Site icon Vocasia

Pengertian Parafrase, Jenis, Dan Cara Membuatnya

Pernahkah kamu mendengar istilah parafrase? Bagi para penulis atau orang yang aktif dalam kegiatan penulisan, tentu sudah tak asing lagi mendengar istilah parafrase atau juga disebut parafrasa. Parafrase adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas menulis konten, baik itu artikel untuk blog, buku, maupun media lainnya.

Baca Juga :

Pada umumnya teknik dalam penulisan parafrase biasa dipakai oleh para penulis dalam menghindari tindakan plagiarisme, dengan memberi kutipan tidak langsung dari tulisan atau teks aslinya. Cara yang dilakukan oleh penulis dengan memakai teknik ini merupakan suatu perbuatan yang tidak melanggar hukum, karena penulis hanya menulis ulang ide menggunakan kalimatnya sendiri.

Nah, untuk kamu yang ingin tahu bagaimana cara membuat parafrase, berikut di bawah ini kami berikan tips dalam membuatnya. Namun, sebelum itu kami akan uraikan pengertian serta jenis-jenis dari parafrase terlebih dahulu, agar kamu memiliki pengetahuan juga sedikit gambaran mengenai istilah parafrase ini. Simak ya!

Baca juga: 

Pengertian Parafrase

Pengertian Parafrase. Sumber: pexels.com

Secara etimologi, parafrase lahir dari dari bahasa latin “paraphrasis“ dan bahasa yunani παράφρασις (Paraphrasein) yang sama-sama memiliki arti yaitu “cara ekspresi tambahan”. Dalam ilmu bahasa, parafrase adalah pengungkapan kembali suatu konsep dengan cara lain dalam bahasa yang sama tetapi tidak mengubah makna yang dimilikinya.

Sementara menurut Kamus Oxford Advanced Learner’s Dictionary, parafrase adalah cara mengekspresikan apa yang sudah ditulis. Dari semua definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa parafrase adalah penyajian kembali atau penulisan ulang sebuah konten yang telah dibuat oleh orang lain, dengan menggunakan kata-kata sendiri tanpa mengubah maknanya.

Adapun ciri-ciri dari parafrase di antaranya sebagai berikut:

Baca juga: 

Jenis-Jenis Parafrase

Jenis-Jenis Parafrase. Sumber: pexels.com

1. Perubahan Struktur Kalimat

Jenis parafrase yang pertama ini menunjukkan adanya perubahan pada struktur kalimat, misalnya dalam kalimat aktif menjadi kalimat pasif atau sebaliknya. Parafrase yang mengubah struktur kalimat dapat dilakukan, guna memperlihatkan interpretasi dari seorang penulis terhadap konten aslinya.

2. Perubahan Tata Bahasa

Dalam jenis parafrasa yang ini adanya perubahan tata berbahasa pada teks, mulai dari kata kerja dan kata benda, hingga kata sifat serta kata keterangan diganti menggunakan kata-kata yang baru. Hanya bentuk kata yang diubah tanpa mengganti makna dari kata yang digunakan dalam kalimat.

3. Pergantian Sinonim

Nah, kalau untuk parafrase jenis ini merupakan bentuk atau jenis parafrasa yang paling sederhana, yakni dengan mengganti kata-kata ke dalam teks atau kalimat, dengan menggunakan kata-kata yang mirip atau persamaan dari kata tersebut.

4. Pengurangan Klausul

Untuk jenis parafrase yang satu ini fokus pada pengurangan jumlah klausa dalam sebuah kalimat, cara yang digunakan adalah memasukkan frase ke dalam kalimat. Namun perlu ditekankan bahwa jenis ini tidak mengurangi makna yang ada dalam kalimat.

5. Parafrase Terikat

Parafrase terikat atau disebut juga parafrase otomatis merupakan penulisan yang mewajibkan memakai kata-kata asli dalam karya sastra rujukan. Kemudian ditambahkan dengan kata yang lain, guna membangun karya sastra baru dan dalam bentuk berbeda, meskipun intinya dan maknanya harus sama.

6. Parafrase Bebas

Terakhir, dalam parafrase ini tidak wajib menggunakan kata-kata asli suatu karya rujukan untuk membangun karya sastra lain. Meskipun dalam hal ini tetap mempertahankan inti dan makna karya sastra tersebut, maksud dari jenis parafrase ini adalah adanya kebebasan penulis dalam memilih kata yang diinginkan atau tidak diinginkan.

Baca juga: 

Cara Membuat Parafrase

Cara Membuat Parafrase. Sumber: pexels.com

Seperti disebutkan dalam situs OWL Purdue, ada enam teknik menulis efektif dengan melakukan parafrase, di antaranya:

Baca juga: 

Itulah penjelasan mengenai parafrase mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis-jenis, hingga tips atau cara dalam membuatnya agar kamu terhindar dari plagiarisme. Meskipun secara struktur kalimat dan kosakata telah berbeda, namun tetap harus mengutip dan mencantumkan sumber sah bila melakukan penulisan, ya! Semoga bermanfaat!

Baca Juga :

Exit mobile version