Ekonomi makro adalah ilmu yang mempelajari ekonomi dalam lingkup yang luas dan secara keseluruhan. Ekonomi makro bersifat umum dan selalu membahas dan menyelesaikan permasalahan secara garis besarnya saja. Macroekonomi sering digunakan untuk menganalisa dan merancang target-target kebijaksanaan yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi, inflasi, tenaga kerja dan keseimbangan neraca pembayaran yang berkesinambungan.
Baca Juga : Jenis-jenis Pasar Dalam Ekonomi
Studi ekonomi ini juga dapat digunakan untuk melakukan analisa terhadap produsen secara menyeluruh. Konsumen pun tak ketinggalan, ilmu ekonomi makro menganalisa mereka dalam konteks bagaimana mengalokasikan pendapatan untuk membeli produk barang dan menggunakan jasa.
Baca Juga : Breakevent Point
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan ekonomi makro itu? Apa tujuannya? Serta apa bedanya dengan ekonomi mikro? Yuk simak penjelasannya di bawah ini.
Baca juga: Apa itu Tindakan Ekonomi? Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Pengertian Ekonomi Makro
Berdasarkan buku Konsep Dasar Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi (2018) karya Thamrin, ekonomi makro adalah sebuah ilmu ekonomi yang mempelajari perekonomian sebuah negara secara komprehensif. Ekonomi jenis ini juga bisa menganalisis tentang produsen secara keseluruhan serta konsumen dalam pengalokasian pendapatan dalam membeli barang/jasa.
Baca Juga : Prinsip Dasar Akuntansi
Ekonomi makro ini biasanya membahas permasalahan-permasalahan besar seperti pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional. Kebijakan ekonomi makro biasanya dijalankan oleh pemerintah atau sebuah badan yang memiliki lingkup besar, seperti perusahaan yang berskala internasional.
Baca Juga : Prospek Kerja Jurusan Ekonomi Syariah
Dikutip dari Modul Pembelajaran Ekonomi kelas X (2020), ekonomi makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari mekanisme kerja perekonomian secara keseluruhan. Dengan demikian, hubungan kausal atau sebab akibat yang dipelajari dalam ekonomi makro adalah hubungan antarvariabel ekonomi aggregatif (secara keseluruhan).
Baca juga: Apa Itu Sistem Ekonomi Terpusat? Pengertian, Ciri-Ciri dan Negara yang Menganut
Tujuan Ekonomi Makro
1. Meningkatkan pendapatan nasional
Salah satu tujuan dari ekonomi makro di Indonesia adalah untuk meningkatkan pendapatan nasional Indonesia. Dengan mengetahui pendapatan nasional Indonesia, pertumbuhan ekonomi negara ini bisa terukur dengan baik. Selain itu, kebijakan-kebijakan ekonomi yang efektif dan efisien dapat meningkatkan pendapatan nasional Indonesia secara signifikan.
2. Menciptakan lapangan pekerjaan
Kebijakan yang dihasilkan dalam ekonomi makro bertujuan untuk mengatur penciptaan lapangan kerja. Dengan demikian, negara mampu meminimalisir pengangguran. Hal ini karena tingginya angka pengangguran akan membawa dampak buruk bagi sebuah negara. Tingginya tingkat pengangguran pada akhirnya hanya akan menjadi beban bagi perekonomian negara tersebut.
3. Mengendalikan inflasi
Salah satu terjadinya inflasi diakibatkan karena terjadinya permintaan terlalu besar terhadap suatu barang/jasa sehingga menyebabkan kenaikan harga. Jika inflasi terjadi, pertumbuhan perekonomian di Indonesia akan terhambat dan berpengaruh pada kenaikan harga barang yang sangat tinggi, peningkatan pengangguran, serta penurunan nilai mata uang. Penerapan kebijakan makro, seperti politik pasar terbuka, cash ratio, hingga politik diskonto sangat diperlukan untuk mencegah lajunya inflasi.
4. Membuat kondisi ekonomi yang stabil
Stabilitas ekonomi pada suatu negara meliputi kestabilan harga barang, lapangan pekerjaan, serta tingkat pendapatan masyarakat. Penerapan kebijakan ekonomi makro bertujuan untuk menstabilkan harga barang dan lapangan pekerjaan. Pada akhirnya kondisi ini akan memberikan dampak yang baik bagi suatu negara.
5. Menyeimbangkan neraca pembayaran luar negeri
Tujuan diperlukan adanya analisis mengenai macroeconomi di Indonesia adalah untuk menyeimbangkan neraca pembayaran luar negeri. Neraca pembayaran merupakan rangkuman dari berbagai transaksi, seperti transaksi keuangan antar penduduk baik di dalam maupun di luar negeri, pembelian dan penjualan barang/jasa, dan dana hibah dari negara asing dalam satu periode tertentu. Neraca pembayaran luar negeri harus seimbang guna menghindari terjadinya defisit neraca pembayaran luar negeri.
Baca juga: Bagaimana Sih Karakteristik Pertumbuhan Ekonomi Itu? Cek Jawabannya di Sini!
Perbedaan Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro
Berikut perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro jika dilihat dari segi ruang lingkup yang dipelajari dalam ilmu ekonomi:
Ruang Lingkup Ekonomi Makro
Berikut merupakan ruang lingkup ekonomi makro antara lain:
- Penghitungan pendapatan nasional.
- Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian dua sektor.
- Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sector
- Uang bank dan pencipta uang.
- Kebijakan fiskal dan sistem perpajakan.
- Pasar uang dan pasar tenaga kerja.
- Kebijakan moneter dan uang yang beredar.
- Teori inflasi.
- Perdagangan luar negeri, nilai valuta asing, dan neraca pembayaran.
- Perdagangan luar negeri dan tingkat keseimbangan pendapatan nasional.
- Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi.
Ruang Lingkup Ekonomi Mikro
Sedangkan ruang lingkup ekonomi mikro sebagai berikut:
- Permintaan, penawaran, dan keseimbangan harga pasar.
- Elastisitas permintaan, biaya produksi, penerimaan produsen, dan laba.
- Teori perilaku konsumen.
- Teori produksi, biaya produkasi, penerimaan produsen, dan laba.
- Pasar persaingan sempurna.
- Pasar monopoli.
- Permintaan akan input.
- Pasar oligopoli.
- Pasar persaingan monopolistik.
- Mekanisme harga dan distribusi pendapatan.
Tujuan dan Analisis
Perbedaan ekonomi mikro dan makro lainnya adalah dari tujuan analisisnya. Tujuan dari ekonomi mikro adalah sebagai cara untuk mengalokasikan sumber daya untuk mendapatkan keuntungan seperti yang diharapkan. Lain halnya, dengan macroeconomi yang lebih mengutamakan pengaruh dari kegiatan ekonomi sendiri dalam skala nasional maupun internasional.
Harga Komoditas Barang
Komoditas sendiri memiliki sebuah arti yaitu suatu produk atau jasa yang diperjualbelikan secara nyata sehingga dapat digunakan untuk kegiatan transaksi dalam waktu yang panjang. Dalam ekonomi makro sesuatu yang dapat diperjualbelikan adalah yang memiliki indeks yang lebih besar karena mencakup negara. Berbanding terbalik dengan ekonomi mikro yang hanya dapat meliputi kebutuhan sehari-hari seperti sandang dan pangan.
Baca Juga : Karakteristik Keuangan
Fungsi dan Manfaat
Keduanya memiliki fungsi serta manfaat yang berbeda. Jika ekonomi mikro memiliki manfaat untuk menentukan sebuah produk. Lain halnya, dengan ekonomi makro yang lebih mengutamakan keseimbangan dalam penyelesaian masalah ekonomi.
Baca juga: Apa itu Motif Ekonomi? Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Contohnya
Demikianlah ulasan tentang ekonomi makro dan tujuan, serta bedanya dengan ekonomi mikro. Perlu diingat bahwa kuatnya perekonomian dalam negeri ditopang oleh berbagai jenis komoditas, baik yang berasal dari perindustrian, sumber daya alam, dan sebagainya. Terkelolanya dengan baik sumber daya dalam negeri akan memberikan peran signifikan pada pengembangan ekonomi negara.
Baca Juga : Kebijakan Fiksal