Bayam menjadi salah satu sayuran yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Berbagai olahan dengan bahan dasar bayam ini pun sudah banyak ditemukan, mulai dari sayur, salad, jus, hingga keripik, dan lainnya. Selain itu, sayuran hijau ini juga memiliki beragam kandungan gizi dan manfaat di dalamnya. Bayam dapat menyehatkan tulang, mencegah terjadinya anemia defisiensi zat besi, menyehatkan kulit dan rambut, hingga mencegah terjadinya kanker, dan lain sebagainya. Dalam penanamannya, bayam termasuk sayuran hijau yang penanamannya sangat mudah dan cepat. Melansir dari KOMPAS, bayam hanya butuh waktu sekitar enam minggu untuk tumbuh dan berkembang. Enam minggu tersebut terhitung dari penaburan benih hingga massa panen.
Baca Juga : 4 Cara Budidaya Cabai Di Polybag Yang Baik Dan Benar
Nah, jika kamu juga memiliki ketertarikan dalam budidaya bayam ini, berikut akan dijelaskan beberapa cara membudidayakan bayam untukmu. Langsung saja, check it out!
1. Pemilihan Bibit Bayam
Cara #1 yang harus kamu lakukan ketika ingin budidaya bayam adalah memilih bibitnya terlebih dahulu. Adapun varietas bayam yang dianjurkan untuk dibudidayakan adalah giti hijau, giti merah, bangkok dan cimangkok, serta kakap hijau. Dalam pemilihan bibit bayam ini, perhatikan beberapa hal berikut ini.
- Biji bayam yang diambil untuk benih paling tidak berusia sekitar tiga bulan (sudah cukup tua).
- Benih bayam yang cukup tua tersebut dapat disimpan lama hingga satu tahun.
- Jangan memilih benih dari bayam yang masih muda. Hal itu karena benih yang muda tersebut tidak memiliki daya tahan simpan yang lama. Selain itu, daya kecambahnya juga cepat menurun.
- Benih bayam tidak memiliki masa dorman. Artinya, benih yang baru dipanen bisa langsung untuk ditanam.
2. Pengolahan Lahan Budidaya
Cara #2 ketika kamu ingin membudidayakan sayuran bayam adalah mengolah lahan budidayanya. Umumnya bayam dapat tumbuh dengan baik di lahan yang kaya akan bahan organik dengan pH sekitar 6,5 – 6,8. Setelah memastikannya, maka lakukan langkah-langkah berikut ini.
- Cangkul dan gemburkan tanah terlebih dahulu sedalam 20 – 30 sentimeter.
- Buat bedengan dengan ukuran lebar satu meter dan tinggi 20 – 30 sentimeter. Panjang bedeng dapat disesuaikan dengan kondisi lahan yang dimiliki. Pastikan jarak antar bedeng 30 sentimeter.
- Buat dan campur secara merata pupuk kandang dengan bedengan. Bedeng yang telah memiliki banyak bahan organik, tak perlu diberikan pupuk lagi.
Baca Juga : Yuk Kenali Tanah Subur
3. Penanaman Benih Bayam
Cara #3 yang juga harus kamu lakukan ketika ingin membudidayakan bayam adalah menanam benih bayam pada bedeng yang telah dibuat tadi. Terdapat beberapa cara penanaman benih bayam yang bisa kamu ikuti.
- Penyebaran benih. Di dalam penebaran benih ini, pastikan agar semua tersebar rada di atas bedengan. Biasanya cara penyebaran benih ini digunakan ketika membudidayakan bayam cabut. Setelah semua benih disebar, tutupi benih-benih tersebut dengan tanah dengan tebal kurang lebih sekitar 1- 2 sentimeter.
- Penyamaian. Proses tanam dengan cara penyemaian ini biasanya dilakukan ketika membudidayakan bayam petik. Setelah biji bayam disemai dan tumbuh tunas, bayam tersebut dipelihara sebelum kemudian dipindah ke lahan budidaya.
4. Perawatan Bayam
Cara budidaya bayam #4 yang harus kamu lakukan selanjutnya adalah merawatnya. Di dalam perawatan bayam ini, kebutuhan air dari tanaman ini harus benar-benar kamu perhatikan. Tanaman bayam yang masih berusia muda sekitar seminggu pertama harus diberikan air kurang lebih 4 liter per meter dalam sehari. Adapun tanaman bayam yang sudah berusia dewasa harus diberikan air sekitar 8 liter per meter setiap harinya. Penyiraman tersebut dapat dilakukan 2 kali sehari dalam sehari.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit
Cara budidaya bayam yang harus kamu lakukan selanjutnya adalah menyiangi atau membasmi gulma, hama atau penyakit yang ada di tumbuhan bayam tersebut. Biasanya hama yang menyerang tumbuhan bayam ini adalah ulat daun, kutu daun, pengorok daun, dan belalang. Untuk membasmi hama-hama tersebut, kamu bisa menggunakan insektisida yang aman untuk pertumbuhan bayam ya! Atau kamu juga bisa menggunaka pertisida hayati untuk membasminya.
Nah, selain menyingkirkan hama tersebut, kamu juga harus menyiangi gulma atau tanaman pengganggu seperti rumput yang tumbuh di sekitar tanaman bayam tersebut. Hal itu harus dilakukan karena tanaman gulma ini akan mereput sumber-sumber makanan dari bayam. Oleh karena itu, sering-seringlah menyabuti rumput yang ada di sekitar bayam ya! Lalu, bagaimana dengan penyakit yang menyerang bayam? Penyakit tidak akan muncul jika lingkungan tempat bayam tersebut tumbuh terpelihara. Oleh karena itu, pastikan drainase baik, cahaya matahari maksimum, dan pemupukan tidak terlalu banyak ya!
6. Masa Panen
Cara terakhir yang harus kamu lakukan setelah menyelesaikan semua tahapan di atas adalah memanen bayam tersebut. Bayam ini bisa dipanen dengan cara dicabut akarnya atau dipotong pangkalnya. Setelah dipanen, untuk menjaga kesegarannya, bayam tersebut diletakkan di tempat berair dengan merendam akarnya.
Untuk kamu yang ingin mendapatkan informasi-informasi lainnya, segera klik tautan berikut. Jangan lupa juga untuk mengikuti media sosial Instagram Vocasia untuk mengetahui update dan informasi terbaru mengenai kursus-kursus menarik dan edukatif yang pastinya sangat berguna untuk kamu!
Nikmati segala kursus online di berbagai topik dengan penawaran khusus yang menarik hanya di Vocasia berupa potongan harga yang sangat pas untuk kantongmu! Buat dirimu semakin mahir dan memiliki kemampuan dengan mengikuti kursus online hanya di Vocasia! Segera temukan kursus terbaru yang cocok untuk kamu hanya dengan klik tautan berikut.
Baca Juga : Cara Budidaya Bunga Anggrek
Leave a Reply