Tanggal:24 November 2024

Metode FGD dalam Penelitian Kualitatif (Focus Group Discussion)

Focus Group Discussion (FGD) adalah sebuah teknik pengumpulan data, yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif. Dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dan suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi. Hasil diskusi itu terpusat pada suatu permasalahan tertentu. Selain itu, FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti. Terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.

Lebih jauh lagi teknik ini digunakan untuk menarik kesimpulan terhadap makna-makna intersubjektif. Dimana makna tersebut sulit dimaknakan sendiri oleh peneliti. Karena dihalangi oleh ketidaktahuan peneliti terhadap makna sesungguhnya dari orang-orang di sekitar.

Baca juga : Metode Bahan Visual dalam Penelitian Kualitatif

Metode FGD dalam Penelitian Kualitatif (Focus Group Discussion)

Bangunan FGD dibangun berdasarkan asumsi, sebagai berikut:  

  • Keterbatasan individu selalu tersembunyi pada ketidaktahuan kelemahan pribadi tersebut.
  • Masing-masing anggota kelompok saling memberi pengetahuan satu dengan lainnya dalam pergaulan kelompok.
  • Setiap individu dikontrol oleh individu lain. Sehingga ia berupaya agar menjadi yang terbaik.
  • Kelemahan subjektif terletak pada kelemahan individu yang sulit dikontrol oleh individu yang bersangkutan.
  • Intersubjektif selalu mendekati kebenaran yang terbaik.

Sebagaimana juga teknik lainnya dalam penelitian kualitatif. Umumnya FGD hanya dipakai untuk tujuan menghimpun data sebanyak-banyak dari informan kelompok. Hanya saja kalau metode lain, peneliti memperoleh data dari informan yang bersifat pribadi. Tanpa melalui “pergumulan” sikap dan pendapat orang lain. Sedangkan melalui FGD informasi yang ditangkap peneliti adalah informasi, sikap, pendapat, dan keputusan kelompok terhadap sebuah fenomena.

Dengan demikian, kebenaran informasi bukan lagi kebenaran perorangan (subjektif), namun menjadi kebenaran intersubjektif. Karena selama diskusi berlangsung masing-masing, orang tidak saja memperhatikan pendapatnya sendiri. Namun ia juga mempertimbangkan apa yang dikatakan oleh peserta FGD lainnya.

Fokus diskusi dalam FGD adalah fenomena yang dirasakan banyak orang, atau pemunculannya dilakukan oleh banyak orang. Atau melibatkan banyak orang, bahkan fenomena itu berlangsung di antara banyak orang. Seperti umpamanya kenakalan anak, televisi, radio, kriminalitas, pendidikan anak, moneter, dan sebagainya.

Baca juga : Metode Diary dalam Penelitian Kualitatif

Keterlibatan Peserta FGD

Di dalam proses FGD, peneliti melibatkan berbagai pihak yang dipandang dapat memberi sumbangan pemikiran. Terhadap persoalan yang didiskusikan. Tetapi karena kapasitas merupakan pertimbangan kualitas diskusi. Alhasil peneliti juga harus mempertimbangkan siapa saja yang akan menjadi FGD, siapa pula narasumber. Pertimbangan menentukan siapa yang terlibat dalam FGD berkaitan dengan beberapa hal:

  • Keahlian atau kepakaran seseorang dalam kasus yang akan didiskusikan.
  • Pengalaman praktis dan kepedulian terhadap fokus masalah.
  • Pribadi terlibat, dalam fokus masalah.
  • Tokoh otoritas terhadap kasus yang didiskusikan.
  • Masyarakat awam yang tidak tahu menahu dengan masalah tersebut. Tetapi juga ikut merasakan persoalan sebenarnya.

Pelaksanaan diskusi dipimpin oleh seorang pimpinan diskusi. Dan juga bisa dibantu oleh sekretaris yang akan mencatat sendiri jalannya diskusi. Bisa saja pimpinan diskusi mencatat sendiri jalannya diskusi. Pada awal diskusi pimpinan diskusi mengarahkan fokus dan jalannya diskusi. Serta hal-hal yang akan dicapai pada akhir diskusi. Peserta benar-benar dihadapkan dengan satu fokus persoalan yang sedang dihadapi dan dibahas bersama. Sasaran diskusi dapat dirumuskan sendiri oleh pimpinan diskusi, agar peserta melakukan diskusi secara terfokus. Kemudian pada saat diskusi berlangsung, pimpinan diskusi selain menjadi katalisator. Ia selalu menjaga dinamika diskusi agar diskusi berjalan dengan lancar.

Bahan diskusi dicatat dalam transkrip yang lengkap. Semua percakapan dicatat sebagaimana adanya. Termasuk komentar peserta kepada peserta lain, dan kejadian-kejadian khusus saat diskusi. Transkrip FGD dibuat berdasarkan kronologis pembicaraan agar memudahkan analisis.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai metode FGD dalam penelitian kualitatif Focus Group Discussion. Semoga artikel ini bermanfaat. Jangan lupa cek postingan artikel yang lainnya juga, ya!

Baca juga : Metode FGE dalam Penelitian Kualitatif (Focus Group Are Effective)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *