Tanggal:15 November 2024

Filantropi: Pengertian, Tujuan, dan Contoh

Manusia tidak bisa dipisahkan dari rasa saling mencintai dan menyayangi, itulah konsep yang diistilahkan dengan Filantropi. Filantropi dalam bahasa Indonesia, yaitu “kemurahan hati” dan “kasih sayang” kepada sesama. Rasa ini telah menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan bagi kehidupan masyarakat Indonesia.

Charity Charity Foundation (CAF) dalam World Giving Index Report 2018, mengemukakan dalam surveinya bahwa Indonesia menduduki peringkat negara paling dermawan di dunia. Hal ini tidak terlepas dari gotong royong, persatuan dan budaya tradisional yang ada hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Konsep filantropi termasuk peduli antara si kaya dan si miskin, si “kuat” dan si “lemah”, si “beruntung” dan si “malang”, dan lainnya. Dalam perkembangannya, konsep filantropi dapat diartikan lebih luas, yang tidak hanya terkait dengan kegiatan berdonasi, tetapi juga bagaimana efektifitas kegiatan “berdonasi” (baik materi maupun nonmateri) dapat mendorong perubahan kolektif dalam masyarakat.

Baca juga: Apa Itu Mobilitas Sosial? Ini Ciri-Ciri Dan Contohnya

Pengertian Filantropi

Ilustrasi Filantropi (Sumber: freepik.com)

Filantropi berasal dari dua kata Yunani, yaitu philos yang berarti cinta dan anthropos berarti kemanusiaan. Jika digabungkan berarti perilaku orang yang mencintai sesama manusia dan nilai kemanusiaannya sehingga dapat menyumbangkan waktu, uang, dan tenaga untuk membantu sesama.

Tradisi filantropi sudah ada sejak Yunani kuno dan Roma menyumbangkan propertinya ke perpustakaan dan pendidikan, dan juga di Mesir kuno, mereka menyumbangkan tanah mereka untuk digunakan para pemimpin agama.

Filantropi dilakukan atas dasar hati nurani yang ikhlas dan tulus tanpa pamrih. Kebanyakan saat ini filantropi dilakukan oleh orang kaya kepada orang yang membutuhkan dalam hal ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan lainnya. Namun, bukan berarti makna filantropi harus dari orang yang kaya ke orang miskin saja, tetapi hakikatnya semua orang yang membutuhkan bantuan harus ditolong.

Tidak terkecuali orang kaya apabila membutuhkan bantuan harus ditolong, meskipun yang menolong adalah orang miskin. Filantropi tidak selalu berupa uang, namun, bisa juga dalam bentuk tindakan, seperti menyingkirkan bahaya dari jalan, memuliakan tamu, dan lainnya.

Tujuan Filantropi

Ilustrasi Berbagi (Sumber: freepik.com)

Pengembangan filantropi dimaknai sebagai upaya berbagi sumber daya dan upaya terorganisir untuk manfaat strategis jangka panjang dan berkelanjutan. Hal yang menarik tentang kegiatan amal dalam beberapa tahun terakhir ini adalah penggunaannya yang semakin meningkat.

Filantropi agama misalnya, kini tidak hanya sebatas membangun masjid, bencana, bahkan membantu anak yatim piatu, tetapi juga memasuki wilayah yang lebih strategis. Misalnya, dalam pemberdayaan ekonomi, perempuan, anti korupsi, advokasi buruh migran, pemberdayaan tenaga kerja, dll.

Ini membedakan filantropi dengan lainnya, karena tindakan tersebut dilakukan secara terorganisir sehingga dapat menyelesaikan masalah secara fundamental, filantropi adalah pemberian langsung dan hanya dapat mengatasi gejala tentang kemanusiaan. Pengertian filantropi juga sedikit berbeda dengan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), karena memiliki cakupan pengaruh yang lebih luas dan tidak terbatas pada bisnis inti tertentu.

Dengan cara ini, walaupun beberapa perusahaan telah melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, mereka tetap terus melakukan kegiatan amal karena ingin melaksanakan kegiatan dengan pengaruh yang lebih luas.

Baca juga: Apa Itu NGO? Berikut Jenis, Pendanaan, Dan Perannya

Perusahaan yang Bagian dari Filantropi

Ilustrasi Donasi (Sumber: freepik.com)

Berbagai perusahaan mengembangkan aspek filantropi menjadi CSR (Corporate Social responsibility), salah satu contohnya adalah Yayasan Danamon Peduli. Namun, ada juga peruhaan yang berinisiatif untuk memisahkan antara organisasi amal dan organisasi yang bertanggung jawab dengan aspek sosial perusahaan, seperti perusahaan Andro, yang didirikan oleh Adaro Foundation yang bertugas untuk menampung kegiatan amal, dan PT Adaro Energy, TBK, yang memiliki devisi CSR.

Yayasan Amal Indonesia sendiri didirikan untuk mendorong banyak organisasi amal di Indonesia untuk meningkatkan kemampuan dan mendorong potensi amal mereka, yang diperkirakan skalanya mencapai Rp200 triliun. Selama ini dana yang terkumpul secara terorganisir masih sangat kecil.

Potensi sebenarnya besar, tetapi tidak dikelola dengan baik. Meskipun badan amal membutuhkan database untuk memelihara donatur, kebanyakan orang masih menyumbang secara langsung, beberapa di antaranya menyumbang secara anonim. Minimnya nilai dalam pengelolaan dana zakat di Indonesia ini disebabkan kurangnya dukungan dan kebijakan pemerintah untuk mendorong filantropi di Indonesia, termasuk insentif pajak yang dinilai kecil.

Contoh Filantropi

Ilustrasi Pembagian Donasi (Sumber: freepik.com)

1. Yayasan Hadji Kalla

Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan Islam Hadji Kalla atau disingkat dengan Yayasan Kalla, didirikan pada 24 April 1984 yang merupakan milik Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. Melalui yayasan ini, Kalla Group menjalankan program CSR dan menyalurkan dana zakat perusahaan.

Setiap tahunnya, yayasan ini akan menyisihkan Rp34 miliar dari 16 anak perusahaan Kalla Group. 16 anak perusahaan tersebut terbagi dalam enam kelompok sektor dari berbagai bidang, seperti Kalla Automotive, Kalla Transport & Logistics, Development & Constructions, Kalla Manufacture, serta Kalla Energy dan Yayasan.

2. Ancora Foundation

Yayasan ini didirikan oleh Gita Wirjawan yang bergerak di bidang pendidikan, dengan memberikan beasiswa bagi putra-putri terbaik di Indonesia. Berdiri pada tahun 2009, lembaga ini memiliki tujuan untuk melahirkan calon-calon pemimpin masa depan yang berkualitas

 3. Tanoto Foundation

Tanoto Foundation didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto untuk mendukung upaya penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Adapun strategi Tanoto Foundation terfokus dalam tiga bidang, yaitu pendidikan, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan kualitas hidup.  Selain mendapatkan dukungan keuangan dan uang saku, penerima beasiswa Tanoto Foundation juga mendapatkan konseling serta pelatihan peningkatan kemampuan soft skills.

4. CT Arsa

Pengusaha ternama Chairul Tanjung beserta sang istri Anita Ratnasari Tanjung membentuk CT ARSA Foundation. Adapun visinya adalah memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan yang berkualitas serta optimalisasi kesehatan bagi masyarakat Indonesia yang kurang mampu. Yayasan ini pertama kali memulai langkahnya dengan mendirikan Rumah Anak Madani di Deli Serdang untuk membantu anak-anak korban tsunami Aceh pada tahun 2005.

5. Eka Tjipta Foundation

Organisasi nirlaba ini merupakan milik dari keluarga Eka Tjipta Widjaja dan telah berdiri sejak tahun 2006. Yayasan ini juga salah satu wadah kegiatan sosial perusahaan-perusahaan di bawah bendera Sinarmas. Sebelumnya, Eka Tjipta Widjaja sendiri merupakan pemilik Sinar Mas Group yang bergerak di bidang perkebunan, pulp and paper, properti, keuangan, dan energi. Nilai kekayaannya mencapai US$13,9 miliar atau naik dari US$10,8 miliar yang dikantonginya pada tahun lalu.

Baca juga: Cara Daftar Beasiswa Kuliah S1 Dan S2 2022

Demikian penjelasan tentang pengertian, tujuan, dan contoh filiantropi yang dapat kamu ketahui dan terapkan dalam kehidupan. Ingat, sudah menjadi kodrat manusia untuk saling tolong menolong dan melangkah bersama demi mewujudkan Indonesia lebih jaya.

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *