Tanggal:22 November 2024

Mengenal FIFO, FEFO, LIFO, dan Average Warehouse Dalam Bisnis

Salah satu komponen sebuah bisnis agar tetap bisa berjalan stabil adalah ketersediaan stok yang akan dijual. Kamu perlu memiliki catatan khusus tentang barang masuk dan keluar agar memudahkan saat melakukan audit. Ketersediaan barang ini juga harus dicek secara berkala untuk menghindari produk lama tetapi belum dijual atau potensi produk yang rusak. Pencatatan ketersediaan barang ini bisa dilakukan melalui empat cara, yaitu FIFO, FEFO, LIFO, dan Average Warehouse. Nah, dalam artikel ini kita akan membahas tentang pengertian kelebihan dan kekurangan serta contoh menerapkan keempat metode ini. 

FIFO

First in first out (sumber: Unsplash)

Pengertian Metode FIFO

Pertama, metode FIFO atau memiliki kepanjangan first in first out. FIFO merupakan sebuah metode pencatatan stok barang yang bersistem bahwa barang masuk pada urutan pertama, juga harus keluar di urutan pertama juga.

Baca juga: Daftar Aplikasi Pembukuan Stok Barang. Kelola Bisnismu Dengan Ini!

Contoh penerapan Metode FIFO

Terdapat beberapa jenis bisnis yang seharusnya menggunakan metode ini dalam pencatatan persediaan barang, yaitu bisnis food and beverage. Contohnya, yaitu toko makanan, kue, ataupun minimarket. Produk tersebut memiliki jangka waktu pemakaian atau masa expired yang cukup pendek. Jika tidak dijual dengan cepat maka benda tersebut akan rusak atau basi. 

Kelebihan

  1. Harga Pokok Penjualan (HPP) rendah tapi laba kotor yang tinggi
  2. Pencatatan laporan sama dengan data barang yang ada di gudang
  3. Menekan terjadinya penurunan kualitas barang
  4. Laporan keuangan lebih transparan dan minim terjadi manipulasi
  5. Penerapan metode yang mudah dipahami

Kekurangan

  1. Pajak terbilang tinggi
  2. Penghitungan laba bisa dibilang kurang akurat
  3. kesenjangan antara modal untuk produksi dengan laba yang didapat termasuk cukup besar

LIFO

Last in first out (sumber: Unsplash)

Pengertian Metode LIFO

Metode yang kedua, yaitu LIFO yang merupakan singkatan dari last in first out. Metode ini merupakan kebalikan dari metode FIFO. Pencatatan barang dengan cara LIFO merupakan sistem penjualan ketika barang yang masuk terakhir, akan dijual pada pertama. Sedangkan barang yang sudah ada sejak lama, akan dijual beberapa waktu berikutnya. 

Contoh penerapan Metode LIFO

Bisnis yang paling sering menerapkan metode ini, yaitu di bidang tekstil atau penjualan pakaian. Jadi, bisnis akan menjual barang yang sedang trend terlebih dahulu. Sedangkan produk lama tetap disimpan dan menjualnya saat produk tersebut naik daun lagi. Di metode ini lebih mengikuti kemauan pasar. Apa yang menjadi bahan perbincangan pasar, maka produk itulah yang dijual terlebih dahulu. 

Kelebihan

  • Meraup laba besar karena penjualan produk yang sedang naik daun
  • Penataan barang akan lebih mudah
  • Pajak akan lebih terkendali dan lebih hemat
  • laba operasional tidak berpengaruh pada inflasi
  • Mudah membandingkan besaran biaya dengan pendapatan saat ini

Kekurangan

  • Biaya pembukuan cukup tinggi
  • Laba penjualan yang didapatkan cukup rendah
  • Pencatatan barang lebih sulit karena belakang dengan alur keluar masuk persediaan

Baca juga: Sudah Tahu Mendapatkan Supplier Tangan Pertama? Berikut Penjelasannya

FEFO

Expired first out (sumber: Unsplash)

Pengertian Metode FEFO

FEFO atau expired first out yaitu sistem pencatatan barang ketika produk yang memiliki masa kedaluwarsa paling cepat akan dijual terlebih dahulu. Pada penerapan sistem ini, pebisnis tidak memikirkan urutan barang yang masuk dan akan dijual, atau barang yang sedang tren. Tetapi, fokus utamanya yaitu masa kedaluwarsa dari produk tersebut agar tidak rusak atau basi. Jika ada produk baru yang masuk tetapi masa kedaluwarsa dekat, maka barang tersebut akan dijual terlebih dahulu. 

Contoh penerapan Metode FEFO

Contoh penerapan sistem ini, yaitu apotek. Para pelaku usaha di apotek akan menjual produk obat sesuai dengan masa kedaluwarsanya. Jika ada produk dengan masa kedaluwarsa sudah dekat, maka produk tersebut yang akan dijual duluan. Mereka meletakkan obat yang memiliki rentang masa kedaluwarsa paling dekat diletakkan di bagian depan etalase. Hal ini bertujuan agar pembeli tau produk tersebut.

Kelebihan

  1. Lebih efisien untuk mengurangi angka kerugian
  2. Penataan barang dalam penyimpanan lebih mudah
  3. Mengurangi penyimpanan barang yang sudah lama/ kedaluwarsa

Kekurangan

  1. Membutuhkan ketelitian ekstra karena banyaknya produk
  2. Memakan banyak waktu karena harus mengecek produk yang memiliki expired date pendek
  3. Membutuhkan lebih banyak orang untuk mengecek barang

Baca juga: Pengertian Dan Perbedaan Antara Barang Substitusi Dan Komplementer

Average 

Average (sumber: Unsplash)

Pengertian Metode Average 

Sistem pencatatan persediaan barang terakhir, yaitu metode average. Dibandingkan ketiga metode di atas metode ini terbilang lumayan susah. Metode ini juga disebut dengan rata-rata tertimbang. Sistem pengelolaan barang ini, yaitu dengan cara membagikan biaya barang yang akan dijual dengan jumlah barang yang tersedia. Pada akhirnya, metode ini menghasilkan harga rata-rata dari setiap unit barang yang akan dijual.

Sistem ini menerapkan harga rata-rata dipersediaan akhir stok barang dan beban pokok penjualan dari barang pertama yang keluar dari gudang. Jadi, metode ini merupakan kombinasi dari LIFO dan FEFO. Metode Average tidak mempedulikan stok yang masuk pertama dan terakhir dalam pencatatan persediaan. 

Kelebihan

  • Mempermudah mendapatkan nilai barang tanpa memperhatikan waktu masuk
  • Mampu menyediakan produk dari gudang tanpa mementingkan mana yang masuk lebih dahulu.

Kekurangan

  • Penghitungan yang rumit
  • Laba yang didapat tidak terlalu besar

Demikianlah uraian tentang FIFO, FEFO, LIFO, dan Average yang akan membantumu dalam menentukan metode pencatatan barang. Keempat metode ini bisa menjadi solusi untuk kamu yang memiliki bisnis namun masih kebingungan untuk membuat pembukuan stok. Untuk menunjang kegunaan metode ini, kamu bisa mengikuti kursus online Vocasia bernama Complete App Use Flutter, PHP, MySQL: Inventory App. Di sini kamu akan belajar tentang Membuat aplikasi Inventory untuk mengelola keluar masuk barang menggunakan Flutter. 

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *