Tanggal:22 November 2024

5 Fungsi Utama Pers beserta Karakteristiknya

Pers mengandung dua arti. Arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit, pers hanya menunjuk kepada media cetak berkala, seperti surat kabar, tabloid, dan majalah. Sedangkan dalam arti luas, pers bukan hanya menunjuk pada media cetak berkala. Melainkan juga mencakup media elektronik auditif dan media elektoronik audivisual berkala. Seperti radio, televisi, film, dan media online internet. 

Fungsi Utama Pers

Kursus online belajar grammar vocasia

Dalam berbagai literatur komunikasi dan jurnalistik disebutkan, terdapat lima fungsi utama pers yang berlaku universal. Disebut universal, karena kelima fungsi tersebut dapat ditemukan pada setiap negara di dunia yang menganut paham demokrasi. Dilansir dari buku Jurnalistik Indonesia (2015), berikut adalah lima fungsi utama pers:

1. Informasi

Sebuah informasi(pexels.com/kaboompics)

Fungsi pertama dari lima fungsi utama pers ialah menyampaikan informasi secepat-cepatnya kepada masyarakat yang seluas-luasnya. Setiap informasi yang disampaikan harus memenuhi kriteria dasar sebagai berikut: 

  • Aktual
  • Faktual
  • Menarik atau penting
  • Benar
  • Lengkap-utuh
  • Jujur-adil
  • Berimbang
  • Relevan
  • Bermanfaat
  • Etis

2. Edukasi

Mendidik(pexels.com/pixabay)

Apapun informasi yang disebarluaskan pers hendaknya dalam kerangka mendidik (to educate). Inilah antara lain yang membedakan pers sebagai lembaga kemasyarakatan dengan lembaga kemasyarakatan yang lain. Sebagai lembaga ekonomi, pers memang dituntut berorientasi komersial untuk memperoleh keuntungan finansial. Namun orientasi dan misi komersial itu, sama sekali tidak boleh mengurangi, apalagi meniadakan fungsi dan tanggung jawab sosial pers. Dalam melaporkan berita pers memberikan tinjauan atau analisis atas berbagai peristiwa yang terjadi. Selain itu pers turut ikut serta berperan dalam mewariskan nilai-nilai luhur universal, nilai-nilai dasar nasional. Serta nilai budaya-budaya lokal dari satu generasi ke generasi berikutnya secara estafet.

3. Koreksi

Mengawasi(pexels.com/rodnae production)

Pers adalah pilar demokrasi keempat setelah legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Dalam kerangka ini, kehadiran pers dimaksudkan untuk mengawasi atau mengontrol kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif agar kekuasaan mereka tidak menjadi korup dan absolut.

4. Rekreasi

Piknik(pexel.com/thirdman)

Fungsi keempat pers adalah menghibur. Pers harus mampu memerankan dirinya sebagai wahana rekreasi yang menyenangkan sekaligus yang menyehatkan bagi semua lapisan masyarakat. Artinya apapun pesan rekreatif yang disajikan, mulai dari cerita pendek sampai kepada teka-teki silang dan anekdot tidak boleh yang bersifat negatif. Pers harus jadi sahabat setia pembaca yang menyenangkan.

5. Mediasi

Fasilitator(pexels.com/andrea piacquadio)

Dalam arti ini mediasi artinya penguhubung. Bisa juga disebut sebagai fasilitator atau mediator. Setiap hari pers melaporkan berbagai peristiwa yang terjadi di dunia dalam lembaran-lembaran kertas yang tertata rapi dan menarik. Dengan kemampuan yang dimilikinya, pers telah menghubungkan berbagai peristiwa yang terjadi di berbagai belahan bumi.

Karakteristik Pers

Karakteristik adalah ciri-ciri spesifik. Setiap media memiliki karaktersitik sendiri yang sekaligus membedakannya dengan media lain. Dari karakteristik itulah lahir sebuah identitas. Dilansir dari buku Jurnalistik Indonesia,  karya Drs. AS Haris Sumadiria M.Si, pers memiliki lima ciri spesisifik yang sekaligus menjadi identitas dirinya. Berikut dibawah ini penjelasannya:

1. Periodesitas

Tepat waktu(pexels.com/skyler kang)

Periodesitas artinya pers harus terbit secara teratur, periodik. Misalnya setiap hari, seminggu sekali, dua minggu sekali, satu bulan sekali, atau tiga bulan sekali. Pers yang terbit setiap hari pun harus tetap konsisten dalam pilihannya, apakah terbit pada pagi hari atau pada sore hari. Sekali pagi hari seterusnya harus pagi hari. begitu juga sebaliknya sekali sore hari seterusnya harus sore hari. Kecuali kalau ada perubahan haluan yang diputuskan melalui rapat paripurna manajemen. 

2. Publisitas

Khalayak sasaran(pexels.com/mentatdgt)

Publisitas, berarti pers ditunjukkan kepada khalayak sasaran umum yang sangat heterogen. Disebut heterogen menunjuk pada dua dimensi yaitu geografis, dan psikografis. Geografis menunjuk pada data administrasi kependudukan, seperti jenis kelamin, kelompok usia, tingkat pendidikan, agama, dan lainnya. Sedangkan psikografis menunjuk pada karakter, sifat kepribadian, kebiasaan, dan adat istiadat.

3. Aktualitas

Selalu update(pexels.com/olya kobruseva)

Aktualitas, berarti informasi apapun yang disuguhkan media pers harus mengandung unsur kebaruan, menunjuk kepada peristiwa yang benar-benar baru atau sedang terjadi. Secara teknis jurnalistik, aktualitas mengandung tiga dimensi: kalender, waktu, masalah. Pertama, aktualitas kalender, berarti merujuk kepada berbagai peristiwa yang tercantum atau terjadwal dalam kalender. Baik kalender akademik, pemerintahan, umum, dan sebagainya.

Kemudian yang kedua aktualitas waktu berkaitan dengan peristiwa yang baru terjadi, atau sesaat lagi akan terjadi. Seperti peristiwa kerusuhan disuatu kota, atau bom meledak. Selanjutnya yaitu aktualitas masalah, berhubungan dengan peristiwa yang dilihat dari topiknya. Dalam hal ini aktualitas masalah harus mencerminkan fenomena yang terjadi di masyarakat. Contohnya pemberitaan mengenai pelanggaran HAM, kolusi korupsi nepotisme, dan lainnya.

4. Universalitas

Aneka ragam informasi(pexels.com/pixabay)

Berkaitan dengan kesemestaan pers dilihat dari seumbernya dan dari keanekaragaman materi isinya. Dilihat dari sumbernya, berbagai peristiwa yang dilaporkan pers berasal dari empat penjuru mata angin. Dari Utara, Selatan, Barat, Timur. Sedangkan dilihat dari materi isinya, sajian pers terdiri dari aneka macam yang mencakup tiga kelompok besar. Apa saja itu ? yakni kelompok berita (news), kelompok opini (views), kelompok iklan (advertising). Betapapun demikian, karena keterbatasan halaman, isi media pers harus tetap selektif dan terfokus.

5. Objektivitas

Tindakan(pexels.com/pixabay)

Objektivitas merupakan nilai etika dan moral yang harus dipegang teguh oleh surat kabar dalam menjalankan profesi jurnalistiknya. Setiap berita yang disuguhkan itu harus dapat dipercaya dan menarik perhatian pembaca, tidak mengganggu perasaan dan pendapat mereka. Surat kabar yang baik harus dapat menyajikan hal-hal yang faktual apa adanya, sehingga kebenaran isi berita yang disampaikan tidak menimbulkan tanda tanya.

Nah itu tadi lima fungsi utama pers beserta karakteristik pers. Semoga artikel ini bermanfaat. Bagaimana pendapatmu mengenai penjelasan diatas, komen dibawah ya!

Baca Juga : 11 Kriteria Umum Nilai Berita Menurut para Ahli

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *