Site icon Vocasia

20 Ciri Mental Breakdown, Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mental Breakdown adalah

Di zaman sekarang, orang-orang menganggap lebih baik mengejar kedamaian dalam kesendirian daripada mengejar pengakuan dalam kesengsaraan. Bagi sebagian orang, perilaku ini disebut sebagai upaya memproteksi diri demi menjaga kewarasan. Akan tetapi, sebaik apapun seseorang mencoba, tidak ada jaminan manusia bisa selalu hidup tanpa keresahan. Pasti ada saja tragedi yang membuat seseorang mengalami nervous breakdown atau yang lebih dikenal sebagai mental breakdown. Mental breakdown adalah kondisi yang umum terjadi ketika tuntutan hidup menjadi berlebihan secara fisik dan emosional.

Mengenal Mental Breakdown

Mental breakdown adalah istilah yang digunakan oleh orang-orang untuk menggambarkan situasi stres yang mengakibatkan kehidupan sehari-hari tidak bisa berjalan secara normal untuk sementara waktu. Istilah ini digunakan di masa lalu untuk mencakup berbagai gangguan mental tetapi kini sudah tidak digunakan lagi oleh para profesional kesehatan mental. Maka dari itu, mental breakdown bukanlah istilah medis dan tidak pula merujuk pada penyakit mental tertentu. Namun, bukan berarti mental breakdown adalah respons normal atau sehat terhadap stres. Mental breakdown mungkin mengindikasikan adanya masalah kesehatan mental mendasar yang membutuhkan perhatian, seperti depresi atau kecemasan.

Baca juga: Kenali Aktualisasi Diri, Karakteristik dan Penerapannya

Ciri-ciri Mental Breakdown

Ciri-ciri mental breakdown yang tampak pada seseorang bergantung pada masalah kesehatan yang mendasarinya dan bagaimana orang tersebut umumnya mengalami stres. Berikut adalah ciri-ciri mental breakdown yang mungkin dapat dikenali dengan mudah.

  1. Merasa lelah secara emosional dan fisik
  2. Merasa putus asa dan tidak berdaya
  3. Menganggap diri sendiri memiliki harga diri yang rendah
  4. Merasa cemas atau depresi
  5. Mudah menangis dan tersinggung
  6. Menarik diri atau menghindari rutinitas sosial
  7. Mengalami kesulitan bergaul
  8. Tidak produktif atau terganggunya aktivitas normal
  9. Tidak menunjukkan minat dan kurang termotivasi
  10. Mengalami kesulitan berpikir, fokus, atau mengingat
  11. Mengalami perubahan nafsu makan dan berat badan
  12. Bergerak atau berbicara lebih lambat dari biasanya
  13. Gangguan tidur (tidur terlalu lama atau terlalu sebentar)
  14. Gemetar
  15. Sering mengabaikan banyak hal
  16. Kehilangan minat pada seks
  17. Tidak mengurus diri sendiri
  18. Tidak bisa menoleransi orang lain
  19. Memiliki gejala kardiovaskular, seperti detak jantung yang cepat atau tidak teratur
  20. Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin mengalami ciri-ciri mental breakdown seperti psikosis, yang melibatkan halusinasi, paranoia, delusi, dan kurangnya wawasan.

Baca juga: Introvert atau Antisosial? Berikut Perbedaannya

Penyebab Mental Breakdown

Mental breakdown disebabkan oleh beban stres yang melebihi kapasitas yang dapat ditangani oleh tubuh. Beberapa penyebab umum dan faktor risiko dari kondisi mental breakdown meliputi:

Baca juga: Bantu Kesehatan Mental, Ini Dia 4 Manfaat Terapi Mindfulness

Cara Mengatasi Mental Breakdown

Cara untuk mengatasi mental breakdown bervariasi dan dapat berbeda-beda pada setiap individu. Seseorang mungkin harus menemui psikolog atau psikiater untuk berkonsultasi secara profesional. Jika kamu mulai merasakan ciri-ciri di atas atau stres yang berlebihan, segeralah mencari pertolongan seorang profesional. Hal-hal yang bisa dilakukan oleh orang yang sedang mengalami mental breakdown sebatas pada perawatan umum, seperti:

1. Merubah Gaya Hidup

Kelelahan mental adalah ciri umum dari mental breakdown. Istirahat sejenak untuk menghilangkan stress bisa menjadi perawatan rumahan yang efektif. Mengatur gaya hidup adalah perawatan umum yang dapat dilakukan orang yang sedang mengalami mental breakdown. Simak beberapa perubahan baik yang dapat membantu meringankan mental breakdown berikut.

2. Melakukan Pengobatan

Dokter mungkin akan meresepkan obat antidepresan atau anti-kecemasan untuk membantu mengatasi gejala yang menyertai mental breakdown. Jika kondisi mental breakdown juga menyebabkan insomnia, dokter mungkin akan meresepkan obat tidur. Gangguan tidur dapat memperparah stres dan kecemasan, bahkan memperburuk insomnia.

3. Psikoterapi

Psikoterapi atau yang dikenal juga sebagai terapi bicara adalah terapi yang dilakukan untuk membantu mengatasi gejala yang dirasakan seseorang ketika mengalami mental breakdown. Berbicara dengan profesional akan membantu memproses pikiran dan menciptakan solusi untuk mengurangi stres dan kecemasan. Manfaat dari psikoterapi, meliputi:

Mental breakdown bisa menyerang siapa saja, apalagi orang-orang yang sedang sangat produktif beraktivitas. Semakin banyak aktivitas, semakin banyak pula tantangan. Apabila segudang aktivitas beserta dengan tekanannya tidak bisa ditampung dan dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin seseorang akan terjebak dalam lingkaran setan mental breakdown. Dalam beberapa kasus, memang mental breakdown dapat ditangani secara mandiri tetapi masih besar kemungkinan kondisi mental breakdown membutuhkan penanganan tenaga profesional.

Apabila kamu merasa sedang dalam kondisi mental breakdown, jangan malu bercerita dan meminta pertolongan. Semakin cepat ditangani, semakin baik. Jangan sampai mental breakdown berujung pada jurang yang lebih dalam, seperti depresi. Mari jaga kewarasan diri dengan cara belajar ikhlas, kurangi beban kerja, perbanyak kegiatan positif, hidup sehat, dan jangan malu untuk meminta pertolongan.

Baca juga: Eating Disorder, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Exit mobile version