Downs mencatat bahwa saluran saluran komunikasi formal dan informal dalam suatu organisasi adalah bersifat saling melengkapi dan saling mengisi. Apabila saluran formal dihambat maka saluran informal tumbuh dengan subur. Mungkin ketat hambatan yang terjadi pada saluran-saluran formal. Maka akan semakin berkembang saluran-saluran sub-formal (informal). Bagaimanapun, para peneliti yang lain telah menemukan dalam observasi mereka. Bahwa adanya tumpang-tindih antara struktur pola-pola komunikasi formal organisasi dengan yang informal.
Kedua hubungan-hubungan komunikasi formal dan informal tersebut memungkinkan anggota-anggota suatu organisasi memproses informasi. Serta kedua macam saluran ini kadang-kadang saling mengisi. Sebagai contoh, saluran-saluran informasi mungkin mengisi kebutuhan-kebutuhan komunikasi yang tidak diisi oleh saluran-saluran formal.
Suatu kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian komunikasi organisasi ialah bahwa komunikasi informal selalu merupakan derajat kepentingan dalam suatu organisasi. Walaupun saluran saluran formal tidak berfungsi secara memadai.
Seperti telah ditunjukkan, bahwa “selentingan” yang cukup penting yang pernah dicatat ialah yang dilakukan oleh Davis. Pada suatu firma pabrik kulit bernama Jason Company. Hasilnya membenarkan betapa cepat jalannya suatu desas-desus. Rumor tersebar melalui saluran tatap muka dan kadang-kadang melalui pesawat telepon. Yang menarik adalah bahwa saluran komunikasi informal (desas-desus) dan saluran-saluran formal. Cenderung aktif bersama-sama atau tidak aktif bersama-sama.
Organisasi Formal dan informal
Ada dua organisasi yaitu Formal dan Informal. Definisi dari organisasi formal adalah sekumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama. Secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Sedangkan, definisi dari organisasi informal adalah kumpulan dan dua orang atau lebih. Yang terlibat pada suatu aktivitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Umumnya kegiatan organisasi formal bersifat terstruktur. Sementara kegiatan organisasi informal bisa terjadi dengan adanya kegiatan perkumpulan beberapa orang yang tidak resmi. Serta mungkin tanpa disadari orang-orang pada umumnya telah melakukan kegiatan organisasi informal tersebut. Seperti kegiatan belajar bersama, berwisata bersama teman-teman, makan bersama dan masih banyak lagi contoh yang lainnya.
Salah satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan hubungan-hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh dengan hubungan sosial seperti yang ditunjukkan bagan organisasi. Organisasi informal dapat disebut sebagai suatu ‘bayangan’ organisasi formal. Meskipun organisasi informal merupakan refleksi organisasi formal, tetapi terdapat perbedaan garis besar organisasi yang menonjol.
Walaupun ada perbedaan antara organisasi formal maupun informal. Namun sebuah kesalahan bila menganggap kelompok formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya hidup bersama dan tidak dapat dipisahkan. Setiap organisasi formal selalu mempunyai organisasi informal. Dan setiap organisasi informal berkembang dalam berbagai tingkatan formal.
Aliran Komunikasi Formal dalam Organisasi
Dalam organisasi aliran komunikasi merupakan pedoman ke mana seseorang dapat berkomunikasi. Berdasarkan sumber buku Komunikasi Organisasi Lengkap (2014). Terdapat empat aliran komunikasi formal dalam organisasi yang dapat dibedakan. Berikut dibawah ini adalah penjelasannya secara lengkap. Simak yuk!
1. Komunikasi dari Atas ke Bawah
Pada komunikasi dari atas ke bawah merupakan aliran komunikasi dari tingkat atas ke tingkat bawah melalui hierarki organisasi. Bentuk aliran komunikasi dari atas ke bawah berupa prosedur organisasi, instruksi tentang bagaimana melakukan tugas. Umpan balik terhadap prestasi bawahan, penjelasan tentang tujuan organisasi dan lain sebagainya.
Salah satu kelemahan komunikasi dari atas ke bawah adalah ketidakakuratan informasi karena harus melewati beberapa tingkatan. Pesan yang disampaikan dengan suatu bahasa yang tepat untuk suatu tingkat. Tetapi tidak tepat, untuk tingkat paling bawah yang menjadi sasaran dari informasi tersebut.
- Baca Juga : Ciri-ciri Motif Individu dalam Menemukan Motivasi
- Baca Juga : Dimensi-dimensi Budaya Organisasi Menurut Para Ahli
2. Komunikasi dari Bawah ke Atas
Dalam aliran komunikasi dari bawah ke atas dirancang untuk menyediakan umpan balik tentang seberapa baik organisasi telah berfungsi. Bawahan diharapkan memberikan informasi tentang prestasinya, praktik serta kebijakan organisasi. Selanjutnya, komunikasi dari bawah ke atas dapat berbentuk laporan tertulis maupun lisan, kotak saran, pertemuan kelompok dan lain sebagainya.
Permasalahan utama yang terjadi dalam komunikasi dari bawah ke atas adalah bias dan penyaringan atas informasi yang disampaikan oleh bawahan. Kemudian komunikasi dari bawah ke atas digunakan untuk memonitor prestasi organisasi. Seringkali bawahan memberikan informasi yang kurang benar kepada atasannya. Terutama untuk informasi yang tidak menyenangkan. Akibatnya, komunikasi dari bawah ke atas seringkali dikatakan sebagai penyampaian informasi yang menyenangkan atasan. Dan dari informasi yang perlu diketahui oleh atasan.
3. Komunikasi Horizontal
Pada aliran komunikasi horizontal bentuk komunikasinya adalah kepada orang-orang yang memiliki hierarki yang sama dalam suatu organisasi. Misalnya komunikasi yang terjadi antara manajer bagian pemasaran dengan manajer. Bagian produksi atau antara karyawan bagian produksi dengan karyawan bagian keuangan.
4. Komunikasi Diagonal
Merupakan aliran komunikasi dari orang-orang yang memiliki hirarki yang berbeda dan tidak memiliki hubungan kewenangan secara langsung. Contohnya komunikasi antara manajer pemasaran dengan kepala subbagian pengendali mutu.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai empat aliran komunikasi formal dalam organisasi. Semoga artikel ini bermanfaat. Jangan lupa cek postingan artikel yang lainnya juga, ya!
Leave a Reply