Kamu berkeinginan untuk bercocok tanam sayuran seperti kangkung, bayam, atau sawi? Atau justru, kamu ingin membudidayakan buah-buahan seperti mangga, jambu, dan lain sebagainya? Jika jawabanmu ya, maka kamu harus memperhatikan aspek penting berikut ini sebelum mulai bercocok tanam tersebut. Apa aspek penting itu? Kesuburan tanah. Kesuburan tanah sangat penting dan harus diperhatikan ketika ingin bercocok tanam. Tentunya sebagai media tanam, tanah tersebut haruslah memiliki kandungan hara yang banyak di dalamnya. Hal itu agar ketika tumbuhan telah ditanam, ia bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Oleh karena itulah, kesuburan tanah menjadi salah satu hal yang harus diprioritaskan sebelum bertanam agar budidaya tersebut berhasil.
Bayangkan jika kamu tak mengecek kesuburan tanahnya dan langsung bercocok tanam di sana? Tentunya usahamu tersebut akan sia-sia semisal tanah tersebut merupakan tanah yang tak subur dan justru mematikan budidayamu. Nah, oleh karena itu, sebelum memulai bertanam, ada baiknya untukmu mengetahui ciri-ciri tanah yang subur dan tips-tips cara menangani tanah tak subur, sehingga bisa menjadi subur. Langsung saja, check this out.
CIRI TANAH SUBUR
1. Lapisan Humus yang Tebal
Ciri tanah subur yang #1 adalah tanah memiliki lapisan humus yang tebal. Penebalan lapisan humus tersebut manjadi tanda banyaknya bahan organik dan unsur hara di dalamnya. Oleh karena itu, semakin tebal lapisan humus yang dimiliki, semakin banyak juga bahan organik dan unsur hara pada tanah. Tentunya, hal tersebut juga akan berdampak baik pada tanaman yang akan ditanam.
- Baca juga : Mau tahu jenis kamera yang sering digunakan para Vlogger, Ini dia 5 Jenis Kamera para Vlogger
2. Kandungan pH yang Netral
Ciri tanah yang subur #2 adalah tanah memiliki kandungan pH yang netral yaitu sekitar 6 – 8. Adanya kandungan pH yang netral tersebut mengartikan bahwa di dalam tanah terdapat unsur kimiawi yang juga sama seimbangnya guna pertumbuhan tanaman. Lalu, bagaimana jika tanah memiliki pH yang terlalu asam? Lakukanlah pengapuran agar pH menjadi seimbang. Dan, bagaimana jika tanah memiliki pH yang terlalu basa? Kamu bisa memberikan sulfur atau belerang.
- Baca juga : Keunggulan & Kekurangan iPhone 13 Series
3. Kaya akan Biota Tanah
Ciri tanah yang subur #3 adalah tanah yang memiliki banyak biota di dalamnya. Biota tanah ini bisa berupa cacing, mikroorganisme, dan lain sebagainya. Banyaknya biota tanah yang hidup mengartikan bahwa tanah tersebut memiliki kandungan hara atau unsur organik yang banyak untuk diserap.
4. Tesktur Lempung
Ciri tanah yang subur #4 adalah tanah bertekstur lempung. Tekstur yang lempung ini menandakan bahwa tanah bisa mengikat berbagai mineral dengan baik. Tekstur lempung ini biasanya terletak di lapisan tengah tanah. Nah, selain itu, tanah harus memiliki kandungan pasir yang cukup. Hal itu agar air dapat terserap ke dalam tanah dan adanya drainase yang baik.
- Baca juga : Sejarah dan awal mula lahirnya teknik Fotografi
5. Vegetasi Tinggi
Ciri tanah subur yang terakhir adalah adanya vegetasi yang tinggi. Banyaknya tanaman yang tumbuh di tanah tersebut menandakan bahwa tanah tersebut memiliki kualitas yang baik untuk dijadikan media budidaya tanaman.
CARA MENGATASINYA
1. Rutin Pemberian Pupuk
Cara untuk membuat suatu tanah tandus berubah menjadi tanah yang subur, sehingga bisa dijadikan sebagai media tanam yang baik adalah dengan memberikan pupuk secara rutin. Suatu tanah yang tandus atau tak subur mengartikan bahwa tanah tersebut hanya memiliki sedikit unsur hara dan bahan organis di dalamnya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu upaya untuk membuat tanah tersebut memiliki keduanya ini. Pemberian pupuk inilah cara untuk meningkatkan unsur hara atau bahan organis di dalam tanah tandus tersebut. Kamu bisa memberikan pupuk kandang atau kompos ya!
- Baca juga : 6 Cara Budidaya Pohon Jati Agar Cepat Besar
2. Perbanyak Organisme Penyubur Tanah
Cara #2 untuk membuat tanah yang tandus menjadi subur yang bisa kamu lakukan selanjutnya adalah dengan memperbanyak organisme penyubur tanah. Apa saja mikroorganisme tanah tersebut? Jamur, cacing tanah, larva serangga, alga, nematode, protozoa, cyanobacteria, kumbang, semut, tungau, dan rayap. Nah, memangnya apa manfaat dari memperbanyak organisme tersebut? Mikroorganisme tersebut dapat melakukan dekomposer tanah, mendorong pertumbuhan tanaman, menguraikan polutan tanah, menjaga kebersihan air tanah, dan lain sebagainya.
Adanya berbagai manfaat tersebut tentunya akan sangat menguntungkan untuk proses budidaya yang akan kamu lakukan. Tetapi, bagaimana caranya untuk memperbanyak mikroorganisme tersebut? Kamu bisa menggunakan pupuk kandang pada tanah. Mengapa demikian? Hal itu karena pupuk kandang nantinya akan menjadi media pengembangbiakan alami dari mikroorganisme tersebut.
- Baca juga : 6 Cara Sukses Budidaya Jahe Merah dalam Polybag
3. Tutup Tanah dengan Mulsa
Cara untuk menyuburkan tanah #3 yang bisa kamu lakukan adalah menutup tanah dengan menggunakan mulsa. Apa itu mulsa? Mulsa adalah penutup tanah yang dimaksudkan untuk menjaga kelembaban tanah, mencegah tumbuhnya gulma di sekitar tanaman dan penyakit. Adanya penutupan tanah dengan mulsa tersebut tentunya akan menjaga kandungan hara yang telah diberikan (dengan pupuk dan sebagainya) tetap terjaga dan tidak diserap oleh gulma-gulma tersebut.
- Baca juga : Sejarah Bulu Tangkis di Tanah Air
- Baca juga : 6 Cara Budidaya Durian Musang King agar Cepat Berbuah
Untuk kamu yang ingin mendapatkan informasi-informasi lainnya, segera klik tautan berikut. Jangan lupa juga untuk mengikuti media sosial Instagram Vocasia untuk mengetahui update dan informasi terbaru mengenai kursus-kursus menarik dan edukatif yang pastinya sangat berguna untuk kamu!
Nikmati segala kursus online di berbagai topik dengan penawaran khusus yang menarik hanya di Vocasia berupa potongan harga yang sangat pas untuk kantongmu! Buat dirimu semakin mahir dan memiliki kemampuan dengan mengikuti kursus online hanya di Vocasia! Segera temukan kursus terbaru yang cocok untuk kamu hanya dengan klik tautan berikut.
Leave a Reply