1. Analisis minat target konsumen
Secara logika bagaimana mungkin kamu bisa membuat makanan sehat yang seperti apa, kalau kamu gak tahu target konsumen yang akan mengkonsumsi produkmu itu maunya seperti apa. Kalau dari sini kamu berpikir kenapa kok tidak pemilik bisnis membuat makanan sehat jenis apa pun terlebih dahulu baru dari situ mencari target konsumennya? Jawabannya, ya ingat konsep yang berlaku bahwa pembeli itu rajanya, raja yang harus dilayani dengan baik.
Jangan samapai kamu menciptakan produk makanan sehat yang berasal dari idemu yang luar biasa tapi tak pakai analisis maunya si raja dan ternyata setelah produk itu lahir jadi tak laku karena bertolak belakang dari minat makan si raja, lantas kalau sudah seperti itu siapa sih yang rugi? Tentu saja kamu, jangankan balik modal mungkin yang ada malah terlilit hutang akibat tak laku sama sekali. Maka dari itu, kamu harus melakukan anlisis minat para raja ini terlebih dahulu, barulah menciptakan produk makanan sehatnya, ya. Sehingga nantinya produk makanan sehat yang tercipta tidak akan sia-sia begitu saja.
Baca Juga | Bagaimana Cara Menjual Makanan Di Gofood? Ini 3 Caranya!
2. Melakukan analisis terhadap kompetitor
Namanya juga masih pemula, ya harus banyak belajar bukan? Iya pastinya. Nah, belajar ini bisa kamu dapatkan dari mana saja termasuk dari kompetitormu sesama penjual makanan sehat. Mengapa demikian? Tentu saja karena alasan yang tak bisa dipungkiri bahwa kamu ialah pebisnis pemula, sedangkan kompetitormu itu sudah cukup lama atau udah lebih dulu merintis usaha makanan sehat, jadi ya ia lebih banyak pengalaman nyata terkait jatuh bangunnya bisnis makanan sehat dibandingkan dengan kamu yang masih pemula, ya.
Eitss, bukan berati kamu langsung mendatangi kompetitor terkait lalu menanyakan begitu saja perjalanannya merintis bisnis makanan sehat layaknya sedang wawancara. Logikanya, ia nantinya juga akan menganggapmu pesaing, ya mana mungkin dia berbagi semua pengalamannya padamu dengan jujur untuk membantu mengembangakan usahamu bahkan dengan cara memperlihatkan strategi bisnisnya hingga solusi dalam menghadapi permasalahan bisnis makanan sehat yang pernah ia alami, sekali lagi tak mungkin ada orang yang mau membuat kompetitornya semakin maju dengan bantuannya secara langsung, ya. Lantas , kalau seperti itu apa yang perlu dilakukan? Coba deh datang sebagai pelanggan baru, lalu cicipi makanan sehatnya, rasakan dengan baik bagaimana cita rasanya, hingga bertanya pada pegawai setempat terkait apa yang diunggulkan dari makanan sehat yang sedang kamu beli.
Baca Juga | 4 Tips Dan Saran Untuk Branding Usaha Makanan, Auto Laris Manis!
3. Kombinasikan produk kompetitor dengan minat target konsumen
Nah, setelah kamu melakukan analisis terhadap produk makanan sehat si kompetitormu, pastinya kamu sudah punya daftar kelebihan dan kelemahan dari produk mereka nih. Dari sini apakah kamu ada ide untuk membuat makanan sehat yang seperti apa? Ya, kamu bisa mencoba membuat produk serupa tapi dengan menyempurnakan kekurangan dari produk makanan sehat si kompetitormu. Selain itu, kamu juga bisa kombinasikan hasil analisis kompetitor dengan minat dari target konsumen yang ada di sekitarmu. Hal tersebut karena beda tempat dengan si kompetitor otomatis membuat adanya konsumen yang mungkin berbeda kalangan, karakteristik, dan cita rasa lidahnya. Jadi ya meski produknya sehat dan laris manis di kompetitormu bisa jadi produk makanan sehat versi buatan kamu itu tak sesuai dengan lidah masyarakat sekitar tempat bisnismu, lho. Sehingga kombinasi antara ide produk makanan sehat dari kompetitor ditambah dengan selera target konsumen ialah jalan tengah terbaik untuk kamu yang pemula dalam menciptakan produk makanan sehat.
4. Baca peluang dan lakukan inovasi
Jangan nunggu pelangganmu yang sudah mulai banyak pergi terlebih dahulu baru kamu melek peluang yang tengah hits dan melakukan inovasi atas produk makanan sehatmu, tentu saja semuanya sudah terlambat dan bisa jadi kamu harus mulai bisnis makanan sehat kembali dari nol lagi, lho. Supaya ilustrasi tersebut tidak terjadi dalam rintisan bisnismu itu, kamu harus pintar membaca mana yang bisa jadi peluang bisnis dan mana yang justru jadi ancaman binsis makanan sehatmu. Kamu bisa mengembangkan produk makanan sehat yang udah ada ataupun menciptakan produk makanan sehat yang baru berdasarkan riset mendalam, ya. Tentu saja semua itu agar para pelangganmu itu tetap setia dan selalu menanti produk-produk makanan sehatmu untuk ke depannya secara jangka panjang.
5. Gunakan sosial media untuk promosi
Nah, yang terakhir setelah jenis produk secara jangka panjang sudah aman. Maka, selanjutnya ini urusan memperkenalkan produk makanan sehatmu ke masyarakat secara luas, nih. Jangan lupa untuk gunakan dan maksimalkan peluang dari berbagai sosial media, ya. Mulai dari pasang foto yang berkualitas, caption yang menggugah untuk segera membeli produk, hingga menggunakan bantuan berbagai fitur yang ada di sosial media.
Baca juga | Yuk Simak! Pengertian Sosial Media Marketing Beserta 5 Manfaatnya
Leave a Reply