Tanggal:25 November 2024
framework adalah

Apa itu Framework? Developer Wajib Tahu!

Dalam dunia programming, istilah framework pasti sudah tidak asing lagi. Framework sendiri adalah sebuah kerangka program yang digunakan untuk membantu developer untuk mengembangkan kode secara sistematis dan konsisten. Oleh sebabnya, seorang pengembang khususnya dalam bidang web development diharuskan untuk mempelajari dan menggunakan sebuah kerangka kerja dalam pembuatan perangkat lunak.

Dengan kehadiran framework, developer bisa mengurangi jumlah bug pada website atau aplikasi yang dibuat. Karena fungsi dan variabel yang sudah tersedia di dalam komponen framework.

Pada artikel berikut, kamu akan mempelajari lebih dalam tentang framework. Yuk, simak artikel ini sampai selesai.

Baca juga | 6 Tipe Data yang Wajib Programmer Tahu, Penting Banget lho!

Apa itu Framework?

Framework adalah kerangka kerja yang menjadi dasar dalam pembuatan perangkat lunak, mulai dari aplikasi mobile hingga website. Menurut Net Solutions, kerangka kerja dapat diartikan sebagai struktur dasar yang mendasari sebuah sistem. Di mana pengertian ini tidak jauh berbeda jika dilihat dari segi programming. Segala jenis perangkat lunak yang dikembangkan, entah itu aplikasi mobile, desktop, hingga website, konsepnya tetap sama, yaitu memberikan dukungan dan panduan dasar bagi struktur yang sedang dibangun.

Selain itu, framework juga dapat diibaratkan sebagai fondasi dalam membangun sebuah rumah. Kamu tidak perlu membuatnya dari awal, namun hanya perlu mengembangkan dari fondasi yang sudah ada agar dapat menghemat lebih banyak waktu untuk membangunnya. Dengan kata lain, kerangka kerja adalah software yang dikembangkan untuk membantu developer menjalankan pekerjaannya dengan lebih mudah.

Baca juga | Mengenal Framework Flutter

Fungsi Framework

framework adalah

source: freepik

Fungsi utama framework yakni untuk mempermudah para developer mengembangkan aplikasi dan website terkait struktur MVC (Model View Controller) yang digunakan. Selain itu, ada empat fungsi framework yang perlu kamu ketahui, di antaranya:

1. Program menjadi lebih terstruktur

Saat developer sedang mengembangkan aplikasi atau website yang besar, maka program yang akan ditulis di dalamnya menjadi semakin banyak. Terkadang, semakin banyaknya program yang ditulis akan menjadikan proses debugging semakin lambat. Selain itu, mencari kode program yang eror juga akan semakin sulit karena program tidak terstruktur.

Untuk itu, kehadiran framework dapat menjadikan program menjadi lebih terstruktur dan membuat kamu mudah menemukan kode yang perlu diperbaiki. Bahkan, beberapa jenis framework ada yang menerapkan konsep MVC (Model View Controller) yang akan memudahkan pengembang untuk memisahkan antara logika dan view.

2. Mempermudah kinerja developer

Fungsi yang kedua adalah mempermudah kinerja dari developer sendiri. Dari sini kamu pasti sudah berpikir bahwa sebenarnya dalam membuat sebuah aplikasi dapat dilakukan tanpa menggunakan bantuan framework. Tentu saja, bisa dilakukan jika proyek yang ditangani dalam lingkup kecil. Tapi, bila kamu membuat aplikasi atau website untuk skala yang besar, tentu saja hal tersebut sangat disarankan. Framework akan memudahkan kinerja dari developer dalam segi efisiensi waktu serta resource yang dibutuhkan.

Selain itu, framework akan sangat membantu efektivitas kerja dan sinkronisasi bila dikerjakan secara tim. Setiap tim dapat langsung memahami dan mengerjakan tugas masing-masing tanpa perlu mengecek satu per satu komponen, baik dari segi back end maupun front end.

3. Memiliki keamanan yang lebih unggul

Keamanan untuk aplikasi dan website tentu menjadi perhatian utama bagi developer. Beberapa dari developer telah menggunakan segala cara untuk  mengamankan aplikasi dan website yang telah mereka buat.

Setelah framework hadir, developer boleh sedikit tenang soal keamanan program yang telah dibuat. Karena setiap celah keamanan dari framework sudah diidentifikasi oleh 10-100+ developer ahli. Framework juga terus diperbarui versinya untuk menawarkan fitur baru dan menangani bug.

Baca juga | Apa itu Web Developer? Pengertian, Jenis, dan Jobdesc

4. Meningkatkan kecakapan database

Fungsi terakhir dari framework adalah membuat pengkodean menjadi terstruktur dan konsisten sehingga dapat meningkatkan kecakapan database. Saat ini, banyak jenis framework yang memungkinkan beberapa program berjalan dengan data yang saling terkait secara berulang kali. Tentunya hal ini akan meningkatkan kecakapan database yang ada.

Baca juga | Cara menggunakan DOMPDF pada PHP di Framework Codeigniter, Kalian Wajib Tahu!

Jenis-jenis Framework

framework adalah

source: freepik

Ada beragam jenis framework yang sering digunakan untuk membuat website. Setiap framework memiliki fungsinya masing-masing dan juga menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda. Berikut beberapa jenis framework, di antaranya:

1. Framework CSS

Cascading Style Sheet atau CSS adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengatur layout dan tampilan pada HTML supaya menjadi lebih menarik. Umumnya, CSS ini dibuat oleh front end developer. Berikut beberapa contoh dari framework CSS.

  • Bootstrap

Framework ini memiliki tampilan yang modern, dinamis, dan juga lebih ramah pengguna. Fitur lain dari framework ini adalah website yang dibuat menggunakan bootstrap ini akan responsive jika dibuat dengan mengikuti aturan-aturan yang disediakan bootstrap.

  • Semantic UI

Selanjutnya adalah semantic UI. Jenis ini memiliki kelebihan dalam penulisan class yang lebih mudah dibandingkan framework lain. Selain itu, ia juga menyediakan banyak komponen UI yang berguna untuk membuat tampilan HTML menjadi lebih menarik.

  • Materialize

Framework ini dibuat dengan tujuan untuk mengembangkan desain yang memungkinkan pengguna merasakan pengalaman yang serupa saat menggunakan produk di semua platform. Jenis ini mengadaptasi Material Design yang dibuat oleh Google.

2. Framework JavaScript

JavaScript adalah bahasa pemrograman yang sering digunakan oleh para developer dalam membuat tampilan website menjadi lebih interaktif. Ia berjalan pada sisi front end dan masuk ke dalam golongan bahasa pemrograman tingkat tinggi. Berikut ini merupakan beberapa framework JavaScript yang sering digunakan.

  • AngularJS

AngularJS ini bersifat open source. Ia berjalan pada sisi client dengan menggunakan konsep MVC untuk membuat tampilan website menjadi lebih dinamis.

  • ReactJS

ReactJS adalah framework yang dibuat dan dikembangkan oleh Facebook. Ia sering digunakan untuk membuat UI website atau aplikasi mobile karena ReactJS ini dapat digunakan secara multi platform. ReactJS ini merupakan inti dari React Native yang dapat memungkinkan kamu untuk mengembangkan aplikasi mobile di dua sistem operasi secara bersamaan, yaitu Android dan iOS.

3. Framework PHP

Hypertext Preprocessor atau PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk komunikasi dari sisi server. Berikut beberapa framework PHP yang populer digunakan.

  • CodeIgniter

CodeIgniter atau CI merupakan framework dengan arsitektur yang khas, yaitu arsitektur MVC (Model, View, Controller). Dengan demikian, kamu dapat menulis kode dengan lebih terstruktur dan spesifik.

Biasanya, laravel ini digunakan untuk mengembangkan website dengan kompleksitas yang tinggi. Ia memiliki library yang lengkap serta memilih sintaksis atau kode yang elegan, ringkas, dan rapi.

Baca juga | CodeIgniter vs Laravel: Memilih Framework Pengembangan Web Terbaik

  • Symfony

Symfony ini cocok digunakan untuk mengembangkan website dengan skala yang besar dan kompleks. Ia juga memakan sedikit memori jika dibandingkan dengan framework lainnya dan menghasilkan performa yang tangguh.

Demikian artikel kali ini. Semoga artikel ini dapat membantu kamu untuk mempelajari framework lebih baik lagi, ya. Selamat belajar!

Baca juga | 9 Framework Web Populer untuk Pengembangan Aplikasi Web pada tahun 2022

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *