Tanggal:22 November 2024

Manajemen Operasional: Definisi, Fungsi hingga Strateginya

Bertahannya sebuah usaha ditentukan oleh sistem operasional karena sistem operasional tersebut menentukan jumlah profit perusahaan dan keberlangsungan usaha. Sistem operasional itu pula yang mengelola seluruh sumber daya perusahaan.

Maka dari itu, seorang pebisnis yang menjalankan usaha harus memahami manajemen operasional. Manajemen operasional dibutuhkan dalam bisnis karena bagian dari perencanaan yang fokusnya untuk mengontrol aktivitas produksi dengan memastikan proses produksi terjaga dan berjalan sebagaimana mestinya. Selain itu, manajemen ini juga harus memastikan proses produksi terpelihara dan perkembangannya berjalan sesuai yang direncanakan.

Fungsi strategis perusahaan diantaranya yakni pemasaran, keuangan, dan operasional. Itu berarti manajemen operasional memiliki kedudukan penting untuk menyempurnakan strategi perusahaan. Operasional juga memiliki kepentingan untuk memastikan perusahaan dapat bertahan jangka panjang dalam kondisi yang baik. Mengingat operasional merupakan salah satu dari fungsi strategis perusahaan, manajer operasi memiliki peran penting dalam sebuah bisnis.

Manajer operasi atau manajer operasional adalah pimpinan tertinggi dalam sistem itu operasional. Manajer operasi memiliki bertanggung jawab penuh terhadap jalannya manajemen operasional. Manajer operasi berkewajiban mengawasi dan mengelola proses operasional, mulai dari proses pengubahan sumber daya bahan baku, energi, dan tenaga kerja menjadi bentuk barang dan jasa. Dengan kata lain, manajer operasi harus mampu mengelola proses pengubahan input menjadi output. 

Pengertian Manajemen Operasional

Pengertian manajemen operasional (freepik)

Ahli manajemen J.Heizer dan B.Render mendefinisikan manajemen operasional sebagai bentuk pengelolaan menyeluruh dan optimal pada aspek tenaga kerja, barang-barang (mesin, peralatan, dan bahan mentah), atau faktor produksi lain yang bisa dijadikan produk barang dan jasa yang lazim diperdagangkan.

Manajemen operasional juga diartikan sebagai pengelolaan (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan pengendalian) semua kegiatan yang berhubungan dengan barang dan jasa secara langsung.

Manajemen operasional memiliki kaitan erat dengan kegiatan seperti mengawasi, merancang, dan mengendalikan kegiatan produksi. Selain itu, manajemen ini bertugas mengendalikan kegiatan produksi dan proses perbaikan strategi kegiatan bisnis dalam hal produksi barang dan jasa.

Kegiatan yang dilakukan manajemen operasional merupakan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan pengubahan rangkaian input dasar. Seperti pengubahan input bahan baku, energi, kebutuhan konsumen, informasi, kemampuan perusahaan, keuangan perusahaan, dan lainnya menjadi output untuk konsumen.

Manajemen operasional memiliki bidang pekerjaannya juga luas karena berhubungan dengan bagian lainnya di perusahaan, seperti dengan bagian pemasaran, penjualan, keuangan. Disini merupakan peran pimpinan manajemen operasional yaitu manajer operasi untuk menjalankan manajemen operasional sekaligus terlibat dalam aktivitas operasionalnya. Manajer operasi merupakan penghubung di setiap bidang cakupan produksi hingga pendistribusian produk.

Baca juga: Unsur Manajemen Perusahaan

Tujuan Manajemen Operasional

Tujuan dari manajemen operasional adalah mengatur penggunaan semua sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga proses produksi berlangsung efektif dan efisien. Sumber daya tersebut berupa bahan baku, pekerja, mesin, dan perlengkapan lainnya. Berikut ini lima tujuan detail manajemen operasional.

  1. Meningkatkan efisiensi perusahaan (efficiency).
  2. Meningkatkan produktivitas perusahaan (productivity).
  3. Mengurangi biaya pengeluaran berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan (economy).
  4. Meningkatkan kualitas perusahaan (quality).
  5. Mengontrol waktu proses produksi seminimal mungkin (reduced processing time).

Ciri Manajemen Operasional

Ciri manajemen operasional (freepik)

Manajemen operasional memiliki karakteristik atau ciri apabila diamati dengan saksama. Terdapat tiga ciri manajemen operasional, yaitu:

1. Memiliki tujuan memproduksi barang dan jasa

Memiliki tujuan untuk memproduksi barang dan jasa merupakan ciri pertama manajemen operasional. Manajemen memiliki tujuan untuk mengatur seluruh kegiatan produksi barang dan jasa untuk menghasilkan pendapatan dan bertugas mengontrol seluruh kegiatan produksi dan memastikan perusahaan memperoleh laba.

2. Memiliki kegiatan yang melibatkan proses pengubahan

Ciri kedua manajemen operasional adalah memiliki kegiatan yang melibatkan proses pengubahan atau transformasi. Proses pengubahan atau transformasi merupakan seluruh kegiatan atau sebagian kegiatan yang mengambil satu atau beberapa input, mengubahnya, lalu memberikan nilai guna, hingga pada akhirnya menjadi output untuk konsumen.

3. Adanya sebuah mekanisme kontrol terhadap sebuah operasi

Yang terakhir sebagai ciri dari manajemen operasional adalah adanya mekanisme untuk mengontrol operasi sebuah bisnis. Mekanisme ini harus diterapkan pada semua departemen bisnis, seperti untuk peningkatan kualitas produk, cara mengurangi limbah, juga peningkatan penjualan.

Fungsi Manajemen Operasional

Fungsi manajemen operasional (freepik)

Tujuan manajemen operasional diterapkan dalam sebuah perusahaan adalah untuk mencapai tingkat aktivitas yang lebih efisien. Agar tujuan tersebut dapat mudah dicapai, manajemen operasional memiliki fungsi yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, serta pengawasan operasional usaha untuk hasil produksi yang lebih baik.

Fungsi manajemen operasional, yaitu:

1. Keuangan

Manajemen ini harus dapat memastikan keuangan perusahaan digunakan sesuai rencana dan tidak keluar jalur sehingga keuangan merupakan unsur pelengkap paling penting dalam pengelolaan operasional. Manajemen operasional harus memastikan keuangan tersebut harus benar-benar digunakan untuk produksi barang dan jasa yang berkualitas.

Keuangan yang tepat guna bisa dipastikan akan mempermudah proses penciptaan produk dan layanan yang optimal. Tentunya produk barang dan jasa ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan secara menyeluruh.

Baca Juga : Akuntansi dan Diagnosis Keuangan Perusahaan

2. Strategi

Fungsi manajemen operasional digunakan dalam menyusun strategi bisnis untuk mengoptimalkan sumber daya perusahaan, juga meningkatkan daya saing dengan perusahaan lain. Strategi bisnis yang dimaksud mencakup pengadaan bahan baku, pemasaran, kemampuan finansial, dan pengoptimalan sumber daya manusia.

3. Operasional

Manajemen operasional memiliki kaitan erat dengan operasional perusahaan yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta kontrol atas seluruh aktivitas usaha. Fungsi utama manajemen operasional berkaitan dengan seluruh aktivitas perusahaan yang tugasnya membantu pengubahan bahan baku dan jasa pekerja menjadi produk dan layanan berkualitas untuk kepuasan konsumen.

4. Desain Produk

Teknologi modern memudahkan penjualan menjadi lebih cepat dan sederhana prosesnya. Maka dari itu, fungsi dari manajemen operasional tak lepas dari memastikan produk dibuat sesuai keinginan dan kebutuhan pasar. Pasar atau konsumen tentunya sangat memperhatikan segi kualitas sehingga produk yang dihasilkan harus dipastikan tahan lama dan berkualitas.

5. Mempertahankan kualitas

Kualitas produk yang dihasilkan perusahaan harus dipastikan baik oleh sistem yang ada dalam manajemen operasional. Produk barang dan jasa harus dikontrol dan dipastikan tidak ada cacat atau bahkan rusak oleh tim manajemen. Mereka juga harus mengawasi pekerja dalam menjalankan tugasnya. Tim manajemen harus segera bertindak untuk memperbaiki apabila ditemukan terdapat cacat pada produk yang dihasilkan.

6. Prediksi

Prediksi merupakan perkiraan kejadian yang akan datang dengan menggunakan perangkat lunak. Dalam manajemen operasional, prediksi digunakan untuk memperkirakan permintaan konsumen terhadap sebuah produk. Prediksi ini berkaitan dengan jumlah produk yang dibutuhkan konsumen untuk waktu tertentu.

Baca juga: Fungsi-Fungsi Manajemen, Ada Apa Aja Ya?

Strategi Manajemen Operasional

Strategi manajemen operasional (freepik)

Seorang pebisnis harus mengetahui bahwa tentu terdapat sistem yang berjalan di dalam manajemen operasional. Hal tersebut memudahkan pebisnis untuk mempelajari strategi manajemen operasional. Strategi dipengaruhi oleh unsur internal perusahaan seperti, sumber daya perusahaan berupa teknologi dan masalah eksternal, yaitu pangsa pasar sehingga cara ampuh menyusun strategi adalah dengan memahami sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Baca juga: Perencanaan Sumber Daya Manusia: Pengertian Dan Sistemnya

Berikut merupakan strategi manajemen operasional dengan mengombinasikan unsur internal dan unsur eksternal perusahaan.

1. Konten Strategi

Strategi disini erat kaitannya dengan memenuhi kebutuhan pasar, juga memanfaatkan berbagai kesempatan untuk pangsa pasar yang lebih berpotensi. Strategi sangat bergantung pada rencana perusahaan. Tetap saja dalam penyusunan strategi manajemen operasional terdapat beberapa konten penting.

Baca Juga : 7 Contoh Content Marketing Untuk Meningkatkan Strategi Bisnis

2. Rancang proses

Dalam konten ini terdapat kegiatan penelitian, perkiraan, dan pengembangan. Dimana semua kegiatan tersebut memerlukan keahlian juga energi yang hasilnya dapat bertahan dalam waktu lama.

3. Inovasi

Inovasi merupakan kegiatan untuk menemukan sesuatu yang baru. Dalam strategi manajemen operasional, inovasi disini berarti merupakan proses pembaruan output perusahaan agar dapat bersaing dengan perkembangan zaman.

4. Penggunaan data

Penggunaan data merupakan salah satu strategi manajemen operasional. Penggunaan data ini merupakan kegiatan analisis yang penting untuk perencanaan, penyesuaian, dan juga pengambilan keputusan yang tepat.

5. Manajemen supply chain

Supply chain berkaitan dengan kegiatan produksi yang artinya juga berkaitan erat dengan manajemen operasional. Manajemen supply chain merupakan manajemen yang mengatur hubungan perusahaan dengan produsen yang memasok bahan baku.

6. Analisis inventaris

Analisis inventaris merupakan kegiatan yang mengelola inventaris perusahaan, dan membaginya beberapa dalam analisis, misalnya analisis ABC. Persediaan yang dimiliki dibagi jadi 3 kategori A, B, dan C. Kategori A memiliki nilai dan kontrol paling banyak, sedangkan C paling sedikit.

7. Kontrol produksi

Kontrol terhadap operasional perusahaan juga bertujuan meminimalkan biaya produksi juga menghindarkan pemakaian sumber daya secara berlebihan. Kontrol produksi adalah bentuk strategi manajemen operasional yang efektif serta efisien terhadap proses.

8. Kolaborasi antardepartemen

Kolaborasi dan komunikasi yang baik antardepartemen harus diterapkan sebagai salah satu strategi manajemen operasional. Manajemen operasional dapat berkolaborasi secara efektif dengan bagian keuangan, pemasaran, penjualan, sumber daya manusia, dan bagian lainnya.

9. Mengelola sumber daya manusia

Sistem operasional bertugas untuk mengelola seluruh sumber daya perusahaan. Maka dari itu, dalam strategi manajemen operasional manajemen ini yang mengatur para pekerja perusahaan, tingkat kepuasan pelanggan, juga kontrol kualitas.

Setelah membaca penjelasan mengenai manajemen operasional, dapat ditarik kesimpulan pengertian manajemen operasional yaitu manajemen yang digunakan untuk merancang strategi dan menata kegiatan praktik perusahaan yang tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan income perusahaan. Adanya manajemen operasional pada sebuah perusahaan akan membantu meningkatkan produktivitas di dalamnya, namun harus adanya rancangan serta pengelolaan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjalannya dengan baik.

Untuk meningkatkan income perusahaan, pebisnis harus memahami penentuan HPP atau harga pokok penjualan yang juga memiliki peranan penting dalam manajemen operasional. Selain itu, pebisnis juga harus memahami cara pemasaran produk sesuai dengan model marketing saat ini agar target penjualan dapat tercapai.

Kamu bisa mendapatkan kemampuan tersebut dengan mengikuti kursus Membangun Perusahaan yang Berdampak Positif. Melalui kursus tersebut kamu tidak hanya mendapatkan kemampuan untuk menentukan harga produk dan cara pemasaran produk tetapi juga cara berkolaborasi dan berkomunikasi yang baik dalam usaha serta pemahaman menyeluruh mengenai prinsip dasar manajemen rantai pasok usaha bisnis yang kamu jalankan.

Baca Juga : Perencanaan Sumber Daya Manusia: Pengertian Dan Sistemnya

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *