Pada anatomi terdapat judul, tanggal, perangkai, tubuh, kaki berita maupun teras berita. Teras berita sendiri merupakan bagian yang paling terpenting dalam berita. Menempati alinea atau paragraf pertama, teras berita mencerminkan isi pokok dari berita tersebut. Berdasarkan sumber dari buku Jurnalistik Indonesia (2017). Dilihat dari segi jenisnya, teras berita terbagi ke dalam sedikitnya 12 (dua belas) jenis. Berikut adalah pemaparan secara lengkapnya. Simak dibawah ini yuk!
12 Jenis Teras Berita dalam Jurnalistik
1. Who Lead (Teras Berita Siapa)
Di dalam teras berita siapa (who lead). Dipilih dengan pertimbangan unsur siapa atau pelaku peristiwa memiliki nilai berita (news value) yang lebih besar, kuat, atau lebih tinggi. Dibandingkan dengan unsur-unsur yang lain. Seperti unsur apa (what), kapan (when), tempat (where), mengapa (why), dan bagaimana (how). Dalam teori jurnalistik dikenal ungkapan, names makes news: nama membuat berita. Orang besar, penting, terkemuka, punya kedudukan, punya jabatan, public figure, masuk dalam kategori itu. Apapun yang mereka katakan dan mereka lakukan, pastilah menarik atau penting untuk dijadikan berita.
Selanjutnya, teras berita siapa (who lead) dibagi atas dua dua jenis, teras berita siapa individu dan teras berita siapa institusi. Pertama, teras berita siapa individu. Berarti pelaku peristiwanya menunjuk kepada seseorang, lengkap berikut nama, identitas, pekerjaan, profesi, atau kedudukan dan jabatan yang disandangnya. Kedua, teras berita siapa institusi, berarti pelaku peristiwanya bukanlah individu atau perseorangan. Melainkan suatu institusi, lembaga, atau organisasi.
- Baca Juga : Arti, Fungsi, dan Pedoman Penulisan Intro Feature
- Baca Juga : Begini Nilai Pesan Moral Cerita Feature
2. What Lead (Teras Berita Apa)
Teori jurnalistik mengingatkan, nilai berita tidak hanya menunjuk pada siapa yang menjadi pelaku peristiwa. Nilai berita juga bisa ditentukan oleh apa peristiwa yang terjadi. Sebagai contoh, pesawat terbang jatuh, kapal tenggelam, pasar musnah terbakar, pemukiman terendam. Semuanya menunjuk kepada kekuatan peristiwa. Bukan menyebut nama seseorang atau sekelompok orang yang menyatakan atau bahkan yang menjadi penyebab musibah tersebut.
Ketika diurai tentang motif, latar belakang, atau penyebab munculnya peristiwa itu. Barulah disebut beberapa nama atau sejumlah nama orang. Jadi, sekali lagi nilai berita terletak pada apa yang terjadi, bukan terletak pada siapa yang mengatakan peristiwa itu terjadi.
3. When Lead (Teras Berita Kapan)
Cara termudah mengenali when lead adalah dengan menemukan pernyataan tentang waktu pada awal kalimat teras berita. Seperti pukul (jam-menit-detik), nama hari, pekan, bulan, tahun, windu, dasawarsa, abad.
Menurut teori jurnalistik, manusia tidak sekadar ingin mengetahui peristiwa apa, dan siapa pelaku peristiwanya. Kita juga kerap ingin mengetahui, kapan sebenarnya peristiwa itu terjadi. Dari jawaban tentatif (sementara) yang diperoleh, biasanya muncul sederet pertanyaan yang diawali dengan kata mengapa. Contohnya, mengapa peristiwa itu terjadi malam hari dan bukan pada hari.
Semua itu, pada akhirnya menjadi dasar keputusan reporter dan editor. Mengapa berita yang ditulis dan di editnya harus menggunakan when lead.
4. Where Lead (Teras Berita Di mana)
Teori jurnalistik mengingatkan, faktor lokasi atau tempat, sering menjadi penyebab pemicu peristiwa yang sangat mengejutkan. Sebagai contoh, tak ada bencana yang paling dahsyat dan paling mengerikan dalam satu abad terakhir di Indonesia. Kecuali gempa dan gelombang tsunami di Aceh dan Sumut pada 26 Desember 2004. Setidaknya seratus ribu orang tewas dan belasan ribu lainnya dinyatakan hilang. Hal itu menunjukkan membuat berita yang ditulis dengan format where lead, menjadi semakin tinggi nilai jualnya. Berita itu dihargai sangat mahal (saleable).
5. Why Lead (Teras Berita Mengapa)
Dalam teori jurnalistik dikenal salah satu kriteria nilai berita (news value) yang mampu melakukan eksplanasi. Sekaligus prediksi tentang penyebab sekaligus dampak dari suatu peristiwa yang terjadi di suatu tempat, kota, atau negara. Kriteria itu yakni
news has impact. Artinya berita adalah apa saja yang menimbulkan dampak, akibat, atau terjadinya perubahan dalam kehidupan individu dan kolektif. Baik suatu kelompok, masyarakat, dan bahkan suatu bangsa.
Misalnya, kenaikan harga barang dan jasa seperti bahan bakar minyak (BBM), tarif angkutan umum, tarif jasa telepon. Tentunya dipastikan selalu mengundang berbagai protes penolakan di mana-mana. Alasannya sangat jelas. Dampaknya pada kehidupan sosial ekonomi dan budaya masyarakat sangat luas.
- Baca Juga : 3 Tipologi Pers dalam Jurnalistik, Beserta Penjelasannya
- Baca Juga : 5 Jenis Wilayah dan Sirkulasi Pers, Beserta Penjelasannya
6. How Lead (Teras Berita Bagaimana)
Salah satu cara termudah untuk mengenali teras berita how lead. Yaitu dengan menemukan kata untuk atau kata guna pada kalimat pertama teras berita tersebut. Umumnya teras berita bagaimana, lebih banyak terjadi pada peristiwa yang bersifat positif. Aktivitas yang berkaitan dengan program rehabilitasi, rekonstruksi, revitalisasi, resosialisasi, reinvestasi. Akan lebih menarik diangkat sebagai berita dengan menggunakan teras berita how. Dari unsur how, akan diketahui seberapa besar dana yang akan dikeluarkan. Kemudian berapa banyak tenaga yang terlibat. Serta strategi macam apa yang dipilih, dan kebijakan seperti apa yang akan digulirkan. Semuanya akan dikupas tuntas oleh teras berita bagaimana.
7. Contrast Lead (Teras Berita Kontras)
Dalam teras berita kontras banyak ditemukan pada berbagai peristiwa kriminal dan hukum. Satu cara termudah untuk mengenali teras berita how lead, adalah dengan memperhatikan isinya. Apakah terdapat fakta atau perilaku yang berlawanan dengan yang seharusnya dilakukan oleh si pelaku peristiwa.
Sebagai contoh, suami yang membunuh istrinya, perempuan melahirkan yang membuang bayinya. Dampaknya terhadap psikologi pembaca sangat besar dan sangat berarti. Pada umumnya teras berita kontras lebih banyak terjadi pada peristiwa yang bersifat negatif. Di dunia ini, terlalu banyak kecenderungan perilaku kalangan pejabat, aparat, wakil rakyat, atau mereka yang sedang dipercaya memegang amanah rakyat. Justru sangat bertentangan dengan jabatan, tugas, posisi dan fungsi mereka. Dan pada teras-teras berita kontras kita akan menemukan berbagai keganjilan perilaku dan fakta peristiwa yang terjadi di sekitar kita.
8. Quotation Lead (Teras Berita Kutipan)
Terkhusus teras berita kutipan harus memenuhi tiga syarat. Pertama, perkataan langsung nara sumber yang dikutip dinilai sangat penting atau luar biasa. Kedua, jelas, ringkas, dan tegas. Ketiga mencerminkan watak pribadi, kebiasaan, atau gaya kepemimpinan narasumber tersebut.
Cara termudah untuk mengenali quotation lead, adalah dengan menemukan kalimat petikan langsung pada kalimat pertama teras berita. Misalnya: “Sampai langit runtuh pun saya tidak akan mundur,” kata Drs. Ahmad Sabar kepada pers di Balai Kota, Selasa siang. Faktanya, teras berita kutipan, sangat diperlukan dalam peristiwa tertentu terutama yang sarat mengandung unsur konflik. Agar dapat menunjukkan bobot serta arah perkembangan yang terjadi.
9. Question Lead (Teras Berita Pertanyaan)
Syarat dari question lead mirip dengan syarat quotation lead. Yakni pertanyaan yang dilontarkan narasumber dinilai menarik atau penting, ringkas dan tegas, dan mencerminkan karakter pribadinya. Supaya mudah untuk mengenali question lead, adalah dengan menemukan kata atau pernyataan bernada bertanya pada kalimat pertama teras berita.
10. Descriptive Lead (Teras Berita Pemaparan)
Sesuai dengan teori jurnalistik, pelukisan suasana dalam suatu peristiwa tertentu secara deskriptif dinilai lebih efektif dibandingkan dengan cara lain. Seperti ditekankan William son, teras berita deskriptif, bisa menciptakan gambaran dalam pikiran pembaca tentang suatu tokoh atau tempat kejadian. Kemudian, teras ini cocok untuk berbagai cerita feature dan digemari reporter yang menulis profil pribadi. Reporter sering mencoba memusatkan perhatian pada satu unsur yang paling mencolok dari sosok penampilan tokohnya untuk diilustrasikan.
11. Narrative Lead (Teras Berita Bercerita)
Menurut Williamson, teras berita naratif, digemari oleh para penulis fiksi (cerita pendek atau novel). Tekniknya adalah menciptakan suatu suasana dan membiarkan pembaca menjadi tokoh utama. Entah dengan cara membuat kekosongan yang kemudian secara mental akan diisi oleh pembaca. Atau dengan membiarkan mengidentifikasikan diri di tengah-tengah kejadian.yang berlangsung. Hasilnya, berupa teknik seperti yang dibuat dalam film yang baik. Pada teras semacam ini sangat efektif untuk cerita petualangan. Wartawan rubrik kriminalitas sering memakai teras bercerita ini dalam cerita feature untuk melaporkan peristiwa kejahatan.
12. Exclamation Lead (Teras Berita Menjerit)
Secara umumnya teras berita menjerit, lebih banyak ditemukan pada peristiwa kriminal dan peristiwa bencana. Seperti gempa bumi, tsunami, longsor, banjir, kecelakaan pesawat, kapal, feri, kereta api, bus. Jenis teras berita ini, digolongkan ke dalam jurnalistik sastra. Siapa pun reporter dan editor yang menulis dan menyuntingnya, disyaratkan mendalami dan menjiwai pola dan teknik penulisan cerita fiksi.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai dua belas jenis teras berita dalam jurnalistik. Semoga artikel ini bermanfaat. Jangan lupa berikan saran atau pendapatmu di kolom komentar, ya!
Leave a Reply