Siapa disini yang belum pernah bermain video game? Pasti sudah pernah dong, tapi kamu penasaran ga sih siapa yang membuat game tersebut jadi asyik dan seru? Nah, jawabannya adalah Game Designer. Di artikel ini, minvo akan bahas seputar Game Designer, mulai dari pengertian, tugas, skill yang dibutuhkan, hingga tips menjadi Game Designer, disimak terus ya!
Apa Itu Game Designer?
Game Designer adalah seseorang yang bertugas untuk menciptakan sebuah konsep video game baik itu video game di smartphone, konsol, website, dan lain sebagainya. Seorang game designer akan menuliskan konsep dari video game yang ingin diciptakannya, mulai dari ide dasar dari video game, termasuk ceritanya dan seberapa sulitnya. Selain itu, seorang Game Designer juga bertanggung jawab merancang bagaimana tampilan dan cara bermain game tersebut. Tentunya mereka tidak sendirian, Game Designer akan berkerja sama dengan tim lain untuk mewujudkan ide mereka dan melakukan pengujian terhadap user.
Baca Juga: Prinsip Dasar Desain Grafis Yang Wajib Diketahui Calon Desainer!
Tugas dan Tanggung Jawab Game Designer
Seorang Game Designer mempunyai beberapa tugas dan tanggung jawab, di antaranya:
- Plot dan Storyine yang Ciamik: Game Designer nulis cerita atau plot yang bikin kita betah mainin game tersebut. Mereka mengatur sebuah alur cerita biar jadi petualangan yang seru.
- Karakter yang Tidak Terlupakan: Mereka juga menentukan karakter-karakter di dalam game. Mulai dari hero-heronya sampai musuhnya, semuanya dipikirkan oleh Game Designer.
- Peta, Skenario, dan Tingkat Kesulitan:Seorang Game Designer mengatur sebuah peta di dalam game, membuat skenario yang menarik, dan menentukan seberapa sulit permainan tersebut di mainkan. Jadi, mereka yang membuat kita merasa tertantang ketika bermain game tersebut.
- Cara Menang atau Kalah: Mereka atur gimana caranya kita bakal menang atau kalah dalam permainan. Ini yang bikin kita ngerasa senang atau kecewa setelah main.
- User Interface yang Nyaman: Game Designer juga terlibat dalam menciptakan user interface, atau antarmuka pengguna. Mereka ngatur tampilan game supaya enak dipandang dan gampang dimengerti.
Jadi, Game Designer tuh kayak jagoan di belakang layar yang bikin semua elemen penting di dalam game jadi keren dan bikin ketagihan buat dimainin!
Skill yang Harus Dimiliki Seorang Game Designer
Dilansir dari Indeed, ada beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang Game Designer, yaitu:
- Programming Skills: pemahaman dasar tentang pemrograman membantu Kamu berkomunikasi secara efektif dengan tim pengembang, memastikan visi design diimplementasikan dengan baik.
- Storytelling Skills: keterampilan ini sangat menarik karena membantu menciptakan pengalaman game yang lebih mendalam dan memikat pemain melalui narasi yang kuat.
- Communication Skills: Komunikasi yang jelas membantu Game Designer menyampaikan ide-ide desainnya kepada tim dengan tepat, memfasilitasi kerja sama yang efisien.
- Collaboration Skills: Bekerja sama dengan berbagai anggota tim membutuhkan keterampilan kolaborasi yang baik, memastikan bahwa semua aspek game terintegrasi harmonis.
- Creativity Skills: Kemampuan untuk berpikir kreatif dan inovatif memungkinkan Game Designer menciptakan konsep-konsep unik yang membedakan sebuah game dari yang lain.
- Interface Design Skills: Keterampilan desain antarmuka pengguna (UI) membantu menciptakan pengalaman bermain yang intuitif, memandu pemain melalui game dengan mudah.
- Data Visualisation Skills: Mampu mengolah dan menyajikan data secara visual membantu Game Designer membuat keputusan yang didasarkan pada informasi yang jelas dan terstruktur.
- Graphic Design Skills: Keterampilan desain grafis diperlukan untuk menciptakan elemen visual yang menarik, memperkaya estetika game dan memberikan pengalaman visual yang memukau.
Dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan ini, seorang Game Designer dapat membantu membentuk permainan yang tak terlupakan. Jangan lupa untuk menjelajahi kursus yang ditawarkan oleh Vocasia untuk memperkuat fondasi keterampilan Anda dalam dunia desain game!
Jenjang Karier Game Designer
- Designer Pemula: Sebagai seorang Desainer Pemula, biasanya Kamu akan memulai dengan tugas-tugas yang diberikan oleh Desainer Senior atau tim yang lebih berpengalaman. Kamu akan bekerja sesuai arahan mereka, belajar dari pengalaman, dan membangun dasar pengetahuan.
- Designer Mid Level: Setelah beberapa waktu dan pengalaman, terdapat posisi Mid Level sebelum mencapai posisi Senior Designer. Pada tahap ini, Kamu mungkin sudah memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam proyek dan dapat berkontribusi lebih banyak dalam pengambilan keputusan desain.
- Designer Senior: Sebagai seorang Desainer Senior, Kamu akan memiliki peran yang lebih dominan. Mungkin Kamu akan menjadi Lead Level Designer atau memiliki tanggung jawab yang signifikan dalam mengarahkan tim dan proyek-proyek desain yang lebih kompleks.
- Designer Director: Puncak karier Game Designer adalah mencapai posisi Direktur Desain atau Head of Designer. Di sini, Kamu akan memimpin secara langsung pembuatan konsep desain sebuah game dari awal sampai akhir (A sampai Z). Tanggung jawab ini mencakup mengambil keputusan tingkat tinggi, membimbing tim desain, dan menciptakan visi kreatif perusahaan.
Gaji Game Designer
Gaji seorang Game Designer sangat lah bervariasi, tergantung dari posisi jabatan. Umumnya seorang Game Designer pemula akan mendapatkan minimal gaji Rp5.000.000 – Rp8.000.000 per bulan.
Perbedaan Game Designer dan Game Programmer
1. Game Designer
Tugas Utama:
- Membuat konsep dan desain keseluruhan game, termasuk cerita, karakter, dan tampilan permainan.
- Menentukan bagaimana pemain akan berinteraksi dengan game dan menciptakan pengalaman yang menyenangkan.
Keterampilan utama:
- Kreativitas untuk mengembangkan ide
- Pemahaman tentang preferensi dan kebutuhan pemain.
2. Game Programmer
Tugas utama:
- menerjemahkan desain game menjadi kode komputer yang dapat dijalankan
- Menangani aspek teknis seperti grafis dan kecerdasan buatan dalam game.
Keterampilan utama:
- Pemahaman mendalam tentang bahasa pemrograman dan teknologi game
- Kemampuan pemecahan masalah yang tinggi
Tips Menjadi Seorang Game Designer
Mau jadi seorang game designer? Ikuti tips berikut ini:
Baca Juga: 10+ Desainer Grafis Terkenal Di Indonesia Dan Dunia
- Mainkan Banyak Game: Bermain game dari berbagai genre membantumu memahami variasi desain dan mekanika permainan yang berbeda.
- Pelajari Dasar-dasar Desain Game: Menguasai dasar-dasar desain seperti kreativitas, storytelling, dan cara berpikir analitis akan sangat membantumu.
- Mulai Menciptakan Game Sederhana: Cobalah membuat game sederhana untuk mempraktikkan ide-idemu dan memahami bagaimana desain game bekerja. Kamu bisa lho menciptakan game sederhana dengan mengikuti kursus “Buat Game Dengan Mudah Tanpa Harus Jago Coding” di kursus ini kamu akan belajar bagaimana membuat game dari 0 dengan interface yang sederhana.
- Belajar dari Komunitas Game: Bergabung dengan forum atau komunitas game, seperti Discord atau Reddit, bisa memberimu wawasan berharga dari para profesional dan sesama penggemar game.
- Buat Portofolio yang Kuat: Buatlah prototipe game atau karya-karya kreatif lainnya untuk portfolio, ini bisa menjadi bukti kemampuanmu kepada HR. Jika kamu sudah mengikuti kursus game di Vocasia, kamu bisa memasukannya ke dalam portofolio kamu.
- Jaringan dan Hubungan: Bangun hubungan dengan orang-orang di industri game, baik melalui acara, konferensi, atau platform online. Jaringan ini bisa membantumu mendapatkan peluang pekerjaan atau proyek.
Sekarang, setelah memahami berbagai tips dan peluang yang ada, perjalananmu sebagai seorang Game Designer semakin dekat. Ingatlah, setiap langkah yang kamu ambil membawa pengalaman berharga untuk mengasah keterampilanmu.
Jangan lupa, Vocasia hadir dengan kursus “Buat Game Dengan Mudah Tanpa Harus Jago Coding” yang dirancang khusus untuk mempermudah perjalananmu dalam dunia desain game. Dengan materi yang disusun secara terstruktur dan mentor yang berpengalaman, kamu akan mendapatkan panduan yang tepat untuk mengembangkan keterampilan desain game tanpa harus menjadi ahli dalam coding.
Leave a Reply