Pernahkan kamu menerima rekomendasi produk serupa sesaat setelah kamu mencoba mencari suatu produk di aplikasi e-commerce? Jika pernah, berarti kamu sudah bertemu dengan yang namanya kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan atau artificial intelligence adalah mesin atau sistem komputer yang mempunyai kemampuan untuk mempelajari kemudian meniru perilaku manusia. Sistem kerja artificial intelligence adalah dengan melakukan pembelajaran melalui beragam data dan informasi yang diberikan. Jadi, AI dapat beradaptasi dengan perilaku penggunanya. Inilah mengapa ketika kamu mencari satu barang, kamu akan menerima rekomendasi barang serupa lainnya. AI aplikasi tersebut berhasil mempelajari perilaku kamu sehingga seolah-olah mengetahui apa yang kamu butuhkan.
Dunia komersial telah menganggap bahwa artificial intelligence adalah solusi efektif untuk menjangkau pasar yang tersegmentasi. Dari waktu ke waktu, semakin banyak perusahaan yang menerapkan AI dalam sistemnya. Tidak heran apabila AI Engineer adalah jasa yang kian dibutuhkan di era digital. Apa saja yang dilakukan oleh seorang AI Engineer?
Pengertian AI Engineer
Untuk menerapkan AI pada suatu sistem dibutuhkan seorang AI Engineer. AI Engineer adalah orang yang bertugas untuk membangun atau mengoptimalkan AI pada suatu sistem. AI Engineer menjadi penting bagi perusahaan bila memiliki beragam sistem, seperti integrasi cloud dengan server, integrasi front-end dan back-end, serta memberlakukan sebuah automasi. Pada umumnya, AI Engineer di suatu perusahaan bertanggung jawab di posisi IT (Information and Technology).
Baca juga:
Tugas AI Engineer
Setiap profesi memiliki tugas yang merupakan tanggung jawab wajib untuk diselesaikan dengan baik. Tugas AI Engineer tidak hanya tentang artificial intelligence tetapi juga tugas dari dan ke luar yang menyangkut koordinasi antar departemen.
1. Berkoordinasi dengan Data Analyst dan Business Analyst
Memberikan layanan terbaik bagi pengguna adalah tujuan utama perusahaan. Data mengenai perilaku konsumen dan data lainnya diperoleh dari Data Analyst. Maka dari itu, berkoordinasi dengan tim Data Analyst adalah suatu keharusan bagi AI Engineer. Kemudian, AI Engineer juga harus berkoordinasi dengan Business Analyst untuk mengetahui konsep seperti apa yang perlu dikembangkan nantinya.
2. Mengetes dan Menerapkan Model Sistem yang Dikerjakan
Setelah berkoordinasi dengan departemen terkait, tahap selanjutnya yang harus dilakukan AI Engineer adalah menerapkan dan menguji model yang dibuat apakah sudah sesuai dengan yang diharapankan dan apakah model tersebut dapat mengoptimalkan sistem yang telah tersedia sebelumnya.
3. Mengautomasi Perangkat yang Digunakan Tim Data science
Makanan sehari-hari Data Scienctist tentu adalah data dan informasi dari konsumen atau pengguna. Dalam hal ini, AI Engineer bertanggung jawab untuk membuat automasi agar tim Data Scienctist tidak perlu payah memasukkan data yang dibutuhkan satu per satu secara manual.
4. Menjalankan Analisis Statistik untuk Pengembangan Perusahaan
Tugas lainnya dari AI Engineer adalah memberikan analisis berdasarkan data dan hasil pengujian dari model tersebut. Proses ini sangat penting karena berkaitan dengan pengambilan keputusan terhadap pengembangan perusahaan, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Baca juga: Data Engineer: Profesi Bidang IT dengan Prospek Kerja yang Menarik
Kemampuan yang Harus Dikuasai untuk Menjadi AI Engineer
Sampai saat ini belum ada jurusan atau program studi manapun yang menjamin lulusannya pasti menjadi AI Engineer. Namun, tidak usah berkecil hati karena para profesional AI Engineer juga berasal dari berbagai latar belakang. Berikut adalah kemampuan yang sebaiknya kamu persiapkan apabila bersungguh-sungguh ingin berkarir sebagai seorang AI Engineer. Simak baik-baik ya!
1. Pendidikan
AI Engineer biasanya memiliki latar belakang pendidikan sarjana atau pascasarjanan yang mirip dengan kebutuhan profesi. Sebagian besar merupakan pendidikan yang berhubungan dengan AI dan machine learning. Beberapa di antaranya adalah:
- Ilmu Komputer
- Statistik
- Matematika Terapan
- Ilmu Bahasa
- Ilmu Kognitif
2. Technical Skills
Ada dua skill teknis yang paling penting dikuasai oleh AI Engineer, yaitu programming dan matematika/statistik.
- Programming
Pengembang software yang beralih ke AI dengan gelar Ilmu Komputer kemungkinan besar sudah menguasai beberapa pemrograman. Terdapat dua bahasa pemrograman yang umum digunakan dalam AI dan machine learning, yakni R dan Python. Calon AI Engineer sebaiknya sudah terbiasa dengan dua bahasa ini.
- Matematika/Statistik
Teknik AI lebih dari sekadar coding semata. Model machine learning didasarkan pada beberapa konsep matematika, seperti statistic dan probabilitas. AI Engineer juga perlu memiliki pemahanan tentang konsep-konsep signifikansi statistik saat menentukan akurasi dan validasi model.
3. Soft Skills
Sesuai yang sudah disebutkan di atas bahwa seorang AI Engineer tidak hanya bekerja dalam satu ruang untuk mengutik AI saja. Jadi, meskipun skill teknis wajib untuk dikuasai, AI Engineer juga wajib memiliki soft skill yang mampu menunjang pekerjaan. Soft skill ini bukan sebatas pada kecerdasan emosional tetapi juga mental untuk berani berkomunikasi dan berkolaborasi melalui beragam ide.
Baca juga: Programmer: Pengertian, Tugas, Skill, dan Gaji
4. Kreativitas
Kreativitas yang dimaksud adalah AI Engineer harus selalu mengamati aktivitas manusia yang tidak efisien dan lebih baik dikerjakan oleh mesin. Seorang AI Engineer dituntut untuk mampu terus mengikuti perkembangan aplikasi AI di luar dan di dalam industri serta mempertimbangkan apakah inovasi tersebut dapat digunakan di perusahaanya. Selain itu, AI Engineer hendaknya tidak perlu takut untuk mencoba ide-ide yang out of the box atau berbeda dari yang lain dan belum pernah ada.
5. Pengetahuan Bisnis
Hal yang penting untuk diingat oleh AI Engineer bahwa perannya adalah untuk memberi dan meningkatkan nilai bagi perusahaan. AI Engineer tidak akan dapat memberikan nilai berkualitas apabila tidak benar-benar memahami tujuan dan kebutuhan perusahaan. AI Engineer bertugas untuk mengembangkan sistem AI yang relevan dengan kebutuhan perusahaan guna meningkatkan operasi bisnis. Maka dari itu, AI Engineer harus memahami model bisnis perusahaan, target pelanggan, hingga apa rencana perusahaan untuk jangka pendek dan panjang.
6. Komunikasi
AI Engineer akan melalui berbagai komunikasi, koordinasi, hingga kolaborasi dengan berbagai departemen perusahaan. Itulah mengapa AI Engineer harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Misalkan, dalam sebuat proyek, seorang AI Engineer harus melewati aktivitas, seperti:
- Mendiskusikan kebutuhan AI Engineer dengan Data Engineer agar data sources diberikan dengan baik.
- Menjelaskan kepada bagian keuangan/operasional mengenai bagaimana aplikasi AI yang tengah dikembangkan dapat menghemat biaya dan meraup lebih banyak pendapatan.
- Menjelaskan kepada bagian pemasaran tentang nilai dari sebuah aplikasi yang bisa mengembangkan jaminan yang fokus pada konsumen.
- Terdapat kemungkinan ide pertama yang diajukan belum sempurna sehingga tidak mendapat persetujuan. Oleh karena itu, AI Engineer harus memiliki ketahanan untuk menguji dan memodifikasi model-model hingga menemukan yang sesuai.
Baca juga: Hard Skill dan Soft Skill, Apa Bedanya?
Demikianlah ulasan singkat tentang AI Engineer beserta tugas dan skill yang harus dimiliki. Artificial intelligence adalah inovasi yang cukup memberikan perubahan terhadap bagaimana manusia memandang teknologi. Kini, para developer saling berlomba untuk menjadi yang terdepan dalam pengembangan AI. Melihat beban kerja dan peluang karirnya, apakah kamu tertarik untuk berprofesi sebagai AI Engineer?
Baca juga: Yuk Mengenal Apa itu Software Engineering!
Leave a Reply