Tanggal:16 May 2024

Kartel Adalah: Pengertian, Jenis, Dampak, Cara Kerja dan Contohnya

Halo sobat Vocasia!

Kali ini mimin akan membahas sesuatu yang berkaitan dengan bisnis. “Sesuatu” itu adalah kartel. Apa tuh kartel? Sobat ingin tahu lebih lanjut? Mari ikuti pembahasannya disini!

Ilustrasi komoditas. Sumber: unsplash.com

Pengertian Kartel

Dalam dunia bisnis, kartel adalah kerja sama antara perusahaan sejenis untuk menetapkan harga barang yang lebih tinggi untuk mengurangi persaingan bisnis. Jika melihat definisinya dari KBBI, kartel adalah perjanjian sekelompok perusahaan sejenis yang bermaksud untuk mengendalikan harga komoditas tertentu. Kartel ini juga bertujuan agar pihak-pihak tertentu bisa menjadi pengendali pasar komoditas tertentu.

Kata “kartel” sendiri memiliki konotasi buruk karena tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pelaku kartel sering mengakibatkan kerugian bagi konsumen. Kerugian tersebut adalah harga barang yang ditawarkan terlampau tinggi.

Hukum mengenai keberadaan kartel di Indonesia telah ditetapkan dalam Pasal 11 UU Nomor 5 Tahun 1999.

Secara sederhana, kartel adalah kerja sama beberapa pihak/perusahaan untuk menguasai dan mengendalikan pasar produk tertentu.

Sekarang mimin lanjut ke bagian “jenis-jenis kartel”

Jenis-Jenis Kartel

Setelah mengetahui arti kartel, ada baiknya mimin juga menjelaskan jenis-jenis kartel. Berikut adalah jenis-jenis kartel:

  • Kartel harga: jenis kartel satu ini paling sering ditemukan dalam dunia bisnis. Kartel harga adalah dimana pihak-pihak yang bekerja sama untuk menetapkan harga minimum. Dari perjanjian yang ditetapkan, pihak-pihak yang terlibat harus menetapkan harga komoditasnya di atas harga minimum.
  • Kartel syarat/kondisi: jenis kartel yang menetapkan syarat-syarat, seperti syarat penjualan, kualitas barang, dan standar kualitas pengiriman barang. Tujuan kartel ini adalah menciptakan variasi produk demi menghindari persaingan dagang antar perusahaan.
  • Kartel produksi: jenis kartel dimana pihak yang bekerja sama untuk menyatukan produksi secara massal, tetapi terdapat kuota minimum produksi yang harus dipatuhi oleh setiap pihak yang bergabung dalam kartel.
  • Kartel wilayah/rayon: jenis kartel yang melakukan operasinya dengan membagi wilayah-wilayah penjualan agar setiap pihak melakukan penjualannya di wilayah yang sudah ditetapkan dalam perjanjian.
  • Kartel Pool: jenis kartel dimana semua keuntungan yang diperoleh akan dikumpulkan ke dalam kas bersama. Lalu diadakan pembagian keuntungan ke setiap pihak berdasarkan kesepakatan awal.

Itulah lima jenis kartel yang sering ditemukan dalam dunia bisnis. Mari mimin lanjutkan ke dampak adanya kartel di pasar.

Dampak Keberadaan Kartel

Keberadaan kartel dalam bisnis telah membawakan dampak positif dan negatif secara bersamaan. Ada baiknya mimin menjelaskan dampak positifnya terlebih dahulu.

Berikut adalah dampak positif dari kartel bisnis:

  • Adanya kartel menciptakan hubungan kerja sama antar sesama perusahaan sehingga tensi persaingan bisa menjadi lebih kondusif.
  • Perusahaan yang terlibat dalam kartel dapat meminimalkan risiko kerugian karena tingkat penjualan dan/atau produksi telah diatur sebelumnya.

Namun, keberadaan kartel juga merugikan banyak pihak termasuk konsumen. Berikut adalah dampak negatif dari kartel bisnis:

  • Terjadinya persaingan tidak sehat dimana produsen tidak terlibat dalam persaingan. Hal ini bisa berdampak buruk bagi harga barang di pasar.
  • Tidak adanya inovasi karena pihak-pihak sudah terikat dengan perjanjian kartel.
  • Menimbulkan harga komoditas yang semakin tinggi di atas harga wajar.
  • Munculnya ketidakstabilan harga komoditas di pasar karena harga dan jumlah barang telah ditentukan.

Setelah mengetahui dampak positif dan negatif kartel, mari mimin lanjutkan dengan “cara kerja kartel”.

Cara Kerja Kartel

Prinsip utama dalam kartel bisnis adalah pihak-pihak terlibat akan bekerja sama dengan perusahaan sejenis untuk menentukan dan menyepakati beberapa hal yang berkaitan dengan bisnis, seperti penentuan harga minimum, kualitas barang yang akan dijual, dan sebagainya.

Lalu agar kartel bisa berjalan dengan efektif dan sebagaimana mestinya, pihak-pihak terkait akan menentukan harganya berdasarkan wilayah-wilayah.

Tentunya ada kesepakatan antar perusahaan dalam menetapkan sanksi bagi yang melanggar perjanjian. Adanya sanksi bertujuan untuk menghindari penyelewengan pendapatan.

Setelah membahas cara kerjanya, kita masuk ke contoh kasus kartel di lapangan.

Contoh Kartel dalam Dunia Bisnis

Ilustrasi maskapai penerbangan. Sumber: pexels.com

Contoh kasus dimana keterlibatan kartel menimbulkan kenaikan harga komoditas adalah kasus naiknya harga tiket pesawat kelas ekonomi.

Tujuh maskapai penerbangan di Indonesia yang terdiri atas Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Lion Air, Wings Air, Sriwijaya Air, dan Nams Air terlibat dalam menaikkan harga tiket pesawat ekonomi.

Kejadian ini terjadi tahun 2020 dimana KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) menetapkan ketujuh maskapai yang telah disebutkan untuk memberitahu KPPU mengenai pemberitahuan terdahulu sebelum ketujuh maskapai menaikkan harga tiket pesawat yang akan mempengaruhi persaingan usaha.

Contoh kasus di atas masuk ke dalam kartel jenis harga dimana perusahaan-perusahaan yang bergabung dalam kartel akan menetapkan harga yang akan diberlakukan kepada konsumen.

Sekian artikel mengenai kartel dalam berbisnis.

Apabila sobat tertarik dalam mempelajari bisnis, Vocasia punya kursus bisnis “Langkah Awal Membangun Bisnis: Validasi Target Market” yang bisa diikuti dengan mengklik tombol di bawah ini:

 

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
Keakraban pelanggan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *