Bulan ini, tepatnya tanggal 23 September diperingati sebagai Hari Bahasa Isyarat Sedunia. Momen ini merupakan momen yang pas untuk memulai belajar bahasa isyarat karena mendukung tujuan diadakannya peringatan tersebut yaitu mendukung dan melindungi perbedaan identitas bahasa dan budaya orang tuli dan pengguna bahasa isyarat di dunia.
Di Indonesia, teman tuli cukup sulit untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi karena terbatasnya akses bahasa isyarat. Namun, sekarang pemerintah sudah ‘peka’ dan lebih peduli dengan keberadaan teman tuli, seperti dibangunnya Sekolah Luar Biasa (SLB) dan sekolah umum dengan kelas inklusif, dan penggunaan bahasa isyarat dalam berita televisi yang aturannya dicanangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2017 lalu. Bahkan dalam dunia kerja, pemerintah dalam UU pasal 53 tahun 2016 mewajibkan kantor pemerintah maupun swasta untuk mempekerjakan penyandang disabilitas.
Nah, untuk mengetahui lebih lanjut tentang bahasa isyarat, yuk kita belajar bahasa isyarat bareng-bareng. Simak terus di sini, ya!
Apa Itu Bahasa Isyarat?
Bahasa isyarat adalah bahasa yang mengutamakan komunikasi manual, bahasa tubuh, dan gerak bibir ketika berkomunikasi. Perlu diketahui bahwa bahasa isyarat memiliki tata bahasanya sendiri. Ada aturan khusus yang harus diikuti untuk bisa menyusun kalimat yang baik dalam bahasa isyarat.
Berbeda dengan bahasa lisan yang menggunakan struktur kalimat sebagai acuan tata bahasa, bahasa lisan melibatkan lebih banyak hal. Gerakan tangan, urutan isyarat, gestur, dan ekspresi digunakan bersamaan untuk menciptakan kalimat yang utuh.
Misalnya saja, dibutuhkan ketinggian alis yang tepat untuk menyampaikan pertanyaan siapa, apa, di mana, kapan, dan mengapa. Hal ini disebut juga dengan aktivitas non manual.
Dulu, masyarakat menyebut bahasa isyarat sebagai bahasa yang digunakan oleh tunarungu. Namun, beberapa penyandang disabilitas ini lebih senang dikenal sebagai penyandang tuli dibanding disebut sebagai tunarungu. Hal ini disebabkan karena penyebutan tunarungu lebih tepat sebagai istilah medis, dan tuli lebih mengarah kepada sebutan di lingkungan sosial dan komunitas.
Baca Juga | Belajar Mengenal Pentingnya Feedback Dalam Komunikasi
Jenis-jenis Bahasa Isyarat di Indonesia
Para penyandang tuli tidak memiliki kemampuan pendengaran yang baik. Untuk mencerna beragam komunikasi, mereka nggak bisa hanya membaca gerak-gerik mulut lawan bicaranya. Makanya, bahasa isyarat diperagakan dengan tangan.
Di Indonesia, terdapat dua jenis bahasa isyarat, yaitu SIBI dan BISINDO.
1. SIBI
SIBI merupakan akronim dari Sistem Isyarat Bahasa Indonesia. SIBI memiliki struktur yang sama dengan tata bahasa lisan Indonesia yang baku. SIBI dipraktekan dengan menggunakan satu tangan dan merupakan bahasa isyarat yang diresmikan oleh pemerintah. Bahasa isyarat jenis SIBI sering digunakan di lingkungan Sekolah Luar Biasa (SLB).
2. BISINDO
Bahasa Isyarat Indonesia atau yang disingkat dengan BISINDO sering digunakan oleh kelompok tuli pada kehidupan sehari-hari karena lebih mudah. Uniknya, BISINDO merupakan bahasa isyarat yang variatif, bahkan memiliki dialek dari setiap daerah.
7 Tips Menguasai Bahasa Isyarat
Berikut merupakan cara belajar bahasa isyarat yang bisa kamu lakukan:
1. Pelajari dari hal-hal yang mudah, seperti huruf abjad dan angka
Mulailah belajar dari hal-hal yang mudah dan simpel seperti halnya belajar bahasa asing. Mulai dengan mempelajari huruf abjad dan angka. Jika kamu merasa mulai lancar di bagian-bagian yang mudah, kamu bisa lanjut ke level menengah.
2. Ikut komunitas yang peduli dengan teman tuli
Selain belajar dengan teman, kamu juga bisa bergabung ke komunitas yang peduli dengan teman tuli. Anggotanya ada teman tuli itu sendiri, dan teman-teman lainnya yang mampu berkomunikasi secara normal. Tujuannya agar kamu benar-benar mempraktikkan komunikasi menggunakan bahasa isyarat langsung ke teman tuli. Selain itu, kamu akan terjun ke berbagai kegiatan positif seperti belajar memasak, menulis, dan kreativitas lainnya.
Berlatih bahasa isyarat secara langsung dengan teman tuli akan jadi kesempatan yang sangat berharga. Kamu akan bertemu dengan banyak tantangan seru dan merasakan perbedaan jika berkomunikasi langsung dengan teman tuli dibanding dengan juru bahasa isyarat.
3. Memperkaya referensi belajar lewat buku dan video
Meskipun kamu telah belajar langsung dengan teman tuli secara personal atau melalui komunitas, kamu juga bisa memperkaya referensi belajar lewat buku dan video. Berlaku juga bagi kamu yang belum menemukan momen yang tepat untuk mempraktikkannya langsung bersama teman tuli.
Banyak banget buku latihan bahasa isyarat yang bisa kamu jadikan referensi dan panduan yang bisa kamu temukan di e-commerce. Selain itu, kamu juga bisa menonton konten edukasi bahasa isyarat melalui video, seperti channel milik Amanda Farliany dan Surya Sahetapy.
4. Latihan rutin supaya makin lancar berbahasa isyarat
Konsisten merupakan kunci, dan ingat practice makes perfect. Kamu bisa bikin agenda sendiri untuk belajar bahasa isyarat, menyesuaikan dengan rutinitas yang kamu lakukan dalam sehari.
Jika kamu merupakan anggota dari komunitas peduli teman tuli, kamu bisa mengikuti agenda rutin mingguan untuk memperdalam skill komunikasi menggunakan bahasa isyarat. Misalnya, kamu juga mengikuti kursus rutin setiap 2 kali seminggu.
5. Catat selalu hal-hal penting dalam bahasa isyarat
Take Lessons memberi alasan jika berlatih bahasa isyarat juga perlu untuk dicatat. Bahkan, kamu juga bisa menggambar ilustrasi gerakan tangan dari setiap abjad, angka, atau kata dengan tujuan agar kamu memiliki memori yang kuat untuk mengingat bahasa isyarat yang sedang kamu pelajari.
Kamu juga bisa membuat klipping untuk catatan kamu sehingga lebih colorful agar kamu lebih semangat membacanya.
Baca Juga | Yuk Mengenal Apa Itu Journaling Dan 11+ Manfaatnya Untuk Kita
6. Ikut kelas belajar bahasa isyarat
Mengikuti kelas belajar bahasa isyarat merupakan langkah tepat apabila kamu ingin menguasai bahasa isyarat dengan cepat. Kelas bisa kamu ikuti baik secara offline maupun online, sesuaikan saja dengan kebutuhan atau kegiatan kamu.
7. Belajar bersama teman yang fasih bahasa isyarat
Kamu akan lancar berbahasa jika kamu menemui satu atau sekelompok orang yang juga menguasai bahasa tersebut. Hal itu berlaku juga untuk belajar bahasa isyarat.
Kamu bisa mengajak teman yang juga fasih dan bisa melakukan review mengenai bahasa isyarat yang kamu kuasai. Mungkin saja teman kamu secara profesional adalah juru bahasa isyarat yang suka ikut dalam kegiatan konferensi atau acara televisi untuk menerjemahkan bahasa isyarat. Mereka pasti nggak sungkan untuk kasih tips juga supaya kamu bisa berkomunikasi dengan teman tuli.
Selain membutuhkan orang lain untuk melatih kemahiran berbahasamu, belajar bahasa isyarat butuh yang namanya komitmen dan konsisten untuk terus belajar karena yang namanya proses pasti akan butuh waktu dan usaha. Jadi, semangat untuk terus belajar menguasai bahasa isyarat, ya!
Baca Juga | Mengenal Pola Pikir Out Of The Box Dan Cara Mengasahnya
Leave a Reply