Tanggal:05 May 2024

Bahaya Demam Berdarah pada Ibu Hamil

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Umumnya penyakit ini menyerang ketika musim hujan tiba dan sangat sering dijumpai di Indonesia. Penyakit ini tidak menular namun dengan mudah sudah menjangkiti ke orang banyak dengan rentang usia yang berbeda. Mudahnya penularan ini disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang keberadaannya berdampingan dengan kehidupan manusia. Untuk mengenal lebih jauh terkait nyamuk Aedes aegypti, berikut penjelasannya:

  1. Nyamuk Aedes aegypti dikenal dengan warna tubuhnya yang memiliki belang hitam dan putih. Nyamuk ini dapat terbang sejauh 400 meter, sehingga penyebaran virus dengue dapat terjadi hingga jarak yang jauh dari tempat nyamuk bersarang.
  2. Tempat berkembang biak dari nyamuk Aedes aegypti yaitu pada tempat penampungan air seperti bak mandi, vas bunga, talang air, atau tempat minum hewan peliharaan. Selain itu, nyamuk ini dapat berkembang biak di tempat yang minim cahaya, seperti kolong tempat tidur
  3. Uniknya nyamuk betina yang akan menyebarkan virus dengue tersebut, sedangkan nyamuk jantan tidak. Selain virus dengue, nyamuk Aedes aegypti juga dapat membawa virus zika, chikungunya, dan demam kuning.
  4. Nyamuk Aedes aegypti beraktifitas lebih sering pada malam hari, meski begitu tetap perlu diwaspadai keberadaanya di siang hari

Dengan mengetahui ciri – ciri nyamuk Aedes aegypti maka diharapkan masyarakat lebih mawas diri dalam menjaga lingkungan dan kebersihan. Menjaga kebersihan juga harus semakin ditekankan apabila terdapat ibu hamil maupun anak – anak di lingkungan rumah. Risiko demam dengue pada ibu hamil lebih besar dibanding penderita lainnya. Penyakit yang ditularkan bukan hanya membahayakan sang ibu namun selanjutnya akan dirasakan oleh janin dalam kandungan. Kematian janin sebelum melahirkan mungkin menjadi dampak terbesar dari suatu penyakit yang ada pada ibu hamil. Berdasarkan pembahasan tersebut maka harus diketahui terlebih dahulu apa saja gejala demam dengue dari ibu hamil.

  • Demam tinggi melebihi 38 derajat
  • Perubahan suhu yang cepat dari suhu panas menjadi dingin (hipotermia)
  • Sakit perut dan muntah yang parah
  • Trombosit menurun drastis
  • Nyeri pada sendi dan otot
  • Muncul ruam merah pada kulit

Terkadang gejala demam dengue hampir sama dengan gejala flu atau infeksi virus lainnya, sehingga diperlukan pemeriksaan dokter. Namun meski begitu, gejala demam dengue pada ibu hamil masih sering disalah artikan sebagai salah satu tanda – tanda normal kehamilan. Selain itu, penting diketahui juga apa saja efek yang ditimbulkan bagi ibu dan janin apabila terkena demam dengue

Efek pada ibu

  • Melahirkan dengan prematur
  • Melahirkan dengan bedah cesar
  • Pendarahan, baik saat mengalami gejala DBD maupun setelah persalinan
  • Berat badan menjadi rendah
  • Risiko menularkan penyakit ke janin

Efek pada bayi

  • Lahir dengan prematur
  • Lahir dengan berat badan rendah
  • Berisiko mengalami demam dengue selama 2 minggu di awal kelahiran
  • Meninggal dalam kandungan

Dengan mengetahui berbagai gejala dan efek yang ditimbulkan, lalu bagaimana cara mengobati demam dengue? Sebetulnya hingga saat ini belum ditemukan obat yang benar – benar menyembuhkan penyakit tersebut. Obat yang diberikan hanya untuk meringankan gejala dan mencegah komplikasi yang lebih berat lagi. Hal ini disebabkan karena demam dengue dapat sembuh dengan sendirinya melalui sistem kekebalan tubuh. Namun, apabila diperlukan maka ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mempercepat kesembuhan:

  • Banyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi
  • Memperbanyak istirahat
  • Minum obat penurun panas, seperti paracetamol. Saat hamil, hindari mengonsumsi ibuprofen atau aspirin untuk menurunkan demam, karena obat-obatan tersebut berisiko menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi ibu hamil.

Selain beberapa bentuk pengobatan tersebut, bagi ibu hamil dibutuhkan adanya resep obat dari dokter demi menghindari penggunaan obat yang keliru. Dan apabila demam dengue bertahan sampai waktu yang lama maka bedrest atau perawatan di rumah sakit sangat dianjurkan. Pemulihan akan lebih cepat dengan didampingi langsung oleh dokter. Kemudian bagaimana cara mencegah demam dengue? Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk meminimalisir penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti:

  • Mengoleskan obat nyamuk untuk mengurangi gigitan nyamuk
  • Gunakan pakaian berlengan panjang, kaos kaki, dan celana atau rok panjang yang menutupi tubuh
  • Bersihkan tempat penampungan air di rumah secara rutin, dan buang sampah-sampah yang dapat menampung air dan jentik nyamuk
  • Tutup tempat penampungan air di rumah
  • Pasang kasa anti nyamuk di pintu dan jendela rumah, agar nyamuk tidak masuk ke dalam rumah.
  • Gunakan kelambu saat tidur

Diharapkan dengan berbagai cara tersebut dapat menjadikan para ibu hamil maupun lingkungan sekitarnya menjadi lebih aware terhadap penyebaran demam dengue. Sehingga tercipta kesadaran untuk meningkatkan kesehatan di setiap lini masyarakat.

Referensi:https://www.alodokter.com/efek-buruk-yang-mungkin-terjadi-jika-ibu-hamil-mengidap-demam-dengue

Ditulis Oleh HILDA ADHITYA NINGSIH (Mahasiswa Peserta Studi Independen Batch 4) Kelompok B

Ini Adalah Akun Publikasi Artikel Buatan Mahasiswa & Mahasiswi Studi Independen di Vocasia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *