Bagi orang awam, istilah konjungsi terdengar sangat asing di telinga mereka. Biasanya konjungsi dipelajari lebih mendalam oleh mahasiswa yang mengambil jurusan Sastra Indonesia dan berfokus pada kajian linguistik sintaksis. Pengertian konjungsi adalah kata yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat yakni kata, klausa ataupun kalimat, dan bisa juga antar paragraf. Konjungsi sering digunakan pada karya tulis seperti artikel dan lainnya yang sering kita jumpai di media massa.
Baca Juga:
- 11+ Contoh Majas Repetisi
- 50+ Contoh Majas Hiperbola Beserta Pengertiannya
- 11+ Contoh Majas Metafora Beserta Pengertian Dan Contohnya
Pemanfaatan konjungsi lebih dipilih oleh banyak orang, khususnya bagi yang berprofesi sebagai wartawan, karena mudah diucapkan dan dipraktikkan dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Tanpa adanya konjungsi, komunikasi akan terputus dan tidak mengalir dengan lancar. Selain itu, akan selalu ada salah kaprah dalam menggunakan bahasa yang dapat menimbulkan suatu hambatan dalam berkomunikasi. Contoh dari konjungsi ada beragam kata seperti dan, serta, atau, tetapi, melainkan, padahal, dan lain sebagainya.
Baca Juga:
- Headline: Pengertian, Fungsi Dan Cara Menulisnya Agar Menarik Dalam Copywriting
- Laporan Pertanggungjawaban (LPJ): Ini Penjelasan Lengkapnya!
- Arti, Fungsi, Dan Pedoman Penulisan Intro Feature
Namun, penggunaan konjungsi yang berlebihan akan membuat tulisan tidak efektif. Sebuah konjungsi haruslah berkaitan dengan kesesuaian hubungan antar kalimat. Jadi, setiap kalimat wajib memiliki tata bahasa yang tepat. Tentunya agar tidak menimbulkan penafsiran yang salah bagi pembaca. Untuk itu, setiap penggunaan bahasa harus memperhatikan konjungsi secara detail supaya kesalahan yang ada dapat diminimalisir.
Baca Juga:
Lantas, ada berapa macam pembagian konjungsi beserta contohnya? Mari simak uraian lengkapnya dari Vocasia berikut ini agar pengetahuanmu kian bertambah!
Pengertian Konjungsi
Pengertian konjungsi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah kata atau ungkapan penghubung antar kata, antar frasa, antar klausa, dan antar kalimat. Singkatnya, arti konjungsi adalah kata penghubung. Sementara pengertian konjungsi secara harfiah merupakan kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf yang memiliki fungsi tertentu.
Baca Juga:
- Pengertian Parafrase, Jenis, Dan Cara Membuatnya
- 30 Contoh Frasa Adjektiva Beserta Pengertian Dan Jenisnya
- 5 Jenis Frasa: Pengertian Dan Contohnya
Pengertian Konjungsi Menurut Para Ahli
Berikut ada beberapa pengertian dan definisi konjungsi menurut pendapat para ahli, di antaranya:
1. Alwi (2003)
Alwi menjelaskan pengertian konjungsi sebagai kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat, yakni kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa. Ia membagi konjungsi menjadi 4 kelompok, yakni konjungsi koordinatif, konjungsi korelatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi antar kalimat.
2. Menurut Kridalaksana (1994)
Konjungsi merupakan suatu kategori yang memiliki fungsi untuk memperluas satuan yang lain dalam konstruksi hipotaktis dan selalu menghubungkan dua satuan atau lebih.
3. Mulyono (2013)
Mulyono menyampaikan bahwa konjungsi adalah kata yang berfungsi menghubungkan satuan-satuan sintaksis, baik antara kata dengan kata, frasa dengan frasa, kalimat dengan kalimat, dan juga paragraf dengan paragraf.
4. Menurut Sumarlan (2003)
Selanjutnya, pengertian konjungsi menurut Sumarlan merupakan salah satu jenis kohesi gramatikal yang dilakukan dengan cara menghubungkan suatu unsur satu dengan yang lainnya dalam sebuah kalimat, paragraf, atau sebuah wacana.
Baca juga: Jurusan Sastra Indonesia: Mata Kuliah dan Prospek Kerjanya
Fungsi dari Konjungsi
Konjungsi memiliki beberapa fungsi dan peran dalam sebuah kalimat atau frasa. Berikut deretan fungsi dari konjungsi:
- Menghubungkan kata dengan kata, kalimat dengan kalimat, klausa dengan klausa, serta frasa dengan frasa, sampai dengan paragraf dengan paragraf.
- Sebagai penghubung supaya suatu kalimat atau paragraf saling berkesinambungan.
- Menjelaskan suatu istilah atau kalimat.
Peran konjungsi dalam sebuah kalimat sangatlah krusial. Jika hanya terdiri dari subjek dan predikat tanpa tambahan kata lain, pasti kalimat akan sangat membingungkan ketika dibaca.
Baca Juga:
- Kenali Prolog, Bagian Pembuka Pada Suatu Tulisan
- Teks Eksposisi: Pengertian, Struktur, Ciri, Kaidah Kebahasaan
- Teks Eksplanasi: Pengertian, Struktur, Kaidah Kebahasaan, Dan Ciri
Macam-Macam Konjungsi beserta Contohnya
Berikut ini ada beberapa macam konjungsi beserta contoh penggunaannya dalam kalimat, di antaranya:
1. Konjungsi Koordinatif
Maksud dari konjungsi koordinatif adalah kata hubung yang digunakan untuk menggabungkan dua klausa yang berkedudukan sederajat. Selain itu, konjungsi koordinatif menghasilkan kalimat majemuk setara. Di dalam konjungsi ini terdapat kata serta, dari, padahal, kemudian, sedangkan, melainkan, dan lalu. Contoh kalimat yang termasuk dalam kelompok ini antara lain:
- Padahal
Nita sibuk mengerjakan tugas sekolah padahal ia harus mencuci baju. - Kemudian
Ibu merapikan baju kemudian membereskan mainan yang berserakan. - Sedangkan
Nenek adalah orang yang sabar sedangkan kakek tidak sabaran. - Melainkan
Ayah bukan bermaksud membela kakak melainkan membela adiknya. - Lalu
Kakak sedang memasak nasi lalu menyiapkan lauk-pauk di atas meja.
2. Korelatif
Konjungsi korelatif merupakan kata yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa, di mana kedua unsur tersebut memiliki fungsi sintaksis yang sama. Adapun konjungsi yang masuk dalam kelompok ini adalah tidak hanya, tetapi juga, bahkan, bukannya, sehingga, jangankan, apakah, dan demikian. Contoh kalimat dengan konjungsi korelatif, di antaranya:
- Tidak hanya cuci muka, bahkan kami menyempatkan untuk mandi dan berenang di pemandian air hangat.
- Bukannya aku tidak ingin membantumu, melainkan aku tidak punya banyak waktu untuk membantu.
- Motor itu melaju demikian cepatnya sehingga sangat sulit dikejar mobil polisi.
3. Subordinatif
Berikutnya ada konjungsi subordinatif yang merupakan kata penghubung untuk menggabungkan dua klausa atau lebih yang memiliki hubungan bertingkat. Konjungsi subordinatif menghasilkan kalimat majemuk bertingkat. Kata hubung yang termasuk dalam kelompok ini antara lain seperti sesudah, sehabis, sejak, ketika, tatkala, sementara, sambil, seraya dalam hubungan waktu. Kata jika, jikalau, asalkan, bila, manakala dalam hubungan syarat. Kemudian kata andaikan, seandainya, seumpama dalam hubungan pengandaian. Dan kata agar, biar, supaya dalam hubungan tujuan. Contoh kalimat dalam konjungsi ini yaitu:
- Metode belajar ini diterapkan agar siswa lebih mudah memahami pelajaran.
- Aku akan liburan ke Bali jika tabunganku sudah terkumpul.
- Seandainya mereka ikut pergi liburan, suasananya pasti lebih ramai.
4. Konjungsi Antar kalimat
Di dalam konjungsi ini juga terbagi dalam kelompok berdasarkan satuan bahasa tempat konjungsi digunakan. Konjungsi ini menggabungkan dua kalimat berbeda dengan konjungsi untuk menggabungkan dua paragraf. Kata hubung yang termasuk dalam kelompok konjungsi antar kalimat adalah biarpun begitu, sekalipun, dengan demikian, lagi pula, akan tetapi, kemudian, namun, kecuali itu, oleh karena itu, oleh sebab itu, dan sebelum itu. Contoh kalimat dalam konjungsi antar kalimat:
- Mengonsumsi mi instan secara berlebihan bisa mengakibatkan gangguan kesehatan. Dengan demikian, mengurangi konsumsi mi instan pun wajib dilakukan.
- Gavin sangat menyukai masakan pedas. Sebaliknya, Rafli sangat membenci makanan pedas.
- Sebelum dimasak, telur harus dicuci dulu dengan air bersih. Kemudian, telur baru bisa diolah dengan campuran bumbu.
5. Konjungsi Antar Paragraf
Jenis konjungsi yang satu ini berfungsi menghubungkan dua paragraf menjadi satu paragraf yang koheren dan sistematis. Konjungsi antar paragraf digunakan untuk mengawali suatu paragraf yang memiliki korelasi dengan paragraf sebelumnya. Adapun konjungsi antar paragraf yang biasanya digunakan adalah terlebih lagi, disamping, oleh karena itu, berdasarkan, jadi, dan pun. Contoh kalimat dengan konjungsi antar paragraf adalah sebagai berikut:
Masih banyak yang mempertanyakan langkah dasar apa yang mesti dilakukan saat hendak menulis. Padahal, langkah dasar untuk menulis tergolong sederhana, yaitu dengan membaca dan menulis itu sendiri. Dengan melakukan keduanya secara rutin, niscaya kemampuan menulis kita akan semakin berkembang.
Jadi, bisa kita simpulkan bahwa langkah dasar untuk menulis hanya terdiri atas dua cara, yaitu dengan banyak membaca dan juga banyak berlatih menulis.
Nah, itulah informasi seputar serba-serbi konjungsi secara detail. Semoga bisa menambah cakrawala wawasanmu, ya!