1. Lihat Jumlah Followers
Mengapa sih harus melihat jumlah followers yang dimiliki oleh si inflencer? Ya tentu saja untuk alasan utama agar peluang laris manisnya produkmu jadi lebih besar, ya. Hal tersebut atas dasar semakin banyaknya jumlah followers seorang influencer, maka artinya ia bisa mengenalkan produkmu pada masyarakat yang lebih luas lagi jangkauannya. Jadi, kalau kamu sudah mempersiapkan konten untuk sponsor ke seorang influencer tapi pengikut sosial medianya sedikit ya percuma saja, ya. Percuma kontennya bagus tapi tidak ada yang lihat, apalagi tertarik akan lebih susah lagi. Mengapa demikian? Ya karena dari ribuan followers aja mungkin yang berminat hanya puluhan hingga ratusan, nah kalau followersnya kecil ya minatnya makin kecil lagi, nih.
Selain itu, kamu juga perlu menetahui apakah pengikut si influencer itu followers yang aktif atau pasif alias banyak followers karena ia membelinya. Hal tersebut tentu saja berdampak kembali pada kesia-siaan materi promosi yang ia sebarkan lewat sosial media atas info tentang produkmu itu. Secara logika, akun-akun palsu yang dihasilkan dari fitur jual beli followers itu sebagian besar hanya akun lama yang sudah tak aktif lagi bahkan kalau pun aktif sering kali akun tersebut milik orang yang berasal luar negeri. Kalau kamu dapat influencer yang sekilas terlihat tepat karena followersnya tinggi tapi ternyata pengikut palsu, ya tentu saja strategi marketing untuk produkmu itu auto sia-sia, ya.
2. Riwayat Persentase Engagement
Lebih lanjut dari pembahasan mengenai followers asli atau palsu dari seorang influencer yang hendak mempromosikan produkmu itu bisa kamu cek dari postingan sosial medianya, lho. Bagaimana sih caranya? Cukup mudah kok, kamu bisa lihat langsung bagaimana perbedaan antara jumlah pengikutnya dengan satu per satu postingan yang ada pada sosial media pribadinya dengan likes dan komennya. Misalnya saja kalau followersnya itu mencapai jutaan, akan tetapi jumlah likesnya justu kurang dari 100 bahkan hanya ada 5 komentar saja. Lantas, dengan begitu bukankah terdapat kemungkinan bahwa jutaan pengikut itu hanyalah sebuah pengikut palsu yang pasif? Rasanya iya, nih.
3. Cek Relevansi Brand
Cara selanjutnya untuk memilih influencer yang tepat yakni dengan memperhatikan apakah influencer yang hendak kamu ajak kerja sama untuk mempromosikan produkmu itu memiliki kesesuaian dengan branding yang kamu bangun, nih. Misalnya saja bisnis kamu berjalan dalam dunia fashion muslimah yakni mulai dari gamis, hijab, aksesoris serta make up halal dan sejenisnya, maka kamu harus memilih influencer yang memang memiliki kepribadian muslimah dan memang dikenal seperti itu oleh masyarakat secara luas. Jangan sampai deh kamu bekerja sama dengan influencer yang sukanya memakai pakaian mini sedang kamu ingin ia mempromosikan produk seorang muslimah, hal tersebut sungguh tak representasi, ya. Yang mana saat itu terjadi, bukannya promosi malah yang ada jadi bahan hujatan banyak netizen akibat apa yang ia sebar informasi terkait produk fashion muslimah itu nyatanya bukan kesehariannya. Selain terlihat tak natural ya otomatis masyarakat secara luas tak akan percaya dengan produk fashion muslimah yang influencer itu katakan, ya. Lantas, bagaimana sih cara relevansi antara branding pribadi seorang influencer dengan branding bisnis yang kamu bangun? Ya gampang saja kok tinggal kamu cek postingan-postingan pribadinya dan lihat bagaimana karakteristiknya terbangun.
4. Akun Social Media yang Dimiliki
Kali ini juga tak kalah penting, dimana kamu harus memastikan nih bahwa target calon konsumenmu itu menggunakan sosial media apa. Misalnya saja based on apa yang sedang viral, maka tik tok adalah sosial media yang tepat untuk menjadi media bagi influencer terpilih mempromosikan produkmu, yang mana terpilih ini atas dasar poin-poin di atas yakni jumlah followers yang cukup tinggi, pengikut yang real aktif alias bukan menggunakan fitur jual beli followers, juga adanya relevansi antara branding pribadi si influencer dengan branding dari bisnismu, ya.
5. Perhatikan Riwayat Feed Influencer
Pernah gak sih kamu mengikuti seorang influencer yang isis feed sosial medianya itu hanya promosi melulu? Rasanya cukup membosankan bahkan terkesan spamming hingga akun pribadi yang over komersil, nih. Cukup membosankan ini bahkan bisa berubah jadi ketidakpercayaan atas produk yang diinformasikan oleh akun publik yang over promosi di semua feed sosial medianya itu. Maka dari itu, pilihlah influenfer yang terkesan natural dalam memberikan informasi atas produkmu meski tujuan akhirnya itu ya promosi. Misalnya saja produk milikmu ini ialah obat jerawat, maka kamu bisa memilih seorang influencer yang suka posting pengalaman dan perjalanan wajahnya yang tengah berjerawat. Nah, di tengah postingan pribadi dalam feed sosial medianya itu ialah momen pas untuk memberikan informasi atas produkmu yang berselimut promosi itu, ya. Eitss, tapi jangan lupa cek kalau influencer tersebut masih terkenal netral alias belum pernah kerja sama dengan produk serupa yang jadi sainganmu. Hal tersebut supaya masyarakat yang follow influencer tersebut percaya bahwa ia hanya memakai produkmu saja, ya.
- Baca juga : Tertarik Bisnis yang Brandingnya Sudah Kuat? Jadi Mitra Franchise Chatime Indonesia Aja!
itulah cara cara unutk menentukan influencer untuk bisnis atau usaha mu, dan jika kamu tertarik untuk mengikuti kursus Vocasia, kamu bisa klik tautan dibawah ini, jangan sampa ketinggalan diskon!
Leave a Reply