Dalam sebuah penelitian terdapat metode pengumpulan data untuk menunjang penelitian tersebut. Kemudian dalam penelitian kualitatif terdapat metode bahan visual, yang biasanya digunakan para peneliti untuk mengumpulkan data. Berdasarkan sumber buku Penelitian Kualitatif edisi ke-2 (2017). Berikut adalah penjelasan mengenai pengambilan data melalui metode bahan visual. Simak dibawah ini, yuk!
Baca juga : Alat Bantu Observasi dalam Penelitian
Metode Bahan Visual dalam Penelitian Kualitatif
Roland Barthes (Evans dan Hall, 1999:13) mengatakan fotografi sebagai pesan yang tak berkode. Fotografi mengungkapkan semua komponen dunia yang dapat diidentifikasi, namun
untuk dapat interpretasi haruslah memiliki pengetahuan yang cukup. Apa yang dikatakan oleh Barthes itu sebagai kelebihan dari bahan visual sebagai bahan yang menyimpan berbagai informasi. Dan yang sangat berguna di dalam suatu penelitian. Selanjutnya bahan fotografi saat ini jenisnya bermacam-macam seperti foto, grafis, film, video, kartun, mikrofilm, slide, dan sebagainya. Sehingga disebut saja semuanya sebagai bahan visual.
Bahan visual bermanfaat untuk mengungkapkan suatu keterkaitan antara objek penelitian dan peristiwa di masa silam atau peristiwa saat ini. Kemudian bahan visual juga memiliki makna secara spesifik terhadap objek atau informan penelitian. Keterkaitan objek dan informan penelitian dengan peristiwa masa lalu ataupun peristiwa saat ini dapat diungkapkan dari beberapa hal:
- Bagaimana hubungan antara pemilik bahan visual dan peristiwa di masa lalu.
- Apakah lingkungan sosial di sekitar objek dan informan penelitian saat itu memiliki keterkaitan. Dengan sebuah pemaknaan yang dapat digali saat ini.
- Apa makna bahan visual itu dalam kehidupan objek dan informan penelitian saat itu dan saat sekarang.
- Sejauh mana bahan visual itu memberi petunjuk kepada peneliti untuk menemukan bahan informasi baru.
Walau bahan visual ini bisa digunakan dalam penelitian, namun karena bahan visual ini adalah bahan informasi sekunder. Alhasil metode bahan visual ini hanya dapat digunakan sebagai metode sekunder. Kadang pula bahan visual memiliki sifat yang sama dengan dokumenter, sehingga penggunaanya harus dipisahkan sebaik mungkin. Bahwa bahan ini adalah dokumenter atau bahan visual.
Kesimpulan
Saat ini, ketika kemajuan teknologi informasi sudah semakin tinggi. Dan kemudian teknologi informasi sudah berkembang sampai pada model media konvergensi dan media metamorfosis. Maka suatu media dapat menggunakan semua istilah dalam hal sebagai bahan dokumenter atau sebagai bahan visual. Karena itu, membutuhkan kejelian dan ketegasan peneliti. Untuk menentukan apakah suatu bahan itu dokumenter atau bahan visual. Sebagian sifat bahan dokumenter ada pada bahan visual. Namun semua bahan visual belum tentu sebagai bahan dokumenter. Inilah yang perlu diperhatikan oleh peneliti untuk menegaskan posisi bahan dokumenter dan bahan visual.
Kendati semua bahan dokumenter dapat divisualkan, namun perlu dibedakan antara keduanya, yaitu:
- Pertama, bahan dokumenter tidak memiliki sifat fotografi namun apabila ada film dokumenter. Maka sebaiknya dikelompokkan sebagai bahan visual.
- Kedua, bahan dokumenter bukan grafis.
- Ketiga, bahan dokumentasi berupa kumpulan tulisan dan cerita yang tertulis.
- Keempat, bahan visual secara utuh menggunakan teknologi digital sebagai cara berproduksi.
Konsep bahan dokumenter dibuat di saat kemajuan teknologi informasi dan teknologi media belum sepesat seperti sekarang ini. Saat ini teknologi media sudah mampu menampilkan bahan visual. Dengan secara jelas, terstruktur, dan mudah disimpan dan digunakan kembali kapan saja. Karena itu, saat ini perlu dikembangkan konsep-konsep yang jelas mengenai dokumentasi dan bahan visual. Agar konsepsi keduanya tidak saling tumpang tindih.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai metode bahan visual dalam penelitian kualitatif. Semoga artikel ini bermanfaat. Jangan lupa cek postingan artikel yang lainnya juga, ya!
Baca juga : Analisis Life History dalam Studi Kasus pada Penelitian Kualitatif
Leave a Reply