Tanggal:22 November 2024

Apa itu Massa, Publik, dan Bagaimana Kepentingan Publik dibentuk?

Dalam komunikasi, kita mengenal berbagai istilah yang berkaitan dengan kumpulan orang yang terdiri atas dua orang atau lebih. Mulai dari yang bisa dihitung, hingga yang tidak terhitung. Paling tidak, kita mengenal istilah kelompok, kerumunan, publik, dan khalayak massa.

Kemudian dalam konteks komunikasi, penggunaan istilah-istilah tersebut akan memiliki implikasi yang berbeda pula. Oleh karena itu, kita akan melihat terlebih dahulu persamaan dan perbedaan dari konsep-konsep tersebut. Berdasarkan buku Opini Publik (2019), berikut adalah penjelasan mengenai konsep-konsep tersebut. Simak yuk!

Kelompok

Definisi dari kelompok adalah kumpulan manusia dalam lapisan masyarakat yang mempunyai ciri atau atribut yang sama. Kemudian kelompok juga merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi. Dengan kata lain, kelompok adalah kumpulan manusia yang dibentuk karena adanya kesamaan akan sesuatu. Baik perasaan, pekerjaan atau kegiatan, hobi atau minat, ideologi, dan sebagainya. Karena dilandasi atas kesamaan, kelompok-kelompok mempunyai tingkat saling mempengaruhi antar anggota yang tinggi. Hal ini juga dikarenakan kelompok hanya berada di ruang lingkup yang kecil. Kelompok mempunyai tujuan transparan sehingga lebih mudah dikontrol, karena mereka memiliki kesadaran yang tinggi. Selain itu, masing-masing anggota menyadari keanggotaannya.

Secara karakteristik, terdapat beberapa jenis kelompok dalam masyarakat. Jika dilihat dari keanggotaannya, ada kelompok terbuka dan tertutup. Pertama, kelompok terbuka adalah kelompok yang tidak mensyaratkan sesuatu kepada seseorang yang ingin bergabung atau menjadi anggota. Satu-satunya “syarat” dalam kelompok terbuka adalah kesamaan minat atau tujuan, misalnya kelompok diskusi mahasiswa. Sedangkan kelompok tertutup adalah kelompok yang menerapkan syarat-syarat tertentu bagi seseorang yang ingin bergabung menjadi anggota. Misalnya kelompok pecinta motor jenis A yang mensyaratkan anggotanya memiliki jenis motor yang sama. Kemudian melakukan pendaftaran, memiliki struktur kepengurusan. Kadang memiliki kartu anggota, dan memiliki kegiatan yang tetap.

Kerumunan

Kerumunan (crowd) adalah individu-individu yang bergabung atau menghimpunkan diri karena memiliki ketertarikan yang sama terhadap sesuatu. Sekelompok orang bisa dikatakan sebagai kerumunan jika mereka berada pada waktu dan tempat yang sama. Kemudian, kerumunan bersifat spontan atau tidak ada yang menggerakkan, kecuali ketertarikan individu-individu yang bergabung.

Selanjutnya, kerumunan bersifat sementara. Oleh karena itu, jika ketertarikan yang menyebabkan mereka berkumpul sudah selesai, kerumunan akan selesai, bubar. Serta anggota-anggotanya kembali menjadi individu-individu yang heterogen (beragam). Selain itu, kerumunan dianggap sebagai kelompok yang tidak terorganisasi, tidak memiliki struktur, dan tidak memiliki sistem pembagian kerja. Dalam kerumunan, identitas sosial seseorang biasanya tenggelam jika orang yang bersangkutan ikut serta dalam kerumunan.

Massa

Ada banyak pengertian tentang massa, bahkan terkadang menimbulkan kebingungan. Dalam ilmu alam, misalnya, massa berkaitan dengan berat materi. Sedangkan dalam ilmu sosial, massa merujuk pada sekumpulan orang yang tidak saling mengenal, berjumlah banyak (bahkan sangat banyak). Kemudian anggotanya heterogen berada dalam sebuah lingkup tempat yang sama, dan tidak individualistis. Konteks massa ini merujuk pada jenis kerumunan yang jauh lebih besar yang bergerak untuk melakukan sesuatu untuk “tujuan bersama”.

Selanjutnya, dalam konteks komunikasi pengertian massa sedikit berbeda. Konsep massa dalam komunikasi tetap mensyaratkan jumlah orang yang sangat besar dan tidak memerlukan kesamaan waktu serta tempat. Massa dalam komunikasi lebih merujuk pada penerima pesan atau disebut khalayak jika bertindak sebagai penerima pesan dari media massa.

Akan tetapi, dari keduanya. Baik dalam konteks sosiologi maupun komunikasi, massa dianggap memiliki kesadaran diri yang rendah, tidak dapat bergerak dengan terorganisasi. Serta tidak bertindak untuk dirinya sendiri. Tetapi terdapat “dalang” di belakangnya yang berfungsi menggerakkan dan tidak tertutup kemungkinan memanipulasi mereka.

Herbert Blumer (1939, dalam McQuail, 2012) adalah orang pertama yang mendefinisikan massa secara formal. Ia mengemukakan massa sebagai jenis baru dari bentukan sosial dalam masyarakat modern. Kemudian, ia pulalah yang membandingkannya dengan tiga bentuk lain, terutama kelompok, kerumunan, dan publik. Seperti yang sudah dibahas.

Publik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, publik diartikan sebagai orang banyak. Sedangkan, dalam konteks komunikasi, publik dibedakan dengan massa dalam hal “kesadaran akan kepentingan”. Karena, publik dianggap mempunyai tujuan yang lebih terarah, pandangan terhadap masalah, dalam menentukan sikap, serta dalam menentukan pilihan. Kemudian, publik berjumlah relatif besar, tersebar, stabil, dan tetap.

Selain itu, publik cenderung terbentuk berdasarkan isu dengan tujuan utamanya adalah memperjuangkan kepentingan atau pendapat tertentu. Serta menghasilkan perubahan politik. Ini adalah elemen esensial dalam politik demokrasi. Berdasarkan nilai ideal dari diskusi rasional di dalam sistem politik terbuka dan kerapkali terdiri atas bagian dari populasi yang lebih terdidik.

Dilihat dalam konteks kenegaraan, publik merupakan elemen esensial dari demokrasi. Oleh karena itu, ketika membicarakan lembaga jalur publik. Umumnya publik akan dilekatkan dalam konteks warga negara (citizen) dengan hak-hak yang melekat pada dirinya.

Bagaimana Kepentingan Publik dibentuk?

Kepentingan publik datang dari pengertian ekonomi. Bahwa kepentingan publik berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat umum atau kesejahteraan bersama. Idealnya, kepentingan publik lahir dari kesepakatan (konsensus) yang lahir dari interaksi sosial di antara individu-individu. Oleh karena itu, ini memerlukan sebuah ruang. Inilah yang kemudian dikenal dengan public sphere atau ruang publik. Gerard Hauser (1999) mendefinisikan ruang publik sebagai “ruang diskursif”. Dimana individu dan kelompok secara bersama-sama membahas masalah-masalah kepentingan bersama. Kemudian jika mungkin, untuk mencapai penilaian umum (pemahaman bersama) tentang hal itu.

Singkatnya, ruang publik adalah area di kehidupan sosial, dimana individu dapat secara bersama-sama (dengan individu lain) membahas secara bebas. Serta mengidentifikasi masalah-masalah sosial, yang pada akhirnya bisa memberikan pengaruh politik. Dapat berupa kebijakan, aturan, hukum, dan sebagainya. Maka dari itu, idealnya, hukum dan kebijakan pemerintah harus dikendalikan oleh publik (melalui ruang publik). Selanjutnya, harus ditekankan bahwa satu-satunya pemerintah sah adalah mereka yang mendengarkan ruang publik. Ruang publik yang “sehat” akan melahirkan rumusan kepentingan publik yang nantinya dituangkan bentuk produk politik.

Nah, itu tadi penjelasan mengnai massa, publik, dan bagaimana kepentingan publik dapat dibentuk. Semoga artikel ini bermanfaat, jangan lupa berikan komen dibawah ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *