Tanggal:22 November 2024

Yuk, Pelajari Model Bisnis B2C dan Perbedaannya dengan B2B

B2C atau business to consumer merupakan model bisnis yang mudah dikenali. Kamu hanya perlu mengingat kepanjangan dari B2C dan tentu saja mengetahui pengertiannya secara umum. Ya, B2C dianggap sebagai model bisnis dengan sistem penjualan yang cenderung paling mudah. Pasalnya, dalam sistem tersebut dikatakan tidak ada perantara lain. Hanya terjadi hubungan antara pembeli dan penjual. Layaknya sistem penjualan langsung atau direct selling yang biasa kamu lakukan. Namun, B2C berfokus pada retail dan lebih sering digunakan oleh perusahaan dengan skala ekonomi yang lebih besar. B2C adalah proses penjualan produk dan jasa secara langsung dari bisnis ke konsumen yang merupakan end user (pengguna akhir).

Kamu tentu saja lebih akrab dengan istilah penjualan langsung dibanding B2C. B2C juga memiliki beragam jenis, loh. Tak hanya sistem penjualan langsung seperti direct selling. Hal ini merujuk pada poin utama model B2C, yakni menyasar retail. B2C menjual produk bisnisnya secara langsung ke konsumen. Kamu tentu pernah mendengar istilah lain seperti B2B? Ya, kedengarannya memang hampir sama. Tapi, kedua model bisnis tersebut berbeda jauh dan tak seperti yang kamu pikir. Lalu, apa perbedaan B2C dan B2B? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Perbedaan B2C dan B2B

Ilustrasi Model Bisnis B2C (pexels)

B2C adalah proses penjualan produk dan jasa secara langsung dari bisnis ke konsumen yang merupakan end user (pengguna akhir). Di dalamnya tidak ada perantara antara perusahaan dengan konsumen. Perusahaan menyalurkan produk atau jasanya secara langsung kepada konsumen. B2C sudah berkembang sejak lama. Kamu bisa melihat contoh penerapannya saat membeli pakaian di mal, makan di restoran, atau membeli sayur di pasar. B2C juga tidak sekadar bekerja secara tradisional, ia juga berlaku pada sales produk secara online di layanan e-commerce.

Berbeda dengan B2C, B2B merupakan istilah yang merujuk business to business. Dalam hal ini B2B bekerja secara langsung dari suatu bisnis ke bisnis lainnya. Misalnya saja antar perusahaan yang menyediakan produk bisnis kemudian menawarkan produknya ke perusahaan lain. Lalu, perusahaan yang berperan sebagai pembeli akan memasarkan produk tersebut ke ranah pasar. Sehingga, B2B hanya terfokus pada gerakan antar bisnis saja. Kamu tentu bisa memahami bahwa roda bisnis di dalamnya terus bergerak dan tidak terhenti di tangan konsumen, melainkan berhenti ditangan pebisnis lain.

Tipe B2C

1. Penjual langsung

Tipe B2C yang paling umum adalah penjual langsung atau direct sales. Penjual yang dimaksud bisa berupa perusahaan besar hingga bisnis rumahan. Kamu bisa melihat contohnya dari model bisnis langsung ke tangan konsumennya. Tipe ini tentu saja memudahkan konsumen dalam hal berbelanja. Harga yang dipatok juga mengikuti harga pasar tanpa khawatir terlalu mahal. Kamu juga bisa memanfaatkan berbagai platform online untuk menawarkan produk atau jasa kepada konsumen. Misalnya saja dengan memanfaatkan platform Instagram, Facebook, atau bahkan TikTok. Kamu pun bisa membangun website khusus untuk menjual produk dan jasa. Website bisa menjadi sarana ampuh menyalurkan berbagai informasi seputar produk. Contoh tipe ini yakni Thisisapril.com dan Ikea.com.

2. Perantara online

Berbeda dengan model B2C sebelumnya, perantara online tidak memiliki produk secara langsung. Perantara online hanya menyediakan platform untuk menghubungkan penjual dengan pembeli. Kamu bisa memanfaatkan layanan jasanya saat kesulitan menemukan barang atau jasa yang diinginkan. Perantara online akan membantu kamu mencari barang atau jasa sesuai keinginan dan kebutuhan. Perantara online biasanya mendapat untung dari komisi setiap penjualan perusahaan. Contohnya perantara online adalah Trivago.com, Etsy.com. Kamu bisa menemukan jasa pencarian penginapan hingga tour pariwisata sesuai keinginan dan budget yang dimiliki.

3. Berbasis periklanan

Model B2C lainnya adalah website atau e-commerce yang berbasis periklanan. Model bisnis B2C tipe ini berfokus pada saluran iklan yang akan membawa pertemuan langsung kepada konsumen. Biasanya, perusahaan membuat konten yang berkualitas untuk menarik pengunjung website dan meningkatkan traffic website. Tingginya traffic tersebut dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menjual slot iklan yang dapat diisi oleh informasi penjualan produk atau jasa. Kamu sebagai konsumen tentu saja sering melihat berbagai jenis iklan yang menawarkan produk di lini masa. Iklan itulah digunakan sebagai sarana bisnis B2C. Contoh B2C berbasis iklan bisa kamu temukan di berbagai situs media online.

4. Berbasis komunitas

B2C juga dapat dilakukan melalui komunitas online. Ada banyak komunitas di Instagram, Facebook, Kaskus, dan platform lainnya. Komunitas tersebut menjadi tempat berkumpulnya masyarakat yang memiliki ketertarikan dalam bidang yang sama. Misalnya saja, seperti fotografi, traveling, dan olahraga. Kamu sebagai pemilik barang tentu saja bisa memanfaatkan momentum ini. Kamu bisa menawarkan barang atau produk yang sesuai dengan komunitas tersebut. Tentu hal yang kamu lakukan harus sudah berbasis pada target pasar yang sesuai. Pasalnya, komunitas yang kamu tuju memiliki ketertarikan pada jenis barang yang kamu jual. Kamu bisa memasarkan barang secara langsung ataupun melalui platform media sosial. Contohnya seperti Facebook, Instagram, ataupun Kaskus.

5. Berbasis biaya

Tipe B2C yang satu ini mengandalkan subscription berbayar. Berbeda dengan tipe B2C berbasis periklanan yang tetap menyuguhkan konten secara gratis. Biasanya, perusahaan memiliki konten yang hanya bisa dinikmati oleh konsumen yang berlangganan. Kamu bisa menjumpai model seperti ini pada perusahaan yang bergerak di bidang media. Media yang digunakan tentu saja mengundang banyak penonton atau audience. Sehingga, model bisnis B2C bisa berjalan dengan mudah. Terutama ia juga dilandasi oleh rasa ketertarikan konsumen yang kuat. Contohnya seperti situs media online, Netflix, dan Hulu.

Baca Juga : Apa yang Dimaksud dengan Business to Business? Simak Jawabannya di Sini!

Kelebihan B2C

  • Penjual dapat berkomunikasi langsung dengan konsumen
  • Produk dan layanan yang terbaik
  • Memiliki Informasi database
  • Efisiensi biaya terkait pemasaran
  • Jangkauan pasar yang luas

Nah, itu dia penjelasan mengenai model bisnis B2C. Kamu bisa mempelajari mulai dari pengertian dan perbedaannya dengan B2B. Model bisnis ini kerap kali digunakan dalam transaksi bisnis di banyak perusahaan dan retail. Kamu bisa mencontohnya atau menikmati sebagai konsumennya, ya.

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
scale up bisnis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *