung atau akar suatu perusahaan yang memiliki tanggung jawab besar, seperti manajemen perusahaan, founder lah yang mengelola dewan direksi untuk perusahaan. 

Selain itu, founder juga bertugas untuk menentukan visi dan misi perusahaan, membuat tim yang solid, mengembangkan rencana bisnis, dan merancang arus keuangan. Hal ini dipikirkan founder secara pribadi sebelum terbentuknya brand atau tim.

Pengertian Owner

Tugas owner (Sumber: Unsplash)

Owner atau pemilik bisnis, yaitu siapapun yang mengoperasikan atau pihak yang berinvestasi di suatu bisnis/ perusahaan. Owner juga bisa disebut dengan pendiri bisnis yang memiliki saham di perusahaan. Owner juga memiliki tugas yang cukup krusial dan tidak terlibat dalam aktivitas sehari-hari dalam mengelola layanan, seperti menyediakan anggaran untuk kelangsungan bisnis.

Beberapa tanggung jawab yang diemban oleh owner, seperti menentukan langkah-langkah yang akan diambil, mengambil keputusan strategis, dan melancarkan jalan dari berbagai hambatan, seperti politik dan keuangan, berkomunikasi dengan stakeholder dan menjalin kerja sama dengan pemilik layanan, bertanggung jawab menjalankan perusahaan yang selaras dengan visi yang telah dibuat.

Baca juga: Perbedaan CEO dan Owner

Mengidentifikasi Perbedaan Owner dan Founder

Setelah menyimak pengertian antara founder dan owner di atas, jelas bahwa kedua posisi ini berbeda. Oleh karena itu, mereka memiliki perbedaan tugas dan status yang berbeda. Namun, biasanya di awal perintisan usaha, orang yang menjadi founder bisnis juga berperan menjadi owner karena sebagian besar profit yang diterima akan diterima pihak tersebut.

Saat setelah bisnis telah berjalan, biasanya founder memilih untuk menjual kepemilikan saham atas bisnis yang dijalankan kepada orang lain yang disebut owner, yaitu orang yang memegang kepemilikan saham usaha terbesar. Hal ini bertujuan agar bisnis dapat terus berjalan konstan dengan adanya owner sebagai penyedia anggaran bisnis. Jadi, sifat owner dalam suatu perusahaan tidaklah tetap.

Dari sinilah terdapat perbedaan antara founder dan owner yang diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:

1. Perbedaan Berdasarkan Status Kepemilikan Usaha

Perbedaan kepemilikan usaha founder dan owner (Sumber: Pexels)

Setelah mengetahui perbedaan definisi dari founder dan owner maka status kepemilikan usahanya pun berbeda. Sebagai owner, terdapat kemungkinan akan adanya perpindahan tokoh dari owner yang lama kepada owner yang baru. Posisi owner ini dapat berpindah seiring berjalannya waktu ia di perusahaan tersebut atau sesuai kesepakatan kontrak.

Hal ini juga berdasar pada siapa yang ada di posisi pemilik saham terbesar atau pembagian keuntungan terbanyak. Selama owner yang lama tidak melepas kepemilikan saham di bisnis tersebut maka ia tetap menyandang status sebagai owner.

Di sisi lain sebagai founder, status ini tidak bisa berpindah tangan. Seperti apa yang telah diuraikan pada pengertian keduanya, bahwa founder adalah orang yang membuat suatu bisnis. Artinya, ia lah yang mengerti seluk beluk bisnisnya karena memang dia sendiri yang membangunnya. Pihak pertama yang mendirikan suatu bisnis akan terus disebut sebagai founder atau pemilik bisnis tersebut, bahkan ketika pihak tersebut suatu saat kepemilikan saham bisnisnya telah berpindah tangan. Tak jarang pula kejadian seseorang tetap memiliki status sebagai founder suatu bisnis meskipun bisnis tersebut sudah tidak beroperasi lagi.

Baca juga: Apa Saja Pekerjaan Seorang Owner di Sebuah Proyek?

2. Perbedaan Berdasarkan Tugas

Perbedaan tugas founder dan owner (Sumber: Unsplash)

Selain dilihat dari status kepemilikan, antara founder dan owner pun memiliki tugas yang berbeda, loh.

Founder sebagai peran pertama yang ada di suatu bisnis maka tugas founder lah yang mengatur segala hal tentang penyusunan Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH ) guna memastikan legalitas operasional bisnis yang dibuatnya. Bisa saja owner belum terlibat dalam hal ini karena owner biasanya bergabung dengan bisnis setelah bisnis telah memiliki legalitas.

Walaupun begitu, peran owner juga berguna, loh, di saat awal pendirian sebuah bisnis. Ini dikarenakan ketika founder mengurus legalitas bisnis, ia harus menuliskan pihak mana saja yang akan menerima benefit dari bisnis itu sehingga sebenarnya dari SABH dapat diketahui siapa yang menjadi pemilik bisnis dengan melihat siapa yang memperoleh manfaat atau profit paling banyak.

Di sisi lain sebagai pihak owner, mendominasi peran dalam bidang pengoperasian bisnis tersebut. Mengingat tugas pihak owner, yaitu memastikan operasional bisnis melakukan hal yang baik sehingga dapat memberikan profit bagi pihak-pihak tersebut. Inilah mengapa owner lebih dominan pada posisi manajerial atas karena merekalah yang akan menentukan kemana arah bisnis yang dijalankan dan strategi seperti apa yang cocok agar tujuan bisnis tersebut dapat tercapai.

Justru ketika founder ini menggandeng owner sebagai penggerak roda bisnisnya, ia tidak akan terlalu banyak andil dalam menjalankan bisnisnya sendiri karena founder sudah tidak memiliki peran secara langsung atau operasional.

Owner lah yang secara tidak langsung memiliki tanggung jawab kepada founder untuk memastikan bahwa bisnis berjalan lancar dan menghasilkan profit perusahaan. Itu pun juga sering terjadi pengalihan tugas dari owner ke pihak lain dan menyerahkan tugasnya untuk menjalankan bisnis. Pihak yang diserahi ini akan menempati posisi di tingkat manajerial tertinggi dalam suatu bisnis.

Baca juga: Chief Finance Officer (CFO): Pengertian, Tugas, dan Perannya

Nah, itu dia sedikit penjelasan tentang perbedaan founder dan owner. Pengetahuan akan keduanya ini penting diketahui baik oleh orang awam maupun pegiat bisnis juga.

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
jadwal kerja terstruktur
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *